Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Hari Raya Idul Adha

Dua hari sebelum Idul Adha, umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah, simak keuatamannya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 15 Jun 2024, 12:39 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 12:39 WIB
Ilustrasi buka puasa, sahur, Islami
Ilustrasi puasa Tarwiyah dan Arafah. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Dzulhijjah, tepatnya dua hari sebelum Idul Adha, umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah yang bertepatan pada 15 Juni, sementara puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah yang bertepatan pada 16 Juni. Kedua puasa ini hukumnya sunnah bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Bagi Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji, mengerjakan puasa tersebut dianggap makruh menurut Imam Nawawi.

Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki banyak keutamaan bagi yang melaksanakannya. Seperti dilansir dari laman NU Online pada Sabtu, 15 Juni 2024, salah satu keutamaannya adalah Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, yang artinya, “Puasa hari Tarwiyah bisa menghapus dosa setahun. Sedangkan puasa hari Arafah bisa menghapus dosa dua tahun.” (HR Ibnu Abbas dan Ibnun Najjar dalam Jam’ul Jawami’)

Ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan, Jawa Timur, dalam tulisannya di NU Online menjelaskan bahwa yang dimaksud dapat menghapus dosa selama dua tahun dalam puasa Arafah adalah menghapus dosa setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang.

Hal ini merujuk pada keterangan Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidul Qadir Syarh Jami’is Shagir, yang didasarkan pada satu hadits Rasulullah saw, yang artinya sebagai berikut.

"Puasa Arafah (9 Dzulhijah) bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim dalam Shahih Muslim). Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil. Sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Syarah Muslim.

 

 

 

 

Keutamaan Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan menjelaskan bahwa motivasi dalam melaksanan puasa tarwiyah didasarkan pada sebuah hadits yang menyebutkan keutamaan puasa sunnah tarwiyah.

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Sebagian ahli hadits mempermasalahkan riwayat hadits ini karena memuat seorang perawi yang bermasalah, sehingga mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar’iyyah.

Namun, Alhafiz kemudian menjelaskan bahwa terdapat dalil lain yang menguatkan tentang dianjurkannya beramal saleh, terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Termasuk amal saleh adalah melaksanakan puasa sunnah.

 

 

Di antara dalil itu adalah hadits riwayat Ibnu ‘Abbas ra dalam Sunan At-Tirmidzi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah swt untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).

 

 

 

Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Menurut laman Muhammadiyah, keutamaan puasa Arafah ditegaskan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut ini:

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ رَضِىَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ … صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ …[رواه الجماعة إلا البخارى والترمذى]

“Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: (Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang…” [HR jemaah ahli hadis kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi].

Sebagaimana telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Namun, perlu dipahami bersama bahwa yang dimaksud dengan penghapusan dosa dalam konteks ini adalah dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar seperti syirik, zina, meninggalkan salat, dan sebagainya, memerlukan pertaubatan yang sungguh-sungguh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya