Keluhan Umum Dialami Banyak Orang, Gimana Biar Batuk Cepat Hilang?

Panduan Lengkap Mengatasi Batuk, Dari Penyebab Hingga Gimana Biar Batuk Cepat Hilang?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Jul 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 12:00 WIB
Kenali Jenis-Jenis Batuk dan Cara Gimana Biar Batuk Cepat Hilang? (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
Kenali Jenis-Jenis Batuk dan Cara Gimana Biar Batuk Cepat Hilang? (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Liputan6.com, Jakarta - Batuk adalah keluhan umum yang sering dialami banyak orang dan dianggap ringan. Karena itu, banyak orang memilih untuk melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri.

Namun, pengobatan sendiri ini bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai jenis batuk dan penanganannya yang tepat.

Batuk adalah refleks alami dari saluran pernapasan yang berfungsi membersihkan saluran napas atas. Dokter spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi, dr Patriotika Ismail SpPD menjelaskan bahwa penyebab dan jenis batuk bisa beragam.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu atau disebut batuk kronis, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 11 Juli 2024.

Pada musim pancaroba, penyebab paling umum batuk adalah infeksi virus pada saluran pernapasan, atau yang biasa dikenal dengan batuk pilek.

Beberapa faktor pemicu kondisi ini antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin.

Untuk mengatasi jenis batuk ini, Rio menyarankan mengonsumsi obat OTC dan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kembali kuat.

Dr Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe, menyarankan agar bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi,"Untuk meredakan batuk akut, konsumsi obat-obatan yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) dan gunakan sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan. Hindari membeli obat-obatan yang tidak dijual bebas dan yang memerlukan resep dokter."

"Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis yang praktis dibawa dan dikonsumsi. Sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas sehari-hari," tambah Angelina. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Saja Jenis Jenis Batuk?

Batuk akut adalah jenis batuk yang berlangsung hanya beberapa hari hingga dua minggu. Batuk ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu batuk produktif (batuk berdahak) dan batuk nonproduktif (batuk kering).

1. Batuk Berdahak dan Batuk Kering

Rio mengatakan bahwa kedua jenis batuk ini umum terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau akibat iritasi saluran napas karena polusi udara, alergi, dan asap rokok.

Biasanya, batuk ini dapat mereda dengan swamedikasi menggunakan obat batuk OTC (over the counter) atau tablet hisap untuk batuk kering.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah batuk produktif atau nonproduktif yang hanya terjadi pada malam hari (nokturnal).

Selain penyebab yang disebutkan di atas, batuk nokturnal juga bisa menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.

Rio pun mengimbau jika mengalami batuk yang mengganggu waktu tidur selama berminggu-minggu, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Batuk Psikogenik

Selain itu, ada juga batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, melainkan karena kecemasan dan rasa panik.

Menurut Rio, batuk ini sering disebut habit cough atau batuk kebiasaan. Situasi yang membuat gugup, panik, atau tidak nyaman, udara dingin, bahkan kehadiran orang yang batuk di sekitar bisa memicu batuk ini.

Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak merespons terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk ini akan membaik jika masalah psikologis yang mendasarinya teratasi.


Apa Ciri Ciri Batuk Berbahaya?

Rio mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan oleh penyakit paru-paru. Bisa juga penyebabnya adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), batuk rejan (pertussis), atau bahkan Tuberkulosis (TB), jika batuk terasa dan disertai dengan kondisi berikut ini:

  1. Demam
  2. Sulit bernapas
  3. Nyeri dada
  4. Kesulitan makan
  5. Penurunan berat badan, atau
  6. Mengeluarkan darah

"Jangan abaikan gejala-gejala parah ini, terutama jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu," kata Rio.

Di negara berkembang dengan kebiasaan merokok yang tinggi, batuk menjadi masalah kesehatan dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Batuk bisa disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, iritasi akibat asap rokok, alergen yang terhirup, common cold, hingga batuk kronis akibat penyakit paru-paru.

Setiap orang bisa mengalami batuk, apa pun jenisnya. Jika orang terdekat Anda mengalami batuk, sebaiknya selidiki penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya