Liputan6.com, Jakarta Aktris Zaskia Adya Mecca kembali harus berada di rumah sakit menjaga salah satu buah hatinya, Bhai Kaba. Anak Zaskia dengan Hanung Bramantyo itu harus masuk ICU karena penyakit pneumonia.
"Rontgen dulu dan hasilnya pneumonia lagi," tulis Zaskia dalam akun Instagram Storiesnya.
Baca Juga
Lalu, dalam unggahan di laman Instagramnya Zaskia mengatakan bahwa dirinya gemetar kala Kaba kembali masuk ICU.
Advertisement
"Kali kedua ngerasain gemetaran menggigil sebadan, lemas rasa ga bisa napak... dua2nya pas menghadapi Kaba harus masuk ICU," kata Zaskia dalam unggahan foto yang memperlihatkan Kaba yang tengah tidur di atas bed rumah sakit masuk ruang perawatan intensif.
Pada sakit kali ini, Kaba merasakan sesak, pusing dan mual. Zaskia pun berdoa agar putranya bisa kembali sehat.
"Mohon doain biar cepet sehat dan ga kumat sesek-pusing dan mualnya," kata Zaskia.
Tentang Pneumonia
Pneumonia seperti yang dialami Kaba adalah peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi. Penyebab infeksi bisa karena bakteri, virus, jamur, atau kombinasi diantaranya.
Paling sering terjadi karena bakteri Streptococcus pneumoniae, Haemophilus Infuenzae Type B seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dari Eka Hospital Rudy Kurniawan dalam temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.
Semua orang dari segala usia memiliki risiko untuk terkena penyakit pneumonia. Namun, pada kelompok tertentu terutama bayi berusia kurang dari 2 tahun dan lansia lebih dari 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia.
“Sebab kembali lagi, pneumonia ini bisa diakibatkan juga menyerang pada saat imun lemah," tuturnya.
Pneumonia Perlu Pemeriksaan Penunjang
Pada saat pasien datang untuk kontrol ke dokter, secara pemeriksaan fisik, pneumonia tidak bisa terdeteksi secara dini. Perlu adanya pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pengambilan sample darah dan juga foto rontgen.
Pada gejala umum, pneumonia memiliki gejala sesak napas. Lalu, disertai dengan batuk, dahak berwarna kehijauan, kuning atau ada bercak darah. Serta adanya gejala demam, keringatan dan menggigil.
“Hilang nafsu makan, kurang tenaga atau lelah. Nyeri dada tajam atau menusuk yang memburuk bilapasien bernapas atau batuk, serta napas cepat dan pendek,” tutur Rudy.
Advertisement