4 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Membangun rasa percaya diri anak sangatlah penting, berikut empat tips yang bisa diterapkan orang tua untuk membangun rasa percaya diri anak.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 14 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar
4 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Membangun rasa percaya diri anak sangatlah penting, karena hal ini bisa membantu anak-anak menghadapi tantangan, mengembangkan keterampilan sosial, dan memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri.

Dengan percaya diri, anak cenderung lebih mampu mengatasi rasa takut, merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain, dan lebih termotivasi untuk mencoba hal-hal baru serta mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Ketika anak menunjukkan kebiasaan atau perilaku unik, penting bagi orang tua untuk tidak langsung menilai atau menghakimi anaknya. Sebaliknya, cobalah untuk melihat kesempatan ini sebagai momen untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri yang sehat pada anak.

Sebagai psikolog klinis yang berpengalaman dalam bekerja dengan anak-anak dan remaja, Emily Edlynn menilai pentingnya membangun fondasi yang kuat untuk kepercayaan diri anak sejak usia dini.

Berikut ini Emily Edlynn memberikan empat tips yang bisa diterapkan orang tua untuk membangun rasa percaya diri anak, seperti dilansir dari Parents pada Senin, 13 Mei 2024.

1. Pujilah Sifat dan Perilaku Tertentu

Membangun rasa percaya diri anak bisa dimulai dengan memuji sifat dan perilaku tertentu. Bahkan walaupun itu hal-hal kecil, seperti “Mama suka sekali bagaimana kamu menggunakan imajinasimu untuk membuat permainan yang menyenangkan itu, kamu bisa sangat kreatif.”

Ingatlah bahwa saat memuji, penting untuk memilih pujian yang tulus dan selektif. Jika Anda meneriakkan “kerja bagus” setiap lima detik, pujian tersebut menjadi tidak berarti.

2. Tanamkan Bahwa Perbedaan Memiliki Keistimewaannya Tersendiri

 

Ketika anak-anak mencapai usia sekitar lima tahun, mereka mulai menyadari bahwa setiap orang unik dan berbeda. Momen ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk memperkenalkan gagasan tentang perbedaan kepada mereka.

Ajak anak Anda berbicara tentang keistimewaan setiap individu dalam percakapan sehari-hari, dan berikan contoh tentang betapa menariknya perbedaan-perbedaan itu.

Tanyakan kepada anak apa yang membuat mereka merasa berbeda dibandingkan dengan yang lain, serta apa yang membuat mereka bangga atau tidak suka dari perbedaan tersebut. Bagikan juga apa yang Anda nilai dari perbedaan-perbedaan tersebut.

Memberikan pesan positif yang konsisten kepada anak tentang pentingnya perbedaan ini akan membantu mereka membangun rasa percaya diri dan harga diri yang kokoh. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi dunia dengan penuh keyakinan.

3. Amati Interaksi Teman Sebaya Mereka

 

Jika anak mengalami ejekan dari teman-temannya karena sifat-sifat uniknya, ini adalah saat yang penting untuk mendekatinya dengan penuh perhatian.

Perhatikan bagaimana anak menanggapi situasi ini, apakah dengan positif atau negatif. Amati interaksinya dengan teman-temannya jika memungkinkan, dan bicarakan dengan guru untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Dalam situasi ini, penting untuk terus berkomunikasi dengan anak. Mereka mungkin merasa ingin mengubah diri agar lebih diterima oleh teman-temannya, atau Anda mungkin melihat perlunya perubahan kecil untuk membantu mereka berinteraksi dengan lebih baik.

Namun, yang terpenting adalah memastikan anak selalu merasa dicintai dan diterima apa adanya di lingkungan keluarga. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di dunia luar.

4. Beri Mereka Keterampilan untuk Mengatasi Situasi Sulit

 

Dalam realitas perkembangan sosial, orang tua dikenalkan pada harapan-harapan sosial yang harus dipahami dan diterapkan seiring anak bertambah usia.

Meskipun ingin anak-anak tetap mencintai diri mereka sendiri, namun kadang-kadang orang tua perlu membantu anak-anak mengatasi situasi sulit dengan perilaku mereka.

Sebagai orang tua, salah satu tanggung jawabnya adalah membimbing anak-anak dalam memahami dan mengembangkan diri mereka sebagai bagian dari masyarakat.

Fokus pada pembangunan kepercayaan diri dan harga diri menjadi landasan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman secara emosional di rumah.

Hal ini akan memberikan anak-anak kita keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghadapi berbagai situasi di dunia luar yang mungkin tidak dapat kita kendalikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya