Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari total 59 pasien cacar monyet atau monkey pox di Indonesia, 36 diantaranya telah dinyatakan sembuh.
"Sampai saat ini jumlah kasus total ada 59 ya," tutur Siti Nadia, ditemui di Jakarta, Selasa (28/11).
Baca Juga
"Kasus 36 itu sudah sembuh," imbu Nadia.
Advertisement
Sedangkan kasus pasien Mpox yang sebelumnya disebut dalam kondisi berat, Nadia mengonfirmasi bahwa kini telah membaik.
"Dia sudah mendapat obat virusnya ya, antivirus untuk Mpox," ungkap Nadia.
1 Kasus Meninggal Dunia
Sedangkan mengenai satu pasien Mpox yang meninggal di RS Cipto Mangunkusumo beberapa waktu lalu, Nadia mengonfirmasi bahwa kasus kematian tersebut cenderung disebabkan oleh penyakit bawaan pasien. Diketahui, pasien tersebut mengalami sumbatan usus kecil dan HIV positif dengan CD 4 yang sangat rendah.
Belum Ada Pasien Mpox Perempuan
Seluruh kasus Mpox di Indonesia diderita oleh laki-laki pada rentang usia 25 - 39. Nadia menyebut, hingga saat ini pihak Kemenkes belum menemukan kasus cacar monyet pada wanita.
"Sampai saat ini kita belum menemukan ya (pasien) jenis kelamin perempuan, walaupun kita tahu orientasinya 59 itu bukan semua homoseksual tapi juga ada biseksual," tutur Nadia.Â
Â
Vaksinasi Mpox
Adapun 498 dosis vaksin Mpox telah diberikan pada kelompok yang menjadi target vaksinasi. Kemenkes, sebut Nadia, kini juga tengah membeli sekitar 4.000 dosis vaksin Mpox untuk mengantisipasi kasus Mpox yang diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 kasus pada tahun ini.
"Saat ini kita akan mendatangkan 4.000 dosis lagi ya, dalam proses pembelian," ucap Nadia.
"Di bulan Desember minggu kedua atau ketiga itu akan datang, jadi sesuai dengan estimasi jumlah kasus Mpox kita," Nadia melanjutkan.
Â
Â
Advertisement
Tidak Seperti COVID-19
Nadia kembali mengimbau, masyarakat tidak perlu khawatir dengan Mpox karena pola penyakit tersebut tidak seperti COVID-19 yang menular dengan cepat pada puluhan ribu orang dalam sehari.
"Kalau Mpox ini kan pola penyakitnya pada kelompok berisiko, orang yang punya perilaku seks berisiko, ganti-ganti pasangan, banyak pasangan, terutama mereka yang (melakukan) seks dengan sesama jenis," jelas Nadia.
Â