Usai Jalani Operasi Pemisahan, Satu Bayi Kembar Siam Asal Subang Meninggal Dunia

Salah satu bayi kembar siam asal Subang, Jawa Barat meninggal dunia usia jalani pemisahan.

oleh Arie Nugraha diperbarui 02 Nov 2023, 11:08 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 11:07 WIB
Kepala bayi tertinggal di rahim
Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Jawa Barat mengatakan salah satu bayi kembar siam asal Subang meninggal dunia usai operasi pemisahan. Foto Ilustrasi.

Liputan6.com, Bandung Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Jawa Barat mengatakan salah satu bayi kembar siam asal Subang meninggal dunia usai operasi pemisahan.

Pada 23 Oktober 2023 telah dilakukan operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 13 bulan asal Kabupaten Subang bernama Husein dan Hasan.

Menurut Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS, dokter spesialis bedah anak Dikky Drajat, sehari setelah menjalani operasi pemisahan, salah satu bayi siam bernama Hasan meninggal dunia. Tepatnya Hasan meninggal pada Selasa (24/10/2023) sekitar pukul 12.30 WIB karena tidak mampu melewati masa kritis pascaoperasi.

"Pada hari berikutnya salah satu bayi kembar Hasan mengalami perburukan. Dengan menyesal saya sampaikan Hasan tidak dapat bertahan dan meninggal pada jam 12.30 WIB," ujar Dikky dalan siaran persnya, Bandung, Kamis, 2 November 2023.

Dikky menuturkan timnya sudah mengantisipasi kemungkinan risiko terburuk saat menjalankan operasi pemisahan bayi kembar siam.

Dugaan satu bayi kembar siam tidak akan bertahan usai operasi pemisahan terjadi karena kondisi yang buruk.

"Setelah operasi masa kritis harus dilewati, ternyata pada satu pasien kembar mengalami sesuatu hal risiko, yang kami duga," kata Dikky.

Operasi Pemisahan 7 Jam

Operasi pemisahan yang memakan waktu 7 jam itu dilakukan tim dokter pada Senin 23 Oktober 2023. Bayi Hasan memiliki organ yang lebih besar dari organ sekitar ketika di lakukan pemisahan.

Tim dokter telah melakukan upaya agar kondisinya tak semakin buruk, seperti penambahan pelapisan perut dada, ternyata bayi kembar siam yang bernama Hasan tak bisa mencapai adaptasi pasca-operasi.

"Ternyata adaptasi tidak bisa dicapai Hasan, jadi kematiannya ke arah situ," ucap Dikky.

 

Ilustrasi operasi plastik
Ilustrasi operasi pemisahan bedah siam pada bayi asal Subang (Unsplash/Piron Guillaume)

Bayi Husein Jalani Perawatan Intensif

Dikky mengatakan untuk bayi yang kedua yakni Husein, masih menjalani perawatan intensif agar dalam sembuh sempurna dari bekas tindakan operasi pemisahan.

Dua hari usai operasi pemisahan, kondisi Husein dalam kondisi masih demam dengan pernapasan masih berat.

"Kini sudah ada perbaikan dan bantuan napas juga sudah disapih. Demam masih kita tangani, kemungkinan infeksi kita teliti, namun kita lakukan antibiotik dan demam kini membaik," sebut Dikky.

Libatkan 90 Personel

Dalam operasi pemisahan bayi kembar siam ini, tim dokter RSHS menerjunkan 90 personel dengan 30 dokter profesional.

Tim dokter yang menangani pemisahan kembar siam Husein dan Hasan ini dari berbagai multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis anestesi, spesialis bedah anak, spesialis bedah thorax, spesialis bedah plastik, spesialis anak, spesialis jiwa, spesialis rehabilitasi medik, radiologi, perawat, petugas farmasi, ahli gizi, dan banyak lagi.

 

Dempet Dada dan Perut

Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Subang di RSHS. (Foto Dok RSHS)
Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Subang di RSHS. (Foto Dok RSHS)

Dikky Drajatmengatakan Hasan dan Husein mengalami dempet pada bagian dada dan perut atau dalam istilah medisnya disebut Conjoint Twin Thoraco-omphalopagus.

"Untuk organ dalam dempet pada jaringan liver dan biasanya menempel juga selaput jantung. Tingkat kesulitan yang tinggi ada pada pemisahan jaringan liver. Liver penuh dengan pembuluh - pembuluh darah yang sedikit tegang," ujar Dikki ditulis Bandung, Rabu, 25 Oktober 2023.

Direktur Utama RSHS, Jimmy Panelewen, menyampaikan bahwa operasi tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

"Operasi kembar siam memiliki tingkat kesulitan yang cukup kompleks, namun dengan kerja sama tim penanganan bayi kembar siam RSHS ini, operasi dapat dilakukan dan diharapkan hasilnya optimal, pasien dapat menjalani proses tumbuh kembang dengan baik," sebut Jimmy.

Jimmy berkeyakinan operasi pemisahan tersebut tidak mungkin terjadi tanpa uluran tangan dari banyak pihak.

"Ini adalah bukti nyata bahwa bersama-sama kita bisa mengatasi tantangan yang tampaknya tak terlampaui. Terima kasih juga disampaikan atas dan dukungan pembiayaan perawatan melalui mitra RSHS, Kitabisa.com," kata Jimmy.

Operasi Pemisahan Kembar Siam di RSHS

Total pasien kembar siam yang dioperasi di RSHS sebelum pasien bayi Hasan dan Husein ada 11 kasus , yakni:

1. Wanda dan Wandi tahun 2010

2. Bayi Ginan tahun 2013

3. Bima dan Arjuna tahun 2013

4. Gisya dan Gesya tahun 2016

5. Devana dan Devani tahun 2014

6. Ghani dan Malik tahun 2017

7. Hasna dan Husna tahun 2020

8. Bayi Ny. Shidiqoh tahun 2021

9. Zaina dan Zahira tahun 2021

10. Ayesha dan Aleya tahun 2022

11. Nur Syafaat tahun 2022.

 

Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia
Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya