Belum Move On tapi Lihat Mantan Gandeng Pacar Baru? Tahan Emosi dan Lakukan Ini

Move on butuh waktu. Namun, apa jadinya jika di tengah proses tersebut Anda melihat sosok sang mantan bersama wanita lain?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Patah Hati
Ilustrasi patah hati (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Putus cinta memang menyakitkan. Berpisah dengan seseorang yang biasanya selalu menemani Anda rasanya menyesakkan. Anda butuh waktu untuk melupakan semua kenangan indah bersama mantan dan melupakannya.

Namun, di saat hati sudah hampir sembuh, Anda melihat sosok masa lalu itu menggandeng tangan wanita lain sambil bercanda berdua. Potongan memori indah bersama mantan kembali terlintas di benak Anda sebelum tergantikan oleh perasaan marah karena menganggap bahwa dirinya move on terlalu cepat.

Perasaan bergejolak yang Anda rasakan akan mengganggu rutinitas di hari-hari berikutnya. Sebelum merasa makin terpuruk dan melakukan hal yang mungkin akan disesali nantinya, alangkah baiknya untuk mengakui apa yang sebenarnya dirasakan.

Meskipun merasa perlu menyapu perasaan rindu atau luka yang terkubur dalam hati Anda dan move on, mengakui perasaan sebenarnya memiliki dampak yang lebih baik bagi kesehatan mental, menurut usitus Verywell Mind. Luangkan waktu untuk memproses berbagai hal. Menghindari berurusan dengan apa yang dilihat atau dengar akan menjadi masalah. Menghindari penyelesaian masalah hanya menciptakan lebih banyak stres.

Dalam sebuah studi ilmiah yang mengeksplorasi penghindaran koping, para peneliti menemukan bahwa gaya koping penghindaran pasif seperti mundur dan menarik menghasilkan banyak hasil maladaptif yang mengakibatkan stres, gangguan kecemasan, dan PTSD.

Beberapa orang merasa malu dengan hubungan yang kandas. Atau bisa juga seseorang marah dengan mantannya dan menyalahkannya atas apa yang terjadi. Padahal, melihat situasi dengan empati dapat membantu menyembuhkan luka secara efektif.

Orang lain yang mengetahui pasangannya telah move on mungkin merasakan amarah yang meluap-luap. Salah satu cara untuk mengelola kemarahan adalah dengan fokus pada cara berpikir Anda. Berhenti memikirkan hal-hal buruk yang bahkan mungkin tidak akan terjadi di kemudian hari.

Pahami dan Khawatirkan Diri Sendiri

Patah Hati
Ilustrasi/copyright unsplash.com/Thirteen J

Jika Anda bertemu dengan mantan pasangan dengan kekasihnya yang baru, ada baiknya untuk bersikap sopan dan segera pergi.

Bukan hal yang aneh jika merasa tidak nyaman, bahkan jika itu adalah ide Anda untuk putus atau bercerai. Faktanya, sebuah penelitian selama 5 bulan yang melihat lebih dari 100 orang dewasa yang baru saja berpisah menunjukkan bahwa kontak dengan mantan pasangan dikaitkan dengan tekanan psikologis.

Selain merasa tertekan, Anda bisa saja mulai membandingkan diri sendiri dengan kekasih baru sang mantan. Harga diri Anda bisa terluka.

Setelah tak sengaja berpapasan, Anda bahkan mungkin berpikir mantan terlihat lebih menarik dari sebelumnya yang menyebabkan rasa penyesalan karena putus hubungan dengannya. Hasilnya, Anda mungkin berniat untuk berdamai dan memperbaiki hubungan dengan pelaku yang telah menghancurkan hati Anda.

Jalan terbaik adalah mengelola perasaan Anda dengan berbelas kasih dan memaafkan diri sendiri. Ingatlah bahwa Anda berdua adalah manusia. Sembuhkan luka dengan mencari solusi dan dukungan dari orang terdekat.

Cari Tahu Apakah Anda Siap Berkencan

Ilustrasi sedih, kecewa, patah hati, putus cinta
Ilustrasi sedih, kecewa, patah hati, putus cinta. (Photo by Sameel Hassen/Pexels)

Tiap orang memiliki cara berbeda untuk menyembuhkan luka hatinya. Jika perpisahan itu baru saja terjadi dan Anda masih mengalami depresi ringan, bersabarlah dan jangan buru-buru mencari pasangan baru. Menurut Verywell Mind, seseorang mungkin belum siap untuk berkencan jika dia:

-Ingin berkencan karena merasa hampa

-Ingin bertemu seseorang karena kesepian

-Ingin membuat mantan cemburu

-Menginginkan hubungan untuk pelampiasan semata

-Masih stalking sosial media mantan

-Berbicara hal buruk soal mantan

-Meromantisasi atau mengidealkan mantan

-Terus memikirkan tentang mantan

-Masih mengobati luka hati

-Mengisolasi diri dari teman

-Menyimpan foto dan kenang-kenangan mantan di depan mata

Jujurlah pada diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda siap bertemu dan menjalin hubungan dengan orang baru. Setelah Anda merasa percaya diri dan bahagia dengan diri sendiri, Anda akan bersemangat untuk menemui seseorang yang baru. Itulah waktu yang tepat untuk mulai berkencan kembali.

Strategi untuk Bergerak Maju

Arti Mimpi Pacar Selingkuh dengan Orang yang Kita Kenal
Ilustrasi Pasangan Selingkuh Credit: pexels.com/Shvets

Alih-alih memilih mekanisme koping yang tidak sehat, misalnya menangis dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial ketika mengetahui mantan mulai berkencan lagi, jaga kesehatan fisik dan mental Anda. Hanya karena mantan sudah menemukan orang lain bukan berarti dirinya tidak berduka atas perpisahan tersebut atau tidak menghargai Anda.

Berikut adalah cara yang sehat untuk membantu mengatasi rasa sakit hati Anda:

-Buat rutinitas perawatan diri sederhana

-Meditasi

-Lakukan beberapa hobi, misalnya menggambar, menulis, dan menari.

-Fokus pada kebahagiaan Anda sendiri

-Cari dukungan dari orang di sekitar Anda.

Putus cinta dapat menimbulkan dampak signifikan pada kesehatan mental dan rutinitas harian Anda. Untuk mencegah perasaan terpuruk, hubungi teman dekat atau anggota keluarga yang dapat menawarkan perspektif baru dan, paling tidak, pelukan hangat. Pelukan dapat melepaskan endorfin, neurotransmiter yang meningkatkan perasaan senang dan nyaman. Ini akan membuat Anda merasa lebih baik.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya