Malaysia Laporkan Kasus Mpox atau Cacar Monyet, Tak Ada Riwayat ke Luar Negeri

Negara tetangga Malaysia melaporkan kasus Mpox atau cacar. Ini kasus pertama monyet pertama di sepanjang 2024.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Sep 2024, 12:22 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 11:26 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia. (Unsplash/mkjr_)
Ilustrasi kasus pertama Mpox di Malaysia tahun ini. Sebelumnya pada 2023 sudah ada 9 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Malaysia. (Unsplash/mkjr_)

Liputan6.com, Jakarta Negara tetangga Malaysia melaporkan kasus Mpox atau cacar monyet pada Selasa, 17 September 2024. Ini adalah kasus pertama di Malaysia sepanjang 2024.

Pada Senin kemarin, pria tersebut mengeluhkan gejala seperti demam dan sakit tenggorokan. Lalu, pria itu sempat batuk pada 11 September 2024 yang diikuti ruam seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Malaysia.

Pihak otoritas setempat juga mengatakan bahwa 21 hari sebelum gejala awal muncul pria tersebut tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Usai terkonfirmasi positif Mpox, Kementerian Kesehatan Malaysia segera mengidentifikasi orang yang pernah melakukan kontak dengan pria tersebut.

"Semua kontak pasien ini sedang diidentifikasi, dan status kesehatan mereka akan dipantau sesuai dengan prosedur operasi standar yang ketat," kata pihak Kementerian Kesehatan Malaysia mengutip Channel News Asia pada Rabu, 18 September 2024.

Dengan adanya tambahan satu kasus Mpox baru-baru ini, maka tercatat sudah ada 10 kasus cacar monyet di Negeri Jiran. Semua kasus termasuk dalam clade II. Untuk diketahui clade II berasal dari di Afrika Barat. Clade ini memiliki subclade IIa dan IIb dengan case fatality rate (CFR) 3,6%. 

Beberapa hari sebelum Malaysia laporkan kasus baru Mpox, Filipina juga mengatakan ada tambahan kasus baru. Lalu, beberapa negara di Asia Tenggara lain seperti Vietnam dan Kamboja juga laporkan kasus cacar monyet di 2024.

 

Pakar: Indonesia Perlu Waspada

Melihat fakta itu Direktur Pascasarjana Universitas YARSI,  Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan agar Indonesia lebih waspada menghadapi Mpox. 

"Dengan perkembangan hari ke hari di dunia dan juga di ASEAN maka tentu di dalam negeri kita perlu waspada," kata Tjandra dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Mpox maka dengan melakukan lima kegiatan bernama five core health emergency components (‘the 5Cs’) seperti yang disampaikan WHO, yakni: 

  1. Koordinasi emergency (Emergency coordination)
  2. Surveilans kolaboratif (Collaborative surveillance)
  3. Perlindungan masyarakat (Community protection)
  4. Pelayanan kesehatan yang baik dan terukur (Safe and scalable care) dan
  5. Akses ke upaya penanggulangan yang ada (Access to countermeasures).

"Dengan pendekatan-pendekatan ini maka semoga Mpox tidak menjadi masalah kesehatan berarti di negara kita," katanya. 

Apa Itu Mpox?

Cacar monyet yang sekarang disebut mpox, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV), yang termasuk dalam genus orthopoxvirus. Genus ini juga termasuk virus variola, yang menjadi biang penyakit cacar.

Pada 14 Agustus 2024 WHO menetapkan Mpox berstatus Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International Concern/PHEIC karena ada peningkatan kasus cacar monyet di Kongo dan negara tetangganya.

Penetapan status tersebut lantaran ada potensi penyakit itu menyebar ke luar benua Afrika.

Infografis Gejala, Pencegahan hingga Pengobatan Mpox. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gejala, Pencegahan hingga Pengobatan Mpox. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya