3 Varian Samyang Ditarik dari Denmark, Produsen Mi Instan Asal Korea Itu Angkat Bicara

Produsen mi instan asal Korea Selatan, Samyang Foods, bisa memahami alasan Denmark menarik tiga varian produknya dari pasaran salah satu negara Skandinavia itu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jun 2024, 14:05 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 14:05 WIB
Denmark Tarik Mi Instan Asal Korea Selatan
Denmark menarik beberapa produk mi ramen pedas dari perusahaan Korea Selatan, Samyang, dengan alasan bahwa kadar capsaicin di dalamnya dapat meracuni konsumen. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Produsen mi instan asal Korea Selatan, Samyang Foods, bisa memahami alasan Denmark menarik tiga varian produknya dari pasaran di salah satu negara Skandinavia itu.

Badan Pengawas Makanan Denmark mengatakan bahwa Buldak Samyang 3 x Spicy & Hot Chicken, Buldak Samyang 2 x Spicy & Hot Chicken dan Buldak Samyang Hot Chicken Stew dirasa terlalu pedas dan berisiko timbulkan masalah. Maka dari itu Denmark meminta toko-toko di sana untuk menarik dari rak.

Samyang Foods mengatakan bahwa ini kali pertama produk mi instan buatannya ditarik dari pasaran karena terlalu pedas.

"Saat ini, produk-produk ini diekspor ke banyak negara, tapi ini pertama kali ditarik karena alasan ini (terlalu pedas)," kata juru bicara Samyang Foods mengutip The Guardian.

Perusahaan berbasis di Seoul, Korea Selatan itu akan mempelajari regulasi perihal makanan di Denmark secara lebih lanjut.

“Kami akan mempelajari dengan cermat peraturan di negara tersebut sambil menanggapi penarikan ini,” kata perusahaan itu mengutip AP.

Alasan Denmark Tarik 3 Varian Mi Instan Samyang

Badan Pengawas Makanan Denmark mengatakan bahwa produk tersebut mengandung capsaicin terlalu tinggi. Capsaicin merupakan bahan aktif dalam cabai yang membuat pedas.  Lalu, ada risiko membahayakan kesehatan.

Belum lagi, anak-anak dan remaja di Denmark saling menantang untuk makan semangkuk mi kuah kental yang mengacu pada tiga produk Samyang itu.

"Mi yang dipasarkan itu tidak boleh lagi dijual karena konsumen terutama anak-anak berisiko keracunan akut," tulis Badan Pengawas Makanan Denmark pada Selasa, 11 Juni 2024.

"Kandungan capsaicin sangat tinggi sehingga dapat bahayakan kesehatan," tulis badan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kata Denmark soal Mengonsumi Makanan Terlalu Pedas seperti 3 Varian Samyang

Denmark Tarik Mi Instan Asal Korea Selatan
Samyang Foods mengatakan, ini kali pertama produk mereka ditarik karena dianggap terlalu pedas. Namun, perusahaan tersebut berusaha akan lebih memahami peraturan lokal di pasar ekspor. (AP Photo/Lee Jin-man)

Hendrik Dammand Nielsen dari Badan Pengawas Makanan Denmark mengatakan bahwa anak-anak dan orang tua rentan mengalami masalah bila mengonsumsi makanan yang terlalu pedas. Kemungkinan bisa mengalami rasa terbakar, tidak nyaman, mual, muntah dan tekanan darah tinggi.

"Itulah alasan kami meminta toko-toko menarik produk tersebut dari rak," kata badan tersebut.

Juga meminta para masyarakat Denmark yang sudah membeli tiga varian Samyang untuk mengembalikan ke toko atau tidak mengonsumsi produk tersebut. 


Warga Denmark Ada yang Pertanyakan Kelegalan Mi Instan Terlalu Pedas

[Bintang] Selain Samyang, Ini 9 Mi Instan Pedas Parah yang Wajib Coba
Samyang

Badan Pengawasan Makanan di Denmark pernah dihubungi oleh seorang warganya yang bingung dan bertanya bagaimana mi instan tersebut bisa legal.

Setelah itu, badan tersebut meminta laboratorium untuk menilai produk Samyang. Hasilnya ketiga varian mi instan tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu tiga varian Samyang yang ekstra pedas itu ditarik kembali dari pasaran.

“Penting bagi orang tua untuk mewaspadai jenis mie yang ekstrim dan menghindarinya, kata Dammand Nielsen.

Infografis 10 Negara Terbanyak Konsumsi Mi Instan dan Perbandingan Harga. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 10 Negara Terbanyak Konsumsi Mi Instan dan Perbandingan Harga. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya