Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III berterima kasih kepada para pendukung dan semua pihak yang telah mengirimkan pesan semangat kepadanya dalam pidato pertamanya pada Sabtu, 10 Februari 2024, waktu setempat. Dalam pesannya Raja Charles menyatakan,"Pemikiran baik seperti itu merupakan penghiburan dan dorongan yang besar bagi orang yang terkena kanker."
Pada Senin, 4 Februari 2024, Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis mengidap kanker, meskipun tidak dijelaskan jenis kankernya. Namun, Istana memastikan bukan kanker prostat. Saat ini, pria 75 tahun yang merupakan ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry ini tinggal di Sandringham.
Baca Juga
Putra Ratu Camilla Ungkap Alasan Dirinya Tidak Pernah Diundang ke Acara Natal Kerajaan Inggris
Raja Charles III Jajal Perawatan Spa Holistik di India di Tengah Upaya Pengobatan Kanker
Rencana Pemakaman Raja Charles III Dibahas di Tengah Perjuangan Melawan Kanker, Bikin Pangeran William dan Ratu Camilla Ribut?
Masih dalam pernyataannya seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Minggu, 11 Februari 2024, malam, dia mengaku merasa lega mendengar bagaimana berbagi diagnosisnya telah membantu meningkatkan pemahaman publik tentang kanker.
Advertisement
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, diagnosis Raja Charles telah memicu lonjakan pencarian daring (online) guna mendapatkan saran dan penjelasan tentang penyakit kanker.
"Kekaguman seumur hidup saya atas kepedulian dan dedikasi mereka yang tak kenal lelah semakin besar berkat pengalaman pribadi saya," ujarnya. Raja Charles saat ini tengah beristirahat tanpa batas waktu dari tugas-tugas publik selama dirinya menerima perawatan terkait penyakitnya.
Suami Ratu Camilla ini kemungkinan bukan mengidap kanker prostat, karena setelah menjalani prosedur terkait pembesaran prostat jinak yang dilakukannya di rumah sakit baru-baru ini, pihak istana menyatakan,"Selama intervensi inilah ada masalah terpisah yang menjadi perhatian dan kemudian didiagnosis sebagai suatu bentuk kanker."
Penyakit-Penyakit Raja Charles III Selain Kanker
Berikut adalah beberapa penyakit yang memengaruhi kesehatan Raja Charles sebelum didiagnosis dengan kanker, seperti yang dilaporkan oleh Mirror dan dikutip dari Kanal Citizen6.
Sausage Finger
Dalam sebuah film dokumenter BBC berjudul Charles III: The Coronation Year yang ditayangkan pada Boxing Day, penonton dapat melihat Raja Charles tertawa mengenai jari tangannya yang bengkak yang dia sebut sebagai 'sausage finger' saat berbicara dengan putranya, Pangeran William.
Dokter umum Chun Tang dari Pall Mall Medical di Manchester menjelaskan bahwa pembengkakan pada jari-jari Charles bisa jadi merupakan gejala retensi air yang disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan seperti radang sendi, infeksi bakteri ganda, atau bahkan TBC. Istilah medis untuk 'jari sosis' adalah daktilitis, yang mengacu pada pembengkakan parah yang menyerang jari tangan dan kaki seseorang.
Cedera Olahraga
Sebagai seorang pemain polo yang aktif di masa mudanya, Raja Charles mengalami beberapa cedera olahraga yang menyakitkan, termasuk patah lengan kanan di dua tempat setelah terjatuh dari kudanya pada 1990.
Selain itu, dia juga pernah mengalami bekas luka parah dan kehilangan suara selama 10 hari akibat pukulan di tenggorokan. Kemudian, Charles mengalami retakan tulang rusuk setelah terjatuh dari kudanya saat berburu pada 1998.
Advertisement
Apa Saja Penyakit yang Pernah Menimpa Raja Charles III?
Hernia
Pada tahun 2003, Raja Charles menjalani operasi hernia rutin dan dengan canda berkata kepada para simpatisan di luar rumah sakit bahwa "Hernia hari ini, besok hilang."
COVID-19
Pada Maret 2020, Raja Charles tertular COVID-19 sebelum vaksinasi tersedia, meskipun hanya mengalami gejala ringan. Dia diisolasi di Birkhall, Aberdeenshire, jauh dari Duchess of Cornwall saat itu, yang hasil tesnya negatif.
Charles kehilangan indera perasa dan penciumannya selama beberapa waktu dan berbicara tentang pengalaman yang 'aneh, membuat frustrasi, dan sering kali menyusahkan' selama masa lockdown.
Dia tertular Virus Corona penyebab COVID-19 untuk kedua kalinya pada Februari 2022, meskipun telah menerima tiga kali vaksinasi.