Pakar: Kanker Bukan Penyakit Keturunan, tapi Risiko Kanker Bisa Diturunkan

Risiko kanker bisa diturunkan, simak kiat mencegahnya.

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 07 Mei 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2023, 14:00 WIB
Mencegah Risiko Kanker
Ilustrasi Penderita Kanker Credit: unsplash.com/NCI

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyebab kanker yang beredar dan dipercaya di masyarakat adalah karena faktor keturunan.

Menurut dokter spesialis onkologi, Gregorius Ben Prajogi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Ia mengungkap, kanker tidak bisa disebut sebagai penyakit keturunan.

“Kanker itu bukan penyakit keturunan, tapi risiko kanker itu bisa diturunkan. Itu dua hal yang berbeda, ya," terangnya dalam acara Pertemuan Penyintas Kanker Indonesia bertema ‘2 Dekade CISC: Make Your Goals Happen’ yang diselenggarakan oleh Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) di kawasan Jakarta Pusat pada Minggu, (7/5/2023).

Terdapat Riwayat Keturunan pada Beberapa Kasus Kanker Mata Anak

Lebih lanjut, Ben memberikan contoh pada kasus retinoblastoma atau kanker unik pada mata yang hanya menyerang anak-anak, khususnya bayi dan anak balita.

“Contohnya, ada yang namanya retinoblastoma. Kanker anak di mata yang sering kali kenanya ketika anak masih usia kecil sekali. Ini ada dua macam, ada yang sifatnya acak atau nggak ada (riwayat) keturunan, tapi ada juga yang di keluarga (ada riwayatnya) ketemu,” tutur pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut kepada Health Liputan6.com.

Ia menerangkan, kasus retinoblastoma yang riwayatnya ditemukan di keluarga, biasanya terdapat pada keluarga dari kedua orangtua.

“Ini adalah yang dari bapak dan ibunya sama-sama punya riwayat (kanker) di keluarganya,” lanjut Ben.

Sebagian Besar Kanker Payudara Bukan Karena Faktor Keturunan

[Bintang] Payudara
Ilustrasi kanker payudara. (Sumber Foto: silbermanvoices.com)

Contoh lain, Ben menerangkan tentang kanker payudara. Ia mengungkap, sebagian besar kasus kanker payudara tak disebabkan oleh faktor keturunan.

“Kanker payudara itu sebagian besar, lebih dari 90 persen, enggak ada kaitannya sama turunan,” jelasnya.

Namun, pada beberapa kasus, wanita yang memiliki riwayat faktor keturunan berisiko untuk terkena kanker di kedua payudara.

“Ibu-ibu yang punya faktor keturunan, itu meningkatkan risiko kanker payudara bukan cuma satu (payudara) tapi juga dua,” tutur Ben.

Oleh sebab itu, menurutnya, ada beberapa pasien yang memutuskan untuk melakukan pengangkatan pada kedua payudara meskipun kanker hanya pada salah satunya.

“Itu biasanya kalau setelah diperiksa genetik, ketemu ada kondisi genetik yang meningkatkan risiko,” tambahnya.

Perlu Pemeriksaan Genetik untuk Keluarga Dekat Pasien

Ilustrasi
Ilustrasi kanker payudara. (dok. pexels/Ave Calvar Martinez)

Ben menerangkan, melakukan pemeriksaan genetik pada pasien kanker adalah hal penting. “Kalau ada keluarga dekat yang kena, itu perlu pemeriksaan genetik sebenarnya,” katanya.

Tujuannya, agar bisa dideteksi apakah penyakit kanker muncul sendiri, atau ada sesuatu yang memang diturunkan, mengutip Ben.

Tak hanya itu, hal yang tak kalah penting adalah melihat pola dalam riwayat kanker keluarga. Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menjelaskan, jika sampai tiga generasi memiliki riwayat kanker, kemungkinan besar itu adalah risiko yang diturunkan.

“Tapi tetap ya, kanker itu bukan penyakit keturunan,” ia kembali menegaskan.

Kiat Mencegah Kanker, Berlaku untuk Semua Jenis Kanker

Kanker Payudara
Ilustrasi Kanker Payudara | pexels.com/@anntarazevich

Untuk mencegah kanker, Ben menyarankan untuk melakukan beberapa tips sesuai dengan saran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Kita ikuti saja dari Kementerian Kesehatan. Itu tadi, CERDIK ya,” katanya. CERDIK sendiri, mengutip Ben, merupakan singkatan dari beberapa kiat mencegah kanker.

“C-nya adalah cek kesehatan secara rutin. Termasuk juga dalam hal ini adalah deteksi dini kanker,” ia melanjutkan.

Setelah itu, huruf E adalah enyahkan asap rokok. “Kita tidak merokok, lingkungan sekitar juga tidak merokok. Kita juga jauhi pergaulan yang memaparkan kita asap rokok,” terangnya.

Lebih lanjut, huruf R bermakna rajin olahraga. “Tidak harus olahraga level (intensitas) tinggi, tapi ada aktivitas fisik itu sudah lebih baik daripada tidak ada aktivitas sama sekali,” terangnya.

Lakukan Diet Seimbang dan Istirahat Cukup

Lebih lanjut, Ben mengungkap kiat selanjutnya, yaitu diet seimbang dan istirahat cukup.

“D-nya adalah diet sehat (seimbang). Ada banyak jenis kanker yang berkaitan dengan kegemukan,” terangnya.

“Huruf I itu istirahat cukup, dan K itu kelola stres,” ia melanjutkan.

Menurut Ben, ketika mengikuti enam kiat ini, seseorang sudah beberapa langkah lebih maju dalam mencegah kanker dibandingkan sebelumnya.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya