Ingin Awet Muda dan Turun Berat Badan? Coba Terapkan Pola Makan Vegan Selama 2 Bulan

Penelitian terbaru mengungkap manfaat menerapkan pola makan vegan terhadap usia biologis manusia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 06 Agu 2024, 06:04 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 06:04 WIB
Contoh ilustrasi makanan vegan
Banyak sekali orang-orang yang salah mengartikan vegan dan vegetarian, keduanya sangat berbeda. (Foto: Unsplash.com/Frames For Your Heart)

Liputan6.com, Jakarta - Anda ingin terlihat awet muda? Ada baiknya mencoba menerapkan cara ini.

Menerapkan pola makan vegan, meski hanya dua bulan, bermanfaat mengurangi usia biologis seseorang selama beberapa tahun. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian baru.

Para ilmuwan menemukan bahwa hanya mengonsumsi makanan vegan selama delapan minggu menyebabkan pengurangan perkiraan usia biologis.

Tim peneliti Amerika melakukan uji coba yang melibatkan 21 pasang kembar identik dewasa.

Pada temuan yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine ini, riset didasarkan pada tingkat metilasi DNA, sejenis modifikasi kimia DNA yang mengubah ekspresi gen tetapi tidak mengubah DNA itu sendiri.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan tingkat metilasi DNA berhubungan dengan penuaan.

Tim tersebut menyelidiki efek molekuler dari pola makan vegan jangka pendek dengan menginstruksikan setengah dari setiap pasangan kembar untuk mengonsumsi pola makan omnivora selama delapan minggu – termasuk antara 170 dan 225 gram daging, satu telur, dan 1,5 porsi produk susu setiap hari. sementara separuh lainnya mengonsumsi pola makan vegan untuk jangka waktu yang sama.

Peserta rata-rata berusia 40 tahun dan memiliki rata-rata indeks massa tubuh (BMI) sebesar 26 kilogram per meter persegi; 77% pesertanya adalah perempuan.

Selama empat minggu pertama peserta penelitian memakan makanan yang telah disiapkan untuk mereka dan untuk empat minggu kedua peserta makan makanan yang mereka persiapkan sendiri, setelah menerima kelas nutrisi.

Para peneliti menyelidiki dampak pola makan terhadap tingkat metilasi DNA dengan menganalisis sampel darah yang dikumpulkan dari peserta pada awal, minggu keempat, dan minggu kedelapan penelitian.

Tim menggunakan tingkat metilasi DNA untuk menyimpulkan usia biologis partisipan dan sistem organ mereka.

Penurunan Usia Biologis

Pada akhir penelitian, tim mengamati penurunan perkiraan usia biologis – yang dikenal sebagai jam penuaan epigenetik – pada partisipan yang melakukan pola makan vegan, namun tidak pada mereka yang mengonsumsi pola makan omnivora, dilansir New York Post

Profesor Christopher Gardner, dari Universitas Stanford, California, mengatakan para peneliti juga mengamati penurunan usia organ seperti jantung, hati, dan metabolisme peserta.

“Kami juga mengamati penurunan usia jantung, hormon, hati, dan sistem inflamasi dan metabolisme peserta yang makan vegan, tapi bukan pola makan omnivora, selama delapan minggu.”

Para peneliti memperingatkan bahwa sejauh mana perbedaan yang diamati antara peserta yang mengonsumsi makanan berbeda dapat dikaitkan dengan komposisi makanan mereka masih belum jelas.

Mereka mencatat bahwa peserta yang melakukan pola makan vegan rata-rata kehilangan dua kilogram (4,4 lbs) lebih banyak dibandingkan mereka yang mengonsumsi pola makan omnivora karena perbedaan kandungan kalori dari makanan yang diberikan selama empat minggu awal penelitian.

Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Para peneliti berpendapat bahwa variasi penurunan berat badan mungkin berkontribusi pada perbedaan usia epigenetik yang diamati antara kedua kelompok.

Penulis koresponden Dr Varun Dwaraka [CORRECT], dari TruDiagnostic Inc, menambahkan: “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hubungan antara komposisi makanan, berat badan dan penuaan, selain efek jangka panjang dari pola makan vegan.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya