Dokter Bagikan Tips Cegah Obesitas pada Anak, Pakai Metode 5210

Dokter spesialis anak konsultan Aman Bhakti Pulungan memberikan metode pencegahan obesitas dengan cara 5210.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 08 Mar 2024, 16:37 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak laki-lakinya
Ilustrasi mencegah obesitas pada anak (Image by Denise Husted from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Executive Director International Pediatric Association Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI memberi tips mencegah obesitas atau kegemukan pada anak dengan metode 5210.

“Kalau anak tidak obesitas, ada tips ini: 5210” tutur dokter yang mendalami endokrin anak ini dalam acara “Let’s Talk About Obesity & Health” pada Selasa, 5 Maret 2024 di Jakarta.

Apa itu 5210?

Aman menjelaskan bahwa 5210 adalah:makan buah dan sayur 5 kali sehari, tidak duduk lebih dari 2 jam, melakukan olahraga 1 jam per hari dan 0 yang dimaksud adalah jika anak sudah obesitas maka tidak diperbolehkan makan gula ataupun gula tambahan.

Secara rinci, Aman menjelaskan tentang makan buah dan sayur 5 kali sehari yakni pada saat pagi anak makan buah, siang kembali makan buah dan sayur, lalu saat makan malam ada sayur dan ditutup dengan buah.

Kemudian, 2 yang dimaksud adalah tidak duduk lebih dari 2 jam.

“2, itu tidak boleh duduk lebih dari 2 jam per hari,” katanya. Tetapi ini tidak berlaku di sekolah atau di mobil.

Bila anak harus mengerjakan PR yang membuatnya harus duduk lama, Aman menyarankan untuk menyempatkan berjalan jalan di sela-sela waktu mengerjakan tugasnya.

“Jadi kalau toh dia duduk, misalanya dia buat PR satu jam, setelah itu dia harus jalan jalan lagi.”


Sempatkan Olahraga 1 Jam Setiap Hari

Diskusi multi-stakeholder membahas obesitas pada anak, memperingati hari obesitas sedunia
Diskusi multi-stakeholder membahas obesitas pada anak, memperingati hari obesitas sedunia (5/3/2024) Foto: Rahil Iliya Gustian/Liputan6.com.

Dalam metode 5210, 1 yang dimaksud yaitu melakukan exercise atau latihan minimal satu jam setiap hari. Aman menekankan bahwa anak-anak harus sering bergerak.

Mengutip dari yankes.kemenkes.go.id, latihan fisik yang diberikan pada anak disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik, dan umurnya.

  1. Aktivitas aerobik merupakan latihan fisik yang dapat dilakukan setiap hari selama 60 menit atau lebih. Aktivitas aerobik terdiri dari aktivitas aerobik dengan intensitas sedang (misalnya jalan cepat) atau aktivitas aerobik dengan intensitas bugar (misalnya berlari). Aktivitas aerobik dengan intensitas bugar dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu.
  2. Penguatan otot (muscle strengthening). Aktivitas penguatan otot, seperti senam atau push-up, dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu sebagai bagian dari total latihan fisis selama 60 menit atau lebih.
  3. Penguatan tulang (bone strengthening). Aktivitas penguatan tulang, seperti lompat tali atau berlari, dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu sebagai bagian dari total latihan fisik selama 60 menit atau lebih.

Tidak Mengonsumsi Gula

Pada metode tersebut, 0 yang dimaksud adalah jika anak sudah obesitas, maka tidak di perbolehkan mengonsumsi gula dan gula tambahan (added sugar)

“Kalau dia sudah obesitas, no sugar, no added sugar,” jelas Aman.

Mengutip dari laman WHO, gula berkontribusi pada kepadatan energi keseluruhan dari makanan. Asupan gula yang lebih tinggi mengancam kualitas nutrisi makanan dengan menyediakan energi yang signifikan tanpa nutrisi tertentu. Ini yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat dan peningkatan risiko obesitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya