Liputan6.com, Jakarta Peristiwa duka yang menimpa binaragawan Bali Justyn Vicky menjadi pengingat bagi setiap orang untuk lebih hati-hati dalam menjalankan latihan angkat beban.
Pria usia 33 itu meninggal setelah mengalami patah leher akibat tertimpa barbel seberat 210 kg.
Baca Juga
Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi yang kerap latihan angkat beban terutama pemula. Agar latihan angkat beban menjadi semakin aman, dokter spesialis kedokteran olahraga Eka Hospital BSD Donny Kurniawan membagikan tips.
Advertisement
Berikut tipsnya:
1. Memahami Teknik Angkat Beban
Olahraga angkat beban memang memiliki banyak manfaat tapi perlu dilakukan dengan pemahaman dan teknik yang baik. Maka pemahaman atau pengetahuan soal teknik angkat beban menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan.
“Pada dasarnya dalam latihan beban itu yang harus orang awam pahami adalah tekniknya, cara mengangkat beban itu bukan hanya diangkat dan dilepaskan begitu saja,” kata Donny kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Senin (24/7/2023).
“Memang ada caranya supaya terhindar dari cedera."
"Pastikan teman-teman mengerti dulu soal tata caranya, jadi bukan seberapa berat beban yang diangkatnya tapi perhatikan tekniknya,” pesan Donny.
Pemahaman ini penting mengingat ada berbagai risiko yang bisa menyebabkan cedera. Risiko ini bukan cuma untuk pemula tapi profesional sekalipun.
2. Utamakan Keamanan
Hal yang tak kalah penting dalam latihan angkat beban adalah memastikan keamanan.
Donny menyampaikan, keamanan yang dimaksud ini meliputi keamanan alat yang digunakan serta kesiapan orang yang melakukan latihan beban.
Pada dasarnya, angkat beban memang berkaitan dengan mengangkat beban secara bertahap dari ringan ke berat. Semakin tinggi beban yang dikejar maka keamanan harus semakin diperketat.
“Ini termasuk dari keamanan alat, kesiapan mental, teknik, dan pendampingan dari teman-teman yang mengerti soal angkat beban.”
Rekan-rekan yang mendampingi dapat mengkritik atau memberi masukan ketika teknik yang digunakan salah.
Advertisement
3. Didampingi Orang yang Mengerti Angkat Beban
Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika melakukan latihan angkat beban maka perlu ada pendampingan dari orang yang mengerti soal angkat beban.
Sementara itu, pada binaragawan profesional sebetulnya bukan instruktur yang sangat diperlukan, melainkan spotter atau peninjau.
“Pada professional bodybuilder sih sebetulnya bukan instruktur yang dibutuhkan, lebih kepada spotter. Bagaimana spotter supporting system. Karena pada dasarnya ketika mengangkat beban yang berat, otomatis seorang binaraga ini perlu menyatakan bahwa dirinya aman atau enggak.”
“Makanya ada latihan beban yang menggunakan mesin, ada juga yang menggunakan beban bebas. Nah terutama dalam menggunakan beban bebas ini seorang binaraga wajib didampingi oleh teman yang tahu cara membantu ketika terjadinya kesalahan dan mengendalikan beban itu dengan aman,” ujar Donny.
Dengan kata lain, spotter yang meninjau selama latihan harus paham dan mengerti soal teknik spotting.
4. Latihan Beban dengan Dokter Kedokteran Olahraga
Kiat terakhir, Donny menyarankan bagi para pemula untuk berlatih dengan instruktur yang berpengalaman dan bersertifikat.
“Bagi orang awam yang memang belum pernah latihan beban, investasikan kepada instruktur yang bersertifikat dan mempunyai pengetahuan bagaimana cara mengajarkan teknik latihan beban yang baik dan benar.”
Namun, bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu tapi ingin mulai melakukan latihan beban, maka sebaiknya diawasi oleh dokter spesialis kedokteran olahraga.
“Bagi teman-teman yang mempunyai masalah kesehatan yang benar-benar ingin latihan beban, sebaiknya teman-teman diawasi oleh dokter kedokteran olahraga supaya latihan beban itu lebih aman. Carilah dokter olahraga yang memang punya sertifikasi untuk latihan beban,” pungkasnya.
Advertisement