Kanker Nasofaring, Ini yang Harus Kamu Ketahui tentang Gejala hingga Pengobatan Penyakit Langka Ini

Kanker nasofaring adalah kanker langka namun mematikan. Deteksi dini dan pilihan pengobatan tepat sangat penting untuk kesembuhan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Sep 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2024, 20:00 WIB
Apa itu kanker nasofaring? Mari mengenal lebih dekat jenis kanker yang pernah mengancam nyawa Kim Woo Bin pada tahun 2017 (Ilustrasi by AI)
Apa itu kanker nasofaring? Mari mengenal lebih dekat jenis kanker yang pernah mengancam nyawa Kim Woo Bin pada tahun 2017 (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Meski terdengar asing, kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker yang cukup berbahaya dan sering kali tidak terdeteksi sejak dini. Apa yang sebenarnya terjadi di balik penyakit ini, dan mengapa kamu harus lebih peduli?

Simak di sini segala hal tentang kanker nasofaring, dari gejala hingga pengobatan, untuk menjaga kesehatan Anda dan orang-orang terkasih.

Apa yang Dimaksud dengan Kanker Nasofaring?

Kanker nasofaring adalah kanker yang berkembang di nasofaring, yaitu bagian atas tenggorokan di belakang hidung. Area ini sering kali terlupakan, tapi memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan kita. Menurut artikel yang telah ditinjau medis oleh Melinda Ratini, MS, DO dari WebMD, kanker ini termasuk dalam kategori langka, tapi bisa menjadi sangat mematikan jika tidak terdeteksi lebih awal.

Apa Gejala Awal Kanker Nasofaring?

Salah satu tantangan terbesar dalam menangani kanker nasofaring adalah gejalanya yang mirip dengan penyakit umum lainnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita kanker ini hingga mencapai stadium lanjut.

Berikut beberapa gejala awal kanker nasofaring yang perlu diperhatikan seperti dikutip dari National Health Service (NHS) Inggris pada Selasa, 24 September 2024.

  1. Benjolan di leher: Jika ada benjolan yang tidak hilang setelah lebih dari tiga minggu, segera konsultasikan ke dokter.
  2. Kehilangan pendengaran: Terutama jika hanya terjadi di satu telinga.
  3. Tinnitus: Suara berdenging yang terus-menerus.
  4. Hidung tersumbat: Seringkali hanya di satu sisi.
  5. Mimisan tanpa alasan jelas: Jangan anggap remeh jika mimisan terjadi tanpa penyebab.
  6. Sakit kepala dan penglihatan kabur: Gejala yang bisa sangat mengganggu.
  7. Kesulitan menelan: Rasa nyeri saat menelan juga bisa menjadi pertanda.

 

Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Nasofaring?

Mendapatkan diagnosis lebih awal sangatlah penting. Jika kanker nasofaring terdeteksi pada tahap awal, peluang kesembuhan bisa meningkat secara signifikan. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala di atas.

Apa Kanker Nasofaring Bisa Sembuh?

Jika kamu atau orang terkasih telah didiagnosis dengan kanker nasofaring, penting untuk mengetahui pilihan pengobatan yang tersedia:

  1. Radioterapi: Untuk kanker yang terdeteksi pada tahap awal, radioterapi bisa menjadi solusi efektif.
  2. Kombinasi Radioterapi dan Kemoterapi: Pada stadium lebih lanjut, pengobatan ini biasanya digunakan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
  3. Pembedahan: Jika kanker tidak merespons terapi radiasi, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat tumor yang tersisa.

Setiap metode pengobatan memiliki risikonya sendiri, dan penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping dan langkah-langkah pemulihan.

 

Apa Pantangan Makanan Kanker Nasofaring?

Tahukah kamu bahwa makanan sehari-hari juga dapat berkontribusi pada risiko kanker nasofaring? Berikut beberapa pantangan yang perlu diperhatikan, seperti dilansir dari Cancer.ca.

  • Makanan yang diawetkan dengan garam: Terutama ikan asin, dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Sayuran yang diawetkan secara berlebihan: Batasi konsumsi sayuran yang diawetkan fermentasi.
  • Makanan olahan dan berlemak: Hindari makanan cepat saji dan snack kemasan.

Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayur dan buah segar yang kaya antioksidan untuk melindungi tubuh dari kanker.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya