[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Enam Langkah Penyelidikan Kasus Ginjal Akut Misterius

Kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak dilaporkan terus meningkat

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 18 Okt 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 14:30 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama di New York (Foto: dok. Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta Kasus penyakit ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak dilaporkan terus meningkat, kasus sudah bertambah menjadi 152 orang, meningkat dari sebelumnya, yakni 146 kasus.

Tentu perlu dilakukan upaya maksimal untuk menyelidiki kejadian ini, agar hal yang misterius dapat segera terjawab apa sebenarnya penyebabnya dan bagaimana penanggulangannya.

Untuk menangani kejadian ledakan penyakit maka sebenarnya WHO sudah mempunyai berbagai pedoman, antara lain dalam bentuk “WHO Outbreak Toolkit”.

Bentuk investigasi yang dilakukan untuk mengetahui hal misterius ini meliputi bagaimana jawaban pada enam pertanyaan, yang masing-masing dirinci lagi dalam 2 atau 3 hal.

Enam prinsip dasar ini dapat juga digunakan untuk menganalisa gangguan ginjal yang kini cukup meresahkan masyarakat kita.

Pertama adalah “who”, siapa yang terserang penyakit ini. Untuk ini ada 3 rinciannya, demografi seperti umur dan jenis kelamin, paparan rinci tentang gejala dan tanda penyakit pada masing-masing pasien dan berapa jumlah kasus dan kematian yang sebenarnya terjadi, bukan yang hanya terlaporkan saja.

Lalu pertanyaan kedua yang harus dijawab adalah “where” yang juga dirinci dalam 3 hal.

- Tempat terjadinya, Apakah di rumah sakit, atau di klinik, di daerah rutral atau urban, atau mungkin daerah pengungsian dll.

- Bagaimana gambaran epidemiologis tempat / area yang melaporkan kasus, dan

- Seberapa luas area yang ada pasien nya, atau ke area mana saja perluasan kejadian penyakit terjadi.

Apa Penyebab Kematian?

Pertanyaan ketiga adalah “what” yang dirinci menjadi dua hal.

- Apa sebenarnya penyakitnya dan apa penyebab Kematian 

- Apakah ada produk tertentu yang diduga menjadi penyebab penyakit, atau barangkali kebiasaan tertentu dan juga mungkin pencemaran lingkungan.

Pertanyaan keempat adalah “how” dengan tiga rincian yang harus terjawab.

- Apakah ada hubungan/ kesamaan antara kasus-kasus yang ada, baik pola etnik, atau kebiasaan, atau riwayat penyakit, makanan, pola tempat tinggal dll.

- Berapa banyak masyarakat yang ber risiko jatuh sakit juga, selain kasus yang sudah ada, dan

- Apakah ada sesuatu kejadian khusus sebelum mulai dilaporkannya lonjakan kasus sekarang ini.

 

Kapasitas Respons

Pertanyaan kelima adalah tentang kapasitas respons mengatasi keadaan, yang juga ada tiga hal.

- Bagaimana kemampuan laboratorium dan rumah sakit di berbagai daerah yang terkena.

- Sarana dan prasana apa yang pertama kali diperlukan dan

- Apakah ada upaya untuk mencegah penambahan kasus.

Pertanyaan ke enam adalah tentang persepsi, setidaknya dalam dua aspek.

- Bagaimana kesan petugas lapangan yang menangani kasus dan juga tim investigasinya dan 

- Apakah ada informasi lain yang dapat digali di lapangan.

Mudah-mudahan keenam pertanyaan dari “WHO outbreak toolkit” ini dapat sedikit banyak membantu sehingga masalah gangguan ginjal akut atipikal/misterius ini segera dapat diselesaikan dengan baik.

 

 

 

**Penulis adalah Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes.

Infografis Cuci Tangan Pakai Sabun Bunuh Virus Penyebab Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Cuci Tangan Pakai Sabun Bunuh Virus Penyebab Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya