Menkes Budi Gunadi Sadikin: Rutin Ukur Tekanan Darah, Tidak Akan Ada Berita Meninggal di Bawah Usia 70

Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, Paparkan Cara Pencegahan Meninggal di Usia Muda

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Mei 2024, 10:11 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 10:02 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Kalau Mau Sehat, Jangan Tunggu Sampai Sakit (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Kalau Mau Sehat, Jangan Tunggu Sampai Sakit (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Gorontalo - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya penguatan upaya promotif dan preventif daripada upaya kuratif untuk menjaga kesehatan masyarakat. "Kalau mau sehat, jangan tunggu sampai sakit. Jaga tetap sehat," kata Menkes saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Gorontalo pada Jumat, 24 Mei 2024.

Menkes Budi menjelaskan bahwa penyebab kematian terbesar adalah penyakit kronis seperti stroke, jantung, kanker, dan ginjal. Namun, penyakit kronis ini dapat dideteksi dini dan dicegah.

Oleh sebab itu, Menkes Budi menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan. "Strategi yang benar itu bukan menunggu, tapi menjaga orang tetap sehat, bukan mengobati orang sakit. Ini beda strateginya," ujarnya seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Minggu, 26 Mei 2024.

Sebagai bagian dari strategi pencegahan, Menkes Budi mengungkapkan bahwa dirinya merevitalisasi 10.000 puskesmas dengan melengkapi alat untuk mengukur tekanan darah, gula darah, dan lemak darah. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat rutin memeriksa dan mengendalikan tekanan darah mereka.

Dia menyatakan bahwa jika hasil pemeriksaan tidak sesuai, masyarakat bisa mendapatkan obat di puskesmas secara gratis. "Kalau bapak ibu mengukur rutin tekanan darah, gula darah, Insya Allah, tidak akan ada berita meninggal di bawah usia 70 tahun," kata Menkes Budi.

 

Menkes Budi Sebut Harapan Presiden Jokowi

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyinggung harapan Presiden RI Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Indonesia Emas dan Negara Maju.

Menurutnya, keberhasilan sebuah negara menjadi negara maju dapat dilihat dari puncak bonus demografi, yaitu masa di mana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Indonesia diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi pada 2030.

Untuk memenuhi target tersebut, Menkes Budi menyatakan bahwa Indonesia perlu memenuhi kriteria negara maju, salah satunya dengan pendapatan per kapita masyarakat sebesar 13 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per tahun atau Rp15 juta per bulan.

 

Menkes Budi Gunadi Sadikin Singgung Generasi Emas

Agar tercapai, Indonesia perlu mencetak generasi sehat dan produktif. "Enam tahun lagi dari sekarang. Kalau tahun itu gagal maka akan semakin susah bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, dan akibatnya Indonesia akan menjadi negara berpenghasilan menengah terus," katanya.

Menkes Budi juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dalam kandungan. "Hal ini perlu dipersiapkan mulai dari menjaga kesehatan anak dari usia minus 9 bulan. Sebab, jika seorang anak telanjur terlahir stunting maka akan menurunkan produktivitas kehidupannya," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa langkah-langkah preventif dan promotif sejak dini sangat penting untuk mencetak generasi yang sehat dan produktif, yang pada akhirnya akan mendukung upaya Indonesia menjadi negara maju.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya