Liputan6.com, Jakarta Kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia kini menjadi 14 orang. Data ini dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Kamis, 26 Oktober 2023.
Monkeypox atau Mpox menyerang kelompok usia muda di Indonesia. Sifatnya yang mudah menular dan gejalanya yang lebih berbahaya dari cacar biasa, bisa menimbulkan kegawatan jika tidak ditangani dengan baik.
Baca Juga
Sejumlah langkah antisipasi telah ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah mewabahnya cacar monyet. Mulai dari deteksi, tracing, isolasi pasien, hingga vaksinasi.
Advertisement
Diketahui bahwa mayoritas kasus cacar monyet terjadi pada laki-laki yang melakukan hubungan dengan sesama jenis. Kebanyakan pasien mengidap HIV dan memiliki orientasi biseksual.
Melansir NU Online, penyakit serupa sempat pula dibahas oleh ilmuwan Islam di bidang kedokteran, Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi. Ilmuwan ini mempunyai kitab tentang cacar dan campak berjudul “Fil Judari wal Hasbah” yang termasuk kitab tertua yang menulis tentang penyakit infeksi cacar.
Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “A Treatise on the Small-Pox and Measles” pada abad ke-16 M.
Ini merupakan kitab Thibbun Nabawi, artinya berdasar pada segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih yang berkaitan dengan kedokteran.
Dalam kitab ini disebutkan bahwa beberapa bahan alami seperti buah-buahan yang berasa asam dapat menjadi terapi untuk cacar. Meskipun pada masa itu belum ada cacar monyet, tetapi bahan alami yang disebutkan sangat banyak dan memiliki potensi untuk mengatasi berbagai varian cacar.
Contoh Buah yang Baik untuk Pengidap Cacar
Di antara bahan alami tersebut, ada yang dapat ditemukan di Indonesia. Salah satu contoh bahan yang disebutkan dalam kitab Ar-Razi adalah buah delima. Bersama dengan buah-buahan lain yang berasa asam disebutkan dalam kitab itu sebagai menu orang yang terkena cacar.
“Hendaknya orang yang terkena cacar sering mengonsumsi delima yang masam dan sari buah yang berasa asam seperti jus jeruk yang asam dan anggur yang belum matang,” (Ar-Razi, 1548, A Treatise on the Small-Pox and Measles, The Sydenham Society, London: halaman 38) mengutip NU Online, Kamis (26/10/2023).
Penjelasan dari cara penggunaan buah-buahan di dalam kitab tersebut juga cukup mudah diterapkan. Buah delima, maupun jeruk dan anggur itu bisa dikonsumsi secara langsung apa adanya atau dibuat menjadi sari buah seperti jus.
Apabila dibuat menjadi jus, maka tidak perlu ditambahkan gula sehingga rasanya asam alami seperti rasa aslinya.
Advertisement
Sudah Diteliti untuk Cacar Monyet
Buah-buahan tersebut ternyata telah diteliti potensinya untuk cacar monyet oleh sejumlah ahli.
Peneliti dari India mengungkapkan hasil penelitian secara komputasi kimia tentang efek buah-buahan untuk cacar monyet pada tahun 2023.
Buah delima yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai pomegranate dan buah anggur disebutkan memiliki kandungan berkhasiat yang potensial apabila digunakan dalam pengobatan untuk penyakit cacar monyet.
Kandungan kimia yang terdapat pada delima dan anggur dikenal sebagai myricetin. Potensi myricetin digunakan untuk cacar monyet karena sifatnya yang berefek sebagai antivirus.
Penelitian terbaru tentang myricetin juga membuktikan efeknya sebagai antitiumor, antioksidan, antibakteri. Bahkan, myricetin bisa digunakan pada infeksi COVID-19.
Hal ini diungkap dalam “Exploiting the Potential of Natural Polyphenos as Antivirals Against Monkeypox Envelope Protein F13 Using Machine Learning and All-Atoms MD Simulations, Computers in Biology and Medicine” yang ditulis Rout dan kawan-kawan pada 2023.
Buah Lainnya yang Baik Dikonsumsi Pasien Cacar Monyet
Buah lain yang bermanfaat untuk dikonsumsi saat terjadi wabah cacar monyet adalah buah bidara. Tidak hanya buahnya, daun bidara juga dapat dijadikan rebusan dan digunakan sebagai minuman.
Buah bidara disebutkan oleh Ar-Razi untuk cacar secara umum karena termasuk buah yang memiliki rasa masam. Sedangkan, daun bidara disebutkan dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Nigeria, Ibrahim Babangida Abubakar untuk cacar monyet.
Abubakar dan timnya dari Nigeria menyebutkan bahwa daun bidara (ziziphus mauritania) digunakan di Nigeria untuk mengatasi cacar monyet. Selain itu, rebusan daunnya juga bermanfaat untuk mengatasi hepatitis, meningitis, COVID-19, yellow fever, dan poliomyelitis.
Temuan ini tercantum dalam penelitian Abubakar dkk pada 2021 berjudul “Traditional Medicinal Plants Used for Treating Emerging and Re-Emerging Viral Diseases in Northern Nigeria, European Journal of Integrative Medicine.”
Selain konsumsi buah-buahan, ar-Razi juga mengungkapkan pola istirahat yang penting untuk pasien cacar. Anjuran ini sesuai dengan kaidah isolasi pasien pada penyakit infeksi sehingga mencegah penyebaran penyakit pada warga lainnya.
Advertisement