Rayakan Hari Kemerdekaan, Epidemiolog Dicky Budiman Kenang Masa Kecil yang Gemar Ikut Lomba 17 Agustus

Setiap 17 Agustus, Dicky kecil kerap mengikuti berbagai lomba seperti balap karung hingga makan kerupuk.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Agu 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 11:00 WIB
Rayakan Hari Kemerdekaan, Epidemiolog Dicky Budiman Kenang Masa Kecil yang Gemar Ikut Lomba 17 Agustus
Rayakan Hari Kemerdekaan, Epidemiolog Dicky Budiman Kenang Masa Kecil yang Gemar Ikut Lomba 17 Agustus. Foto: Dok. Pribadi.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, dokter sekaligus epidemiolog Dicky Budiman berkisah tentang masa kecilnya yang gemar mengikuti lomba 17 Agustus.

Pengajar di Griffith University Australia ini menghabiskan masa kecil di Rangkasbitung, Banten. Setiap 17an, ia kerap mengikuti berbagai lomba seperti balap karung hingga makan kerupuk.

“Kalau masa kecil ada banyak yang berkesan. Masa kecil saya di Rangkasbitung, di Banten, kampung. Yang menarik itu selalu balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk,” kenang Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Sabtu (17/8/2024).

Dicky tak memungkiri bahwa dirinya tak selalu menjadi pemenang dalam lomba-lomba itu. Meski begitu, ia tetap terkesan karena Indonesia memiliki berbagai permainan unik untuk merayakan hari kemerdekaan.

“Walaupun tidak selalu saya jadi pemenang, tapi setidaknya di situ saya bisa melihat bahwa kita itu punya permainan yang unik, yang khas, yang tradisional dan bisa menjadi kenangan di masa depan.”

Dari semua permainan yang ada, Dicky menilai bahwa permainan yang dilakukan di sawah adalah yang paling berkesan. Biasanya lomba 17-an yang dilakukan di sawah berlumpur adalah lomba menangkap ikan lele atau bebek.

“Terutama permainan-permainan yang dilakukan di sawah, itu menarik, selalu terkenang, dan berkesan terutama ketika saya masih anak-anak,” ucap Dicky Budiman.

Arti Merdeka Menurut Dicky Budiman

Dicky juga menyampaikan arti merdeka menurut pandangannya. Dia menyampaikan, arti kemerdekaan adalah kaya, kuat, bebas dari belenggu, tidak bergantung.

“Ini yang saya kira harus diimplementasikan, direfleksikan dalam dunia nyata. Jadi kita harus cukup secara finansial sebagai individu maupun negara. Tidak mesti kaya ya, tapi cukup secara finansial,” ujarnya.

“Kemudian bicara sejahtera juga artinya ada sandang, pangan, papannya di situ, nah itu merdeka. Kalau tidak, akan sulit untuk bisa independen. Termasuk dalam konteks negara ya kita harus berdikari, mandiri, apalagi kita negara yang kaya,” tambahnya.

Merdeka adalah Bebas dari Rasa Takut

Lebih lanjut, Dicky mengatakan bahwa merdeka adalah bebas dari rasa takut.

“Jadi merdeka menurut saya, adalah juga bebas dari ketakutan. Takut apapun, takut berprinsip, takut berbicara, takut enggak bisa makan, takut enggak bisa sekolah, harusnya semua bebas dari ketakutan itu.”

Di masa kemerdekaan ini, lanjutnya, jangan sampai ada orang yang tidak merdeka, tidak bisa menentukan sikap sendiri, tidak bisa menentukan posisinya atau pendapatnya karena terbelenggu.

Dicky berharap, di hari kemerdekaan ini, setiap warga bisa mengaktualisasikan, mengimplementasikan, merasakan, menikmati arti merdeka itu.

“Yang tentunya ini selain kewajiban pemerintah dan negara, tentu juga ada peran kita semua sehingga kita sebagai individu bisa hidup di negara ini dengan merdeka. Merdeka berpendapat tapi tetap bertanggung jawab, tanpa ada ketakutan, tanpa ada tekanan, merdeka dalam memperoleh pekerjaan, hak pendapatan, dan hak rekreasi,” kata Dicky.

Merdeka dari Pembodohan dan Pengaruh Orang Lain

Tan Shot Yen
Gizi komunitas Tan Shot Yen. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Senada dengan Dicky, dokter Ahli Komunitas Tan Shot Yen juga menilai kemerdekaan sebagai bentuk kebebasan terutama untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.

“Merdeka itu setiap orang punya kebebasan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Merdeka dari pembodohan dan pengaruh orang lain, mempunyai otonomi moral untuk bisa membuat keputusan menurut akal budi,” kata Tan kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis, Selasa (13/8/2024).

Di hari kemerdekaan tahun ini, Tan berharap Indonesia siap lepas landas menuju Indonesia emas 2045.

“Harapan saya? Indonesia siap lepas landas menuju Indonesia emas 2045. Setiap anak mendapat hak tumbuh kembang semaksimal mungkin.”

“Para orangtua mempunyai kesempatan mendapat pekerjaan yang layak dan hak-hak pekerja yang dipenuhi dengan baik termasuk kesempatan menyusui anak secara eksklusif dan diteruskan hingga 2 tahun,” harapnya.

Infografis Perayaan Khas Kemerdekaan
Perayaan khas kemerdekaan RI (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya