Dukung Gerakan Keberlanjutan dan Literasi Kesehatan, AstraZeneca Indonesia Terapkan e-Labeling

E-labeling, yaitu label elektronik yang berisi informasi produk untuk tenaga kesehatan dan publik, dapat diakses dengan memindai Barcode 2D ter-serialisasi atau memeriksa nomor registrasi produk menggunakan aplikasi BPOM mobile.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 18 Sep 2024, 06:18 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 06:00 WIB
e-Labeling Produk Farmasi
Ilustrasi produk farmasi dan e-labeling. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Liputan6.com, Jakarta - Guna meningkatkan literasi kesehatan dan mengurangi penggunaan kertas, AstraZeneca menerapkan langkah digitalisasi melalui penggunaan e-labeling.

Disampaikan Presiden DIrektur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay, inisiatif tersebut juga merupakan bentuk dukungan perusahaan biopharmaceuticalnya pada gerakan keberlanjutan.

"Inisiatif e-labeling juga mewakili langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dalam perawatan kesehatan, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk merampingkan proses dan meminimalkan dampak lingkungan. Kami bertujuan untuk secara signifikan mengurangi konsumsi kertas dan limbah yang dihasilkan di seluruh operasi perusahaan dengan beralih dari pelabelan berbasis kertas tradisional ke format digital," jelas Esra melalui keterangan tertulis.

Penggunaan e-labeling ini pun selaras dengan misi perusahaan secara lebih luas untuk meningkatkan perawatan kesehatan global sambil meminimalkan jejak ekologisnya.

Pemahaman dan kepatuhan yang buruk terhadap informasi produk farmasi telah secara langsung dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk serta peningkatan biaya kesehatan. Oleh karena itu, e-labeling dirancang untuk memastikan produk farmasi digunakan secara efektif dan aman.

E-labeling, yaitu label elektronik yang berisi informasi produk untuk tenaga kesehatan dan publik, dapat diakses dengan memindai Barcode 2D ter-serialisasi atau memeriksa nomor registrasi produk menggunakan aplikasi BPOM mobile (Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 2023). Ini dapat membantu meningkatkan pemahaman pasien, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan kepatuhan dan penggunaan produk obat yang lebih baik (The International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (IFPMA), 2023). 

 

Pastikan Pasien Memahami Perawatan Kesehatan Mereka Melalui e-Labeling

Informasi yang disediakan dalam label produk sangat penting karena memastikan pasien memahami perawatan mereka serta membantu tenaga kesehatan dalam proses pengambilan keputusan. "Di AstraZeneca, kami menyadari peran penting yang dimainkan informasi ini dalam perawatan pasien," jelas Esra.

"Dengan beralih ke e-labeling, kami mengambil langkah penting lainnya menuju ambisi besar kami untuk mencapai Zero Carbon," imbuhnya.

 

Komitmen AstraZeneca Dukung Gerakan Keberlanjutan

Inisiatif ini juga terkait erat dengan program keberlanjutan unggulan AstraZeneca, AZ Forest, yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi.

"Di AstraZeneca, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, komunitas, dan planet," tegas Esra.

Sebagai bagian dari komitmen ini, AstraZeneca baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang memperkuat komitmen perusahaan dalam menanam 20 juta pohon untuk merevitalisasi lahan rusak di sekitar Sungai Citarum.Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk mendukung reboisasi, keanekaragaman hayati, mata pencaharian berkelanjutan, dan konservasi sumber daya air melalui program global perusahaan, AZ Forest.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya