Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang terkait kematian ibu hamil yang ditolak RSUD Ciereng Subang, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi. Dalam hal ini, Kemenkes ingin mendengar penjelasan lebih rinci, bagaimana kejadian kasus ibu hamil ditolak RSUD Subang yang menyebabkan wanita bernama Kurnaesih (39) meninggal dunia.
Baca Juga
"Sedang dikomunikasi ke Dinkes terkait hal ini (kematian ibu hamil Kurnaesih),"Â kata Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Rabu, 8 Maret 2023.
Advertisement
Ramai Kasus Ibu Hamil Ditolak RSUD Subang
Sebelumnya diberitakan, Juju Junaedi hanya bisa pasrah menerima takdir melihat istrinya, Kurnaesih yang sedang hamil meregang nyawa di perjalanan dari Subang ke Kota Bandung.
Pasien tersebut diduga tidak dilayani oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Subang.
Peristiwa pilu ibu hamil meninggal di Subang terjadi pada Kamis malam (16/2/2023). Kurnaesih yang memasuki kehamilan sembilan bulan dibawa ke Puskesmas karena mengalami panas dan kejang. Kondisi tidak berangsur baik hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUD Subang.
Sayangnya, pihak RSUD Subang mengabarkan ruangan yang ada penuh sehingga pihak keluarga diminta untuk mencari fasilitas kesehatan lain. Keluarga Juju memutuskan untuk mencari rumah sakit di Kota Bandung.
Namun, di tengah perjalanan, Kurnaesih beserta anak yang sudah memasuki usia dilahirkan dinyatakan meninggal dunia.
Panggil Pihak RSUD Subang dan Dinkes
Pada Senin (6/3/2023), Menkes Budi Gunadi Sadikin menanggapi soal kasus ibu hamil Kurnaesih yang meninggal usai ditolak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
Ia mengaku baru mengetahui peristiwa pilu. Pada waktu itu, Kemenkes sama sekalian belum menerima informasi terkait kejadian tersebut, baik dari pemerintah setempat maupun RSUD Subang.
"Saya baru dengar yang di Subang,"Â kata Budi Gunadi seusai peresmian Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kendati demikian, Budi Gunadi mengaku tak akan tinggal diam setelah mengetahui kabar pilu tersebut.
Rencananya, dia akan memanggil pihak RSUD Subang dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk mengetahui duduk perkaranya.
"Nanti saya bicara sama Dinkesnya. Informasi ini saya baru dapat di Subang," jelasnya.Â
Advertisement
Ditolak karena Tidak Ada Nama Pasien
Dalam kisahnya, Juju Junaedi yang merupakan warga Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang menuturkan, kondisi sang istri, Kurnaesih sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan pertolongan persalinan segera.
Apalagi melihat usia kehamilan sembilan bulan yang sudah memasuki masa persalinan. Selepas ditolak di RSUD Ciereng Subang, keluarga Juju memutuskan membawa Kurnaesih ke rumah sakit di Bandung.
"Istri saya ngedrop, panas kejang. Akhirnya, dibawa ke Puskesmas, tapi enggak ada perubahan. Akhirnya dibawa ke (RSUD) Subang. Di IGD diterima, tapi ketika mau dibawa ke ruangan ditolak, sebab tidak ada konfirmasi pasien dari Tanjungsiang," ucap Juju seraya menyebut bahwa anak yang dikandung istrinya itu harusnya anak keempatnya.
"Kondisinya sudah mengkhawatirkan, kasihan. Akhirnya, diputuskan dibawa ke Bandung menggunakan ambulans Puskesmas, tapi di perjalanan enggak kuat, akhirnya meninggal dunia."