Mengenal Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Berbasis Cloud untuk Faskes di Indonesia

UPMEDIK, solusi transformasi digital kesehatan Indonesia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Feb 2024, 14:43 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 14:37 WIB
(Ilustrasi Rumah Sakit Canggih yang Menjadi Bagian dari Pariwisata Medis di Thailand/Foto dari AI)
(Ilustrasi Rumah Sakit Canggih yang Menjadi Bagian dari Pariwisata Medis di Thailand/Foto dari AI)

Liputan6.com, Jakarta - Fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia perlu mengikuti transformasi digital yang sedang berkembang, beralih dari sistem konvensional ke sistem digital. Transformasi digital ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas perawatan pasien. Pemerintah mendukung langkah ini, seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik (RME) dan akselerasi integrasi faskes ke platform SatuSehat.

Namun, banyak faskes yang menghadapi kendala dalam menerapkan digitalisasi. Tantangan ini mencakup kekurangan sumber daya manusia yang memahami sistem, infrastruktur digital yang belum memadai, dan pertimbangan biaya untuk beralih ke sistem digital. Memahami urgensi penerapan RME, pemerintah telah memberikan sanksi pencabutan status akreditasi bagi faskes yang tidak melaksanakan RME dan integrasi ke SatuSehat hingga 31 Juli 2024.

PT Sentosa Medika Sejahtera menawarkan solusi dengan platform UPMEDIK, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Klinik berbasis 100 persen cloud. Manajer Operasional PT. Sentosa Medika Sejahtera, Windy Aprilyanti, menyatakan,"Kami berkomitmen menjadi bagian dari transformasi digital kesehatan Indonesia dengan menyediakan sistem manajemen kesehatan yang lengkap, canggih, dan mudah digunakan."

UPMEDIK telah terintegrasi dengan baik, baik secara eksternal maupun internal, untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam mengoperasikannya. Dari bridging eksternal, UPMEDIK sudah terhubung ke SatuSehat, BPJS Kesehatan, dan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).

Dari sisi bridging internal, kata Windy, UPMEDIK menerapkan single entry data untuk menghindari human error dan duplikasi data. UPMEDIK juga menawarkan harga terjangkau, memungkinkan faskes dengan berbagai skala untuk melakukan digitalisasi tanpa beban biaya besar.

 

UPMEDIK Kemajuan Revolusioner di Rumah Sakit

Direktur Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu, dr Steffanus Sumarsono menyatakan bahwa UPMEDIK telah menciptakan kemajuan revolusioner di rumah sakit mereka dengan pengalaman digitalisasi yang terbarukan. UPMEDIK membantu mempercepat pelayanan dan meminimalkan antrean di bagian pendaftaran, serta menyederhanakan proses klaim BPJS Kesehatan. Selain itu, UPMEDIK menjamin keamanan siber yang terdepan untuk melindungi data rumah sakit dan pasien.

UPMEDIK telah dipercaya oleh berbagai faskes di Indonesia dan menjadi solusi tepat untuk digitalisasi operasional tanpa memerlukan biaya besar atau tim IT khusus. Dengan UPMEDIK, faskes dapat fokus pada layanan kesehatan terbaik bagi pasien tanpa terbebani oleh urusan teknis digitalisasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya