Terbang ke Jepang dengan JAL, Penumpang Bakal Diminta Sewa Baju untuk Atasi Emisi Gas Rumah Kaca

Sumitomo Corp. dan maskapai penerbangan Japan Airlines bakal mendorong penumpang untuk mengemas pakaian lebih sedikit dan sewa baju sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Jul 2023, 10:23 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 10:23 WIB
Japan Airlines
Individu yang hendak berkunjung ke Jepang dengan menumpang JAL tak perlu khawatir akan kekurangan baju ganti. (dok. Instagram @ japanairlines_jal/https://www.instagram.com/p/B8s5oESAUiF/)

Liputan6.com, Jakarta - Sumitomo Corp. dan maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) bakal mendorong penumpang untuk mengemas pakaian lebih sedikit sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan membawa sedikit pakaian, diharapkan berat bagasi penerbangan juga akan berkurang sehingga dapat berpengaruh pada pengurangan emisi gas rumah kaca.

Meski demikian, individu yang hendak berkunjung ke Jepang dengan menumpang JAL tak perlu khawatir akan kekurangan baju ganti. Trading house dan maskapai penerbangan Jepang itu akan menyewakan pakaian kepada mereka yang datang ke Jepang.

Dilansir asia.nikei.com, Sumitomo akan meluncurkan layanan Any Wear, Anywhere pada Rabu (5/7). Pengguna bisa memasukkan informasi penerbangan, durasi tinggal, musim saat kedatangan, serta ukuran pakaian mereka pada situs web setidaknya sebulan sebelum keberangkatan. Nantinya, pakaian tersebut akan dikirim ke hotel tempat pengunjung menginap.

Kisaran Harga Layanan Sewa Baju

Sewa baju sebagai upaya mengurasi emisi gas rumah kaca ini berkisar antara 4.000 hingga 7.000 yen atau setara Rp416.234 hingga Rp728.409. Harga tersebut menyesuaikan dengan jenis pakaian yang disewa.

Layanan ini akan dibatasi pada penerbangan JAL hingga Agustus 2024. Jika layanan tersebut terbukti populer, Sumitomo Corp akan mempertimbangkan untuk memperluas penerapannya pada maskapai lain dalam aliansi Oneworld.

Menurut JAL, setiap kilogram kargo yang dipangkas dari penerbangan antara Tokyo dan New York mampu mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 0,75 kg melalui konsumsi bahan bakar rendah.

 

Upaya Kurangi Limbah Pakaian

Japan Airlines
Japan Airlines tengah mengupayakan beralih ke bahan pakar penerbangan berkelanjutan. (dok. JAL)

Saat ini, maskapai tersebut tengah mengupayakan beralih ke bahan pakar penerbangan berkelanjutan. Bahan bakar tersebut terbuat dari tanaman dan minyak jelantah.

Meski demikian, hambatan pasokan dan biaya tetap ada. Untuk itu, perusahaan berusaha menemukan cara lain guna merespon tekanan untuk meminmalisir jejak karbon yang dihasilkan.

Dengan program Any Wear, Anywhere, Sumitomo berharap bisa membantu mengurangi limbah pakaian juga. Layanan sewa baju ini akan menggunakan kelebihan inventarisasi dari merek pakaian jadi atau pakaian yang telah digunakan. Mereka juga bekerja sama dengan penyedia jasa dry clean Hakuyosha dan Wefabrik, keduanya mengoperasikan situs yang memungkinkan produsen pakaian menjual kelebihan stok mereka.

Berkomitmen Kurangi Emisi CO2

FOTO: Cegah COVID-19 Omicron, Jepang Larang Masuk Semua Warga Asing
Pesawat Japan Airlines terlihat pada landasan di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, Senin (29/11/2021). Jepang mengumumkan akan menutup kembali pintunya untuk warga negara asing yang berlaku pada 30 November 2021. (AP Photo/Koji Sasahara)

Grup JAL melakukan berbagai aktivitas untuk mengurangi emisi CO2 sebagai bentuk operasi penerbangan yang aman. Kegiatan ini secara kolektif disebut "Operasi Hijau JAL".

Grup JAL menerapkan inisiatif pengurangan emisi CO2 melalui Proyek Penghematan Bahan Bakar lintas organisasi untuk mencapai emisi CO2 nol bersih.

"Pada FY2021, kami mencapai pengurangan 2,3% dibandingkan dengan target FY2025 sebesar 2,5% total emisi karena efek lintas organisasi yang luar biasa dalam mengurangi bobot bawaan," demikian yang tertera dalam situs resmi JAL. 

 

 

 

Kepedulian JAL terhadap Perubahan Iklim

Japan Airlines Tambahkan Simbol Bayi pada Kursi Penumpang yang Membawa Anak
Ilustrasi bayi di pesawat. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Grup JAL menunjukkan kepedulian terhadap isu perubahan iklim dan mengumumkan komitmen mereka pada Juni 2020 untuk mencapai emisi CO2 nol persen pada 2050. Melalui situsnya, JAL Group mempromosikan berbagai insiatif termasuk pengurangan emisi CO2 sebagai tanggung jawab operator transportasi udara.

JAL Group juga mendukung rekomendasi dari Task Force on Climate-Related Finance Disclosures (TCFD) pada Februari 2021, serta inisiatif Science Based Target (SBT) pada Maret 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya