Dukung Kesehatan dan Lingkungan: B. Braun Hadirkan Kemasan Cairan Infus Ramah Lingkungan

Kemasan cairan infus semi-rigid container yang digunakan bebas dari PVC, DEHP, dan lateks, sehingga lebih mudah terurai dan membantu mengurangi limbah medis serta potensi pencemaran lingkungan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 09 Okt 2024, 16:25 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 16:04 WIB
Cairan infus B.Braun
Di pabrik B. Braun Indonesia di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, inovasi teknologi dan para tenaga ahli berpadu untuk menghasilkan solusi kesehatan yang inovatif. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan farmasi dan alat kesehatan yang berkantor pusat di Jerman, B.Braun Indonesia memperluas produksinya dengan meluncurkan cairan infus analgesik-antipiretik (pereda nyeri dan penurun panas) dalam kemasan semi-rigid container pada tahun ini. Kemasan ini menawarkan solusi medis yang lebih aman, efektif, dan ramah lingkungan bagi tenaga kesehatan di Indonesia.

President Director B.Braun Indonesia Rainer Ruppel mengatakan, kehadiran produk tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program kemandirian industri farmasi pemerintah Indonesia.

"Dengan meluncurkan cairan infus analgesik-antipiretik yang diproduksi sepenuhnya di dalam negeri, kami mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemandirian industri farmasi dan memastikan ketersediaan obat esensial bagi masyarakat Indonesia," tutur Rainer Ruppel melalui keterangan resmi.

Produk farmasi inovatif yang diproduksi di Cikampek, Karawang, Jawa Barat ini mewakili komitmen perusahaan tersebut dalam mendukung kemandirian industri farmasi nasional dan kelestarian lingkungan. Sejak diresmikan pada 2017 lalu oleh Menteri Kesehatan RI, fasilitas ini terus berkembang dengan memadukan teknologi modern dan pendekatan ramah lingkungan.

"Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk berinvestasi di Indonesia, tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam meningkatkan kapasitas dan teknologi lokal," imbuhnya.

Aspek ramah lingkungan menjadi salah satu perhatian utama dalam pengembangan produk dan proses produksi B. Braun Indonesia. Dengan dukungan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP yang mulai beroperasi sejak April 2024, perusahaan ini berhasil memenuhi hingga 30% kebutuhan listrik pabrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 705 ton dalam empat bulan pertama operasionalnya. 

 

Upaya Kurangi Limbah Medis dan Pencemaran Lingkungan

Cairan Infus B.Braun
Cairan infus analgesik-antipiretik B.Braun yang diproduksi secara lokal dan ramah lingkungan. (Foto: Istimewa)

Selain penggunaan energi terbarukan, B. Braun Indonesia juga fokus pada pengurangan dampak lingkungan dari produknya. Kemasan semi-rigid container yang digunakan bebas dari PVC, DEHP, dan lateks, sehingga lebih mudah terurai dan membantu mengurangi limbah medis serta potensi pencemaran lingkungan.

Inovasi ini juga memberikan kenyamanan lebih bagi tenaga medis, dengan kemasan yang kompatibel untuk berbagai jenis obat, aman digunakan, dan berkontribusi pada pengurangan jejak karbon sepanjang siklus produksinya. Inisiatif ini sejalan dengan visi B. Braun untuk mendukung kesehatan masyarakat sekaligus mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Atas upaya keberlanjutan ini, B. Braun Indonesia dianugerahi penghargaan PROPER dengan peringkat Biru oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, sebuah pengakuan atas dedikasi perusahaan dalam menjaga lingkungan melalui produksi yang bertanggung jawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya