Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencanangkan program makan bergizi gratis. Ini adalah upaya menciptakan generasi unggul.
Program makan bergizi gratis pun mendapat sambutan baik dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos). Menurut Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, pihaknya siap mengeksekusi program ini. Pasalnya, Kemensos telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam program makanan gratis kepada lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.
Baca Juga
7 Pernyataan Presiden Prabowo saat Bertemu Ribuan Mahasiswa Indonesia di Mesir, Bahas Makan Bergizi Gratis
Dekopin dan Kadin Indonesia Libatkan Milenial hingga Induk Koperasi Wanita Garap Program Makan Bergizi Gratis
Tak Sekadar Menambah Nutrisi, Momen Makan Bersama di Sekolah Bisa Disisipkan Edukasi
“Kami telah memiliki instrumen yang diperlukan untuk menjalankan program serupa dengan lebih luas,” ujar Agus dalam Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema Makan Bergizi Gratis: Dari Sini Kita Mulai!, Senin (4/11/2024).
Advertisement
Dengan modal pengalaman itu, Agus optimis dapat melaksanakan program makan bergizi gratis. Saat ini, lanjutnya, Kemensos tinggal menunggu arahan langsung Presiden Prabowo untuk mengeksekusi program makan bergizi gratis.
Menurutnya, nutrisi yang baik menjadi salah satu faktor kunci dalam menyiapkan generasi unggul, di mana makanan bergizi dapat berpengaruh positif terhadap fisik dan pikiran.
“Kita jangan pesimis untuk kemajuan sebuah bangsa. Kita harus optimis ini bisa terlaksana,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bukti dari berbagai pengalaman menunjukkan bahwa dukungan makanan bergizi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, termasuk tumbuh kembang anak.
“Kita sudah punya instrumen dan sejumlah perangkat untuk mengurus program tersebut. Kami memberikan makanan gratis untuk 100.000 lansia, yang kami kasih makan dua kali sehari,” jelas Agus.
Program Prioritas yang Mendesak
Agus menegaskan, Kemensos siap dan berkomitmen untuk menjadikan program makanan bergizi gratis sebagai prioritas yang mendesak. Apalagi, Wapres Gibran telah melakukan uji coba program ini di sejumlah tempat beberapa waktu yang lalu.
Lebih dari itu, dalam upaya memastikan keberhasilan program, Agus menekankan pentingnya pendataan yang jelas dan akurat di masyarakat. Saat ini di Kemensos sedang melakukan rekonsiliasi data untuk memastikan program ini bisa tepat sasaran sesuai data yang ada.
Agus menjelaskan bahwa semua data akan dikelola secara efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan hasil yang akurat.
“Kita melayani masyarakat 24 jam di pusdatin, silakan diperiksa di web cek bansos,” ujarnya.
Advertisement
Optimis Program Makan Bergizi Gratis Berjalan dengan Baik
Dengan pengalaman dan kesiapan yang dimiliki, Kemensos optimis bahwa program makan bergizi gratis dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kemensos juga berkomitmen untuk tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga menciptakan perubahan yang lebih besar dalam pola makan masyarakat.”
Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini telah memasuki masa uji coba oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilaksanakan di 80 titik di seluruh Indonesia. Diperkirakan pada 2 Januari 2025, program ini akan memasuki fase perluasan yang direncanakan menjangkau seluruh provinsi di Indonesia.
Hasil Uji Coba Jadi Acuan Penting
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Kepala BGN, Ikeu Tanziha, mengungkapkan bahwa hasil uji coba ini sangat penting sebagai acuan dalam mengembangkan standar operasional di unit-unit layanan gizi.
"Kami telah melakukan uji coba di 80 titik, yang melibatkan berbagai unit pelayanan seperti dapur umum dan layanan gizi mobile yang diprioritaskan untuk sekolah dan komunitas. Alhamdulillah, program berjalan lancar dan menjadi modal bagi perluasan di tahun depan," ujar Ikeu.
BGN merencanakan pendirian unit layanan di berbagai wilayah untuk memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, mulai dari siswa sekolah hingga kelompok rentan lainnya. Pada tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 15 hingga 20 juta anak di seluruh Indonesia, sesuai dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari RAPBN 2025.
Ia pun memastikan bahwa BGN akan mengintegrasikan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UMKM dan sektor swasta, dalam penyediaan bahan makanan bergizi lokal.
"Keterlibatan UMKM lokal sangat penting agar dana yang dialokasikan juga berdampak positif bagi ekonomi daerah. Kami ingin memastikan bahan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Advertisement