Kerap Begadang Bikin Risiko Kena Diabetes Jadi Lebih Tinggi, Mitos atau Fakta?

Perubahan pola tidur dan pola makan saat malam yang menjadi kebiasaan dan berlangsung lama memang dapat membuat orang lebih mudah terkena diabetes.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Nov 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2023, 13:00 WIB
Kebiasaan Begadang Bikin Risiko Kena Diabetes Jadi Lebih Tinggi? Begini Kata Dokter
Kebiasaan Begadang Bikin Risiko Kena Diabetes Jadi Lebih Tinggi? Begini Kata Dokter. (Photo by Jonas Leupe on Unsplash).

Liputan6.com, Jakarta Tuntutan pekerjaan dan gaya hidup kurang teratur kerap membuat seseorang memiliki kebiasaan begadang. Kebiasaan tidur larut ini sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Timbul tanya, apakah begadang juga dapat berpengaruh pada kondisi diabetes?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes, RS Pondok Indah – Puri Indah M. Ikhsan Mokoagow, kebiasaan tidur larut berkaitan dengan perubahan zat melatonin atau pengatur tidur. Perubahan zat melatonin juga dikaitkan dengan pengaturan metabolisme tubuh.

“Tapi yang paling sederhana, orang yang sering begadang itu pola makannya menjadi tidak teratur. Perubahan pola hidup itu lah yang bisa membawa pada kondisi diabetes,” kata Ikhsan dalam Exclusive Media Interview menyambut Hari Diabetes Sedunia secara daring, Senin (13/11/2023).

Dia menambahkan, umumnya orang begadang menghabiskan waktu malamnya dengan duduk-duduk santai, bukan dengan olahraga malam.

“Saya membayangkan, rasanya jarang orang begadang karena lari malam atau maraton. Rata-rata orang begadang pasti dalam kondisi duduk-duduk aja, santai, atau kalau bekerja pun bukan bekerja yang menggunakan fisik.”

“Saya pikir, di luar dari teori-teori yang mengatakan bahwa perubahan pola tidur menyebabkan sangat rentan untuk terjadi diabetes, pola makan yang menjadi tidak teratur tuh jadi penting,” jelas Ikhsan.

Pasalnya, saat begadang, orang-orang cenderung akan makan lebih banyak, sebaliknya aktivitasnya jadi tidak banyak.

Semakin Mudah Kena Diabetes Jika Sudah Ada Kondisi Penyerta

dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes, RS Pondok Indah – Puri Indah, M. Ikhsan Mokoagow.
Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes, RS Pondok Indah – Puri Indah, M. Ikhsan Mokoagow soal diabetes, dalam Exclusive Media Interview menyambut Hari Diabetes Sedunia secara daring, Senin (13/11/2023). Foto: tangkapan layar zomm RSPI.

Dengan kata lain, perubahan pola tidur dan pola makan saat malam yang menjadi kebiasaan dan berlangsung lama memang dapat membuat orang lebih rentan terkena diabetes.

“Jadi dari perubahan-perubahan ini yang dalam jangka panjang tentunya bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terkena diabetes. Apalagi dia sudah prediabetes, apalagi dia berisiko, apalagi kalau dia sudah dalam kondisi berat badan berlebih atau obesitas.”

“Jadi hal-hal seperti itu yang kemudian akan memicu atau lebih memudahkan terjadinya diabetes pada orang yang sering begadang,” ujar ikhsan.

Cegah Diabetes untuk Hindari Risiko Komplikasi

Cegah Diabetes untuk Hindari Risiko Komplikasi
Cegah Diabetes untuk Hindari Risiko Komplikasi Credit: freepik.com

Risiko diabetes perlu dihindari sejak dini lantaran jika sudah terjadi, maka ada risiko yang lebih besar yakni komplikasi.

Menurut Ikhsan, komplikasi pada pasien diabetes dibagi menjadi dua kelompok besar. Ada yang berhubungan dengan pembuluh darah besar (makroangiopati) dan ada pula yang memengaruhi pembuluh darah kecil (mikroangiopati).

Komplikasi makroangiopati berkaitan dengan pembuluh darah jantung yang jika terjadi dapat pemicu stroke. Dapat pula berkaitan dengan pembuluh darah kaki.

Sedangkan, komplikasi pembuluh darah kecil atau mikroangiopati dapat berkaitan dengan mata, ginjal, dan di saraf tepi kaki.

“Di mata bisa menyebabkan retina bermasalah, di ginjal menyebabkan gangguan ginjal, dan yang di kaki di saraf-saraf tepinya kadang pasien diabetes suka kesemutan dan sebagainya,” kata Ikhsan.

Cegah Komplikasi dengan Periksa Sejak Dini

Cegah Komplikasi dengan Periksa Sejak Dini
Cegah Komplikasi dengan Periksa Sejak Dini Credit: pexels.com/pixabay.

Untuk mencegah komplikasi, ia menyarankan untuk memeriksa diabetes sejak dini. Pemeriksaan diabetes sejak awal menjadi penting lantaran kebanyakan pasien cenderung terlambat terdiagnosis.

“Jadi sebenarnya udah lama diabetes tapi enggak tahu karena enggak ada gejalanya. Ini juga disampaikan International Diabetes Federation, 7 dari 10 orang tidak mengetahui bahwa dia diabetes.”

“Ini sering terjadi di rumah sakit, saat masuk pasien bilang tak memiliki diabetes tapi pas diperiksa rata-rata sudah diabetes tiga bulan lalu,” pungkasnya.

Infografis Journal
Infografis Journal: Gaya Hidup Buruk, Diabetes Mengancam Kaum Muda (Liputan6.com/Trie Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya