Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, selebritis media sosial cukup terkenal, Siskaeee mengaku bahwa dirinya sudah tidur dengan 216 pria. Bahkan, beberapa di antaranya berasal dari kalangan selebritis.
Angka fantastis ini membuat perempuan kelahiran 1998 menjadi buah bibir di media sosial Twitter atau (X).
Baca Juga
Terkait pengakuan Siskaeee, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boyke Dian Nugraha menduga bahwa kondisi ini terkait dengan nimfomania.
Advertisement
"Ada yang namanya nimfomania atau hiperseks pada wanita. Orang-orang seperti itu tidak pernah mengalami kepuasan seks. Dia orgasme tapi tetap nagih-nagih, namanya nimfomania, itu memang gangguan jiwa," kata pria yang karib disapa Dokter Boyke kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Kamis, 9 November 2023.
Jika pada perempuan disebut nimfomania, lanjut Boyke, pada pria dikenal dengan sebutan satyriasis atau Don Juanism.
"Sama dia (pengidap satyriasis) juga tidak pernah mengalami kepuasan dalam hubungan seks. Jadi, dia akan mencoba beratus-ratus wanita. Wanita (pengidap nimfomania) juga akan mencoba beratus-ratus pria. Karena dia tidak pernah merasakan bahwa seks itu sebagai bagian dari kepuasan, sehingga nagih, nagih, nagih terus di otaknya tuh cuma seks doang," katanya.
Penyebab Nimfomania dan Satyriasis
Dokter Boyke menambahkan, nimfomania dan satyriasis dapat disebabkan oleh banyak hal.
"Selalu kalau dalam gangguan jiwa, penyebabnya ya mulai dari dia dalam kandungan mungkin, ada hormon-hormon yang berlebihan," ujarnya.
Bisa pula disebabkan trauma pada proses persalinan. Misalnya, ketika lahir bayinya divaccum (disedot dengan alat) atau mengalami gawat janin dan kekurangan oksigen.
"Kemudian pada saat dibesarkan ada trauma-trauma, di-bully dan sebagainya. Hubungan orangtua, melihat orangtua mengalami kekerasan dan seterusnya. Banyak sekali yang harus digali pada seseorang yang mengalami hiperseksual karena ada faktor hormon, biologi, pengasuhan, macam-macam," kata Boyke.
Advertisement
Hiperseksual 70 Persen Disebabkan Lingkungan
Meski banyak faktor yang membuat seseorang menjadi hiperseks, tapi faktor utamanya adalah lingkungan.
"Penyebab paling besar adalah faktor lingkungan. Faktor gen cuma lima persen, lingkungan tuh sampai 70 persenan yang memengaruhi seseorang hingga mengalami gangguan kejiwaan seperti itu," ujar Boyke.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa kebiasaan menonton film porno bisa pula menjadi faktor pencetus. Mengingat, kecanduan nonton film porno pun sudah termasuk dalam bentuk penyimpangan seksual.
"Kecanduan tuh kalau setiap kali berhubungan mesti nonton, kalau dia enggak nonton dia kayak sakau itu kita sebut sebagai kecanduan," ujarnya.
Hiperseksual Berbeda dengan Libido Tinggi
Senada dengan Dokter Boyke, seksolog Haekal Anshari mengatakan bahwa jika perilaku Siskaeee terkait dengan hiperseks, maka dapat digolongkan sebagai satu bentuk gangguan kejiwaan.
"Tidak mudah menegakkan gangguan jiwa terkait aktivitas ini, namun bila mengalami hiperseks maka ini merupakan suatu gangguan kejiwaan,” kata Haekal kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis, Kamis, 9 November 2023.
Pria yang karib disapa Dokter Haekal menambahkan, hiperseksualitas atau kecanduan seksual berbeda dengan orang berlibido tinggi.
Sebab, pengidap kecanduan seksual tidak sanggup mengendalikan hasrat seksualnya dan harus melampiaskan hasratnya segera tanpa melihat waktu, tempat, situasi dan kondisi.
"Bahkan bisa melakukannya kepada siapa saja sehingga pelaku beresiko merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri. Sedangkan orang dengan libido tinggi masih sanggup dan santun dalam mengendalikan hasrat seksualnya," kata Haekal.
Advertisement