Liputan6.com, Jakarta - Met Gala menjadi acara tahunan bergengsi yang biasanya selalu ditunggu-tunggu banyak orang. Dalam momen ini, penampilan public figure akan disorot. Termasuk Doja Cat dengan kostum kucing uniknya.
Namun, tak hanya itu, Doja Cat semakin tersorot usai terlihat menghirup rokok elektrik atau vape saat acara Met Gala. Pelantun lagu Kiss Me More tersebut menggunakan vape dan mengembuskan kepulan asap di depan kamera saat tengah menunggu sesi berbincangnya dengan Emma Chamberlain.
Baca Juga
Seperti diketahui, wanita pemilik nama asli Amala Ratna Zandile Dlamini ini sudah pernah dirawat dua kali karena operasi tenggorokan. Operasi keduanya baru saja berlangsung pada bulan Mei tahun lalu.
Advertisement
Doja Cat menjalani operasi kedua untuk menghilangkan abses yang menyebabkan rasa sakit parah pada tenggorokannya. Kabar itu disampaikan langsung kepada pengikutnya di media sosial.
"Dokter baru saja memotong amandel kiriku. Aku punya abses di dalamnya. Seluruh tenggorokanku sakit jadi aku mungkin punya kabar buruk untuk kalian," ujar Doja Cat mengutip laman Unilad, Rabu (3/5/2023).
Doja Cat Sudah Janji Berhenti Merokok
Pada momen usai menjalani operasi, Doja Cat sebenarnya sudah mengaku akan berhenti merokok. Pasalnya, operasi tenggorokan itu berhasil membuat wanita berusia 27 tahun satu ini menangis.
"Aku menangis dan itu sangat menyakitkan. Tapi aku baik-baik saja. Aku terlalu takut untuk menggunakannya lagi karena tenggorokanku sakit sekali.," kata Doja Cat.
"Aku menangis berjam-jam. Itu tidak sepadan. Membayangkan semua racun aneh dalam vape merembes ke luka yang benar-benar terbuka di tenggorokanku," sambungnya.
Merokok di Met Gala Sebenarnya Dilarang
Mengutip laman Page Six, ketua panitia Met Gala sekaligus editor in chief Vogue, Anna Wintour sebenarnya telah memberikan aturan terkait merokok dalam acara tahunan yang bergengsi tersebut.
Bahkan, Anna Wintour telah menyebut bahwa merokok adalah pelanggaran nomor satu bagi mereka yang masuk dalam daftar tamu idaman Met Gala.
Terbukti saat dirinya ditanyai soal cara terbaik agar tak diundang lagi ke Met Gala, Anna Wintour menjawab caranya dengan merokok.
Beberapa warganet pun mengecam tindakan Doja Cat yang abai karena secara gamblang menunjukkan tengah nge-vape di Met Gala.
"Saya merasa Doja tahu dia ada di depan kamera dan sadar orang-orang mengetahui dia melakukannya. Menurutku itu tidak lucu," tulis seorang warganet.
Advertisement
Bahaya Vape Terutama untuk Pasien Asma
Rokok elektrik seperti vape sudah memiliki banyak manfaat negatif bagi kesehatan. Baru-baru ini, Ketua Pokja Bidang Asma dan PPOK, Dr Budhi Antariksa, SpP(K) mengungkapkan bahaya vape terutama bagi pasien asma.
"Kalau kita anjurkan, bagi pasien dengan asma atau penyandang asma lebih baik jangan merokok. Apalagi vape," ujar Budhi dalam konferensi pers Hari Asma Sedunia bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada Selasa, 2 Mei 2023.
Budhi mengungkapkan bahwa vape mengandung asap yang lebih tebal daripada rokok konvensional. Sehingga, dari sanalah vape dianggap lebih berbahaya terutama bagi pasien asma.
"Vape itu sendiri kalau kita lihat asapnya itu lebih tebal daripada rokok yang biasa, dan itu juga kandungannya kita enggak ngerti di dalamnya karena bisa diisi macam-macam zatnya. Mau rasa apa, itu ada," kata Budhi.
"Dan itu (asap vape) akan menyebabkan terjadi suatu proses alergik pada saluran pernapasannya terutamanya pada pasien asma. Jadi kalau untuk pasien asma, jangan merokok. Jangan menghirup vape. Pakai udara yang baik untuk kalian bernapas," sambungnya.
Vape Bikin Radang Paru dan Pengaruhi Kerja Jantung
Dalam kesempatan berbeda, menurut Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), toksisitas dari rokok elektrik adalah sesuatu yang nyata.
Untuk itu, vape tidak bisa dibilang lebih aman dari rokok konvensional. Mengingat masih ada potensi toksisitasnya yang sama saja berbahayanya.
"Walaupun dianggap, 'Wah, rokok elektrik lebih aman'. Padahal sebetulnya tetap potensi toksisitasnya ada, karena itu tadi. Ada kandungan nikotin, glycol, aldehid, logam, dan particulate matter," ujar Erlina.
"Ujung-ujungnya akan menimbulkan inflamasi. Inflamasi itu artinya peradangan. Jadi ada peradangan di paru, saluran napas, kemudian memengaruhi kerja jantung, memengaruhi kerusakan sel, dan kemudian merupakan karsinogen," tambahnya.
Advertisement