[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Pandemi dan Lansia Bersepeda di Sawah

Bersepeda di Sawah Bersama Dokter: Lansia 70 Tahun Ini Tunjukkan Semangat Luar Biasa!

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 20 Jul 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 11:00 WIB
Petualangan Luar Biasa Lansia 70 Tahun: Bersepeda di Persawahan Solo dan Tantangan Pandemi (Foto: Pribadi)
Petualangan Luar Biasa Lansia 70 Tahun: Bersepeda di Persawahan Solo dan Tantangan Pandemi (Foto: Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu, 14 Juli 2024, sore hari, saya bersepeda bersama para dokter Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru FK UNS/RS Dr. Moewardi Solo. Tentu saja, hanya saya yang lansia, menjelang usia 70 tahun, sementara peserta lainnya adalah beberapa dosen FK UNS dan para dokter PPDS yang masih muda dan fit.

Setiap hari Minggu, saya memang bersepeda di Jakarta, dari rumah di Cilandak hingga sekitar Monas pulang pergi, sekitar 30 km. Di sepanjang jalan Fatmawati, Sisingamangaraja, Sudirman, dan Thamrin, pemandangan didominasi oleh gedung-gedung bertingkat, meski ada juga sedikit pepohonan di antara bangunan-bangunan tersebut.

Namun, di Solo, sore hari Minggu itu, saya berangkat dari hotel di Solo Baru dan dalam waktu 10 menit sudah sampai di pinggir sawah di Kabupaten Sukoharjo. Perjalanan bersepeda diteruskan lagi, dan 10 menit kemudian sudah berpose di depan persawahan, dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu yang sayup-sayup menyapa di sore hari itu. Dari kejauhan, Kabupaten Wonogiri juga tampak.

Ini benar-benar pengalaman bersepeda yang sangat menyenangkan, memberikan variasi nyata dari bersepeda di Jakarta. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman FK UNS yang telah memberi pengalaman baru 'lansia bersepeda di persawahan' ini, terutama dengan finish di kafe 'Jam-pi' milik salah seorang sejawat, yang menyajikan jamu dan kopi. Karena sudah malam, kami juga menikmati nasi liwet.

 

esiapsiagaan Pandemi di Kawasan ASEAN

Saya ke Solo untuk memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri, memberikan presentasi tentang 'Kesiapsiagaan Pandemi di Kawasan: Tantangan ASEAN Member State dan Tinjauan terhadap Kapasitas ASEAN'.

Saya membahas beberapa faktor di ASEAN yang perlu diantisipasi, seperti kepadatan penduduk, urbanisasi, perubahan lingkungan, dan konektivitas global.

Saya juga mempresentasikan data 'ASEAN Global Health Security Index (GHSI)' dan lima aspek yang perlu disiapkan dan dapat dikerjakan bersama di ASEAN, yaitu surveilans, investigasi wabah/penyelidikan epidemiologi (PE), pengadaan logistik terpusat bersama (alat diagnostik, obat, vaksin, alat kesehatan lain) yang jika dikelola bersama dapat meningkatkan daya tawar, penanganan penyakit lintas batas, serta respons bersama.

 

Kuliah Umum

Karena sudah berada di Solo, keesokan harinya saya memberikan kuliah berjudul 'The Next Pandemic' di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, yang juga dihadiri Dekan FK UNS, Prof. Reviono.

Di FK UNS, saya memaparkan berbagai kemungkinan penyakit yang berpotensi menjadi pandemi mendatang dan upaya kesiapan dunia, termasuk obat baru dan vaksin baru yang targetnya dalam waktu hanya 100 hari sejak diteliti di laboratorium sudah dapat disuntikkan ke manusia, from lab to jab in 100 days.

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Guru Besar FKUI

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya