Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan prosesi "ngunduh mantu" putra bungsunya Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Loji Gandrung Solo pada Minggu pagi merupakan bagian dari "nguri-uri" atau memelihara budaya Jawa.
"Hari ini Minggu, 12 Desember 2022, kami 'ngunduh mantu' Kaesang Pangarep dan Erina Gudono," kata Presiden di sela prosesi "ngunduh mantu" di Loji Gandrung Solo.
Baca Juga
Prosesi "ngunduh mantu" ini, lanjut dia, sekaligus bagian dari merawat dan memelihara kebudayaan.
Advertisement
"Budaya adalah warisan para leluhur. Mengenalkan budaya kita adalah kewajiban. Mencintai budaya adalah kewajiban kita bersama," katanya, dikutip Antaranews.
Mengenalkan dan mencintai kebudayaan, menurut dia, merupakan suatu kewajiban.
Kecintaan pada budaya, lanjut dia, harus ditunjukkan agar identitas budaya kita muncul kembali.
"Agar karakter kita, karakter budaya kita bisa semakin kita cintai," katanya.
Â
Upacara ngunduh mantu bermula dari kedatangan keluarga pengantin perempuan yang disambut oleh pihak pengantin laki-laki.
Kedatangan ibu pengantin perempuan, Sofiatun Gudono, beserta keluarga disambut oleh Presiden Joko Widodo beserta ibu negara Iriana Joko Widodo bersama putera bungsu Gibran Rakabuming dan anak menantu Bobby Nasution.
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang mengenakan pakaian adat basahan Jawa turut serta dalam rombongan keluarga pengantin perempuan.
Proses dilanjutkan dengan upacara Tumplak Punjen yang merupakan bentuk simbolis orang tua memberikan bekal terhadap anak mereka sebelum mereka mengarungi bahtera rumah tangganya sendiri.
Di hadapan anak cucunya, Presiden Joko Widodo berpesan agar selalu hidup rukun dalam persaudaraan.
Â
Â
Pesan Jokowi
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberi pesan kepada para anak dan cucu, masing-masing Gibran Rakabuming bersama istri Selvi Ananda, Bobby Basution bersama istri Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep bersama istri Erina Gudono, serta para cucu, Jan Ethes Srinarendra, Sedah Mirah Nasution, La Lembah Manah, serta Panembahan Al Nahyan Nasution.
Ia juga berpesan kepada anak cucu untuk selalu menyembah Tuhan Yang Maha Esa agar diberkati dalam hidup berkeluarga.
Khusus kepada putera sulung Gibran Rakabuming, Presiden berpesan untuk bisa mengayomi dan menjadi contoh adik-adik.
"Demikian juga, adik berbakti dan menghargai saudara yang lebih tua," katanya.
Sementara putera sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tuanya yang telah merawat sejak kecil hingga saat ini.
Seluruh anak, lanjut dia, juga berdoa agar Presiden Joko Widodo beserta ibu selalu diberi kesehatan dan panjang umur.
Â
Advertisement
Prosesi Nyebar Udik
Prosesi dilanjutkan dengan "nyebar udik udik", tradisi menebarkan atau melemparkan uang logam yang bertujuan untuk membagikan kepada tamu yang hadir dalam hajatan di masyarakat Jawa.
Ibu negara Iriana Joko Widodo berjalan dengan membawa sebuah wadah yang kemudian menyebar uang logam yang bercampur dengan bunga.
Selanjutnya upacara dilanjutkan dengan tradisi begalan yang melibatkan langsung masyarakat yang berada di depan kawasan Loji Gandrung.
Ratusan orang yang berada di depan Loji Gandrung berkesempatan memperebutkan perabot rumah tangga dalam pikulan yang berada di halaman Loji Gandrung.
Â
Pesta Rakyat
Â
Selain prosesi pernikahan adat Jawa, pesta rakyat juga digelar di sepanjang rute kirab pengantin.
Sembilan panggung hiburan rakyat disiapkan di sepanjang jalur kirab tasyakuran Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, mulai dari rumah dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, hingga tempat resepsi di Pura Mangkunegaran.
Sembilan panggung tersebut tersebar di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Diponegoro yang menuju Pura Mangkunegaran.
Panggung pertama berada di depan Loji Gandrung, tempat pelaksanaan upacara "ngunduh mantu" dan dimulainya kirab pengantin Kesang dan Erina.
Panggung kedua berada di seberang Stadion R.Maladi, sementara panggung ketiga berada di depan Taman Sriwedari.
Panggung keempat telah disiapkan tepat di depan Museum Batik Danar Hadi.
Adapun panggung kelima berada di depan Halte BST Timuran dan panggung keenam berada di persimpangan antara Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Kartini.
Sementara panggung ke tujuh dan kedelapan berada di seputaran Jalan Diponegoro menuju Pura Mangkunegaran, yakni di persimpangan Jalan Slamet Riyadi dan di depan Pasar Triwindu.
Satu panggung lainnya berada di kawasan pamedan Pura Mangkunegaran tempat dilaksanakan resepsi "ngunduh mantu".
Ketua Panitia Pernikahan Kaesang-Erina, Erick Thohir sebelumnya mengatakan seniman dan musisi lokal Kota Solo akan mengambil bagian pada panggung hiburan tersebut.
Para pengisi hiburan rakyat dalam "ngunduh mantu" Keasang dan Erina tersebut, antara lain Sanggar Karawitan Guyub Rukun, Keroncong Sawunggaling, Andre dan Friend Bands, Orkes Kampung Latar Jembar, Rimanz Pitoe, Java El Mariachi, Komunitas Keroncong Muda Solo, Sanggar Karawitan Gedhing Kuning, serta Keroncong De Java.
Belasan ribu paket makanan dan suvenir disiapkan gratis bagi warga masyarakat yang ikut memeriahkan gelaran pesta rakyat yang digelar di sekitar rute kirab pengantin tersebut.
Dua lokasi yang disiapkan masing-masing di depan Stadion R.Maladi dan seberang Pasar Triwindu di Jalan Diponegoro.
Advertisement