Liputan6.com, Jakarta - Bergulirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengundang berbagai reaksi dari para siswa. Ada yang suka ada pula yang kurang cocok dengan menunya.
Terlepas dari berbagai reaksi tersebut, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) memberi dukungan terhadap program yang digagas Presiden Probowo Subianto itu.
Baca Juga
Lantas dukungan seperti apa yang diberikan Kemensos terhadap program MBG?
Advertisement
“Untuk Makan Bergizi Gratis kita mendukung untuk misalnya SDM (sumber daya manusia) yang dibutuhkan di layanan-layanan yang ada. Di dapur, bersih-bersih, yang bisa direkrut dari penerima manfaat program-program yang ada di Kementerian Sosial. Misalnya penerima Bansos (bantuan sosial) yang butuh pekerjaan bisa mendaftarkan diri,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2024).
Dengan kata lain, Kementerian Sosial memperkuat dengan mendorong para penerima Bansos yang ingin berpartisipasi dalam program Makan Bergizi Gratis untuk bisa berkontribusi di dapur-dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ada di sekitar rumah.
“Ya Alhamdulillah (MBG) berjalan baik dan kita apresiasi lah Badan Gizi Nasional telah merancang program itu dan memulai langkah demi langkah untuk merealisasikan Makan Bergizi Gratis,” tambah pria yang akrab disapa Gus Ipul.
MBG Sasar SLB
Program MBG hingga Rabu, 8 Januari 2025 telah menginjak pelaksanaan ketiga. Sebagian sekolah termasuk sekolah luar biasa (SLB) telah mendapat manfaat dari program ini.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Gus Ipul, dalam kesempatan itu ia memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menyasar seluruh sekolah termasuk SLB.
“Ya tentu menyasar (SLB) nanti pada saatnya akan menyasar semua. Masih bertahap kan, tapi pasti akan menyasar, pada akhirnya pasti menyasar ke sana,” kata Gus Ipul kepada Health Liputan6.com.
Sementara menunggu pemberian makan gratis bagi penyandang disabilitas, Kemensos telah melakukan program serupa yang menyasar lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.
“Untuk sementara ini, Kementerian Sosial memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia yang usianya di atas 75 tahun, lansia terlantar. Dan yang kedua kepada penyandang disabilitas,” jelas Gus Ipul.
Bantuan makan program Kemensos disalurkan kepada 33 ribu penyandang disabilitas dan 100 ribu lansia, satu hari dua kali makan.
Advertisement
Tak Hanya Sasar Anak Sekolah
Gus Ipul menegaskan, MBG kedepannya tidak hanya akan menyasar anak-anak sekolah, tapi juga anak yang tidak terdaftar secara formal di lembaga pendidikan.
“InshaAllah pada akhirnya semua akan terjangkau, bahkan yang ibu hamil dan anak-anak balita pun akan disasar juga pada saatnya.”
“Jadi menurut saya ini adalah program yang luar biasa ya, tidak hanya memenuhi gizi tapi juga menggerakkan perekonomian di daerah,” jelas Gus Ipul.
MBG Dirancang Sejak 18 Tahun Lalu
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkap hal menarik soal MBG.
Menurutnya, meski baru dimulai pada 6 Januari 2025, program MBG sebetulnya sudah dirancang sejak 18 tahun lalu.
“MBG adalah janji Pak Prabowo, ini adalah gagasan Pak Prabowo 18 tahun yang lalu. Itu gagasan dilahirkan bulan enam, bulan Juni saya dipanggil beliau ke kantornya, beliau, saya dan kawan-kawan belum menjadi pimpinan partai Gerindra, ini 2006,” kata Hashim dalam sambutannya di peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Adik Prabowo Subianto itu pun mengatakan bahwa pada tahun tersebut, program ini belum disebut MBG, tapi tujuannya sama, salah satunya untuk memerangi stunting.
“Gagasan beliau (Prabowo) untuk melawan stunting, kita harus bikin program baharu, waktu namanya belum Makan Bergizi Gratis. Itu wujud dari janji Prabowo, dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, kita bisa memiliki kekuasaan untuk berbuat baik untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia,” jelas pria yang dikenal sebagai pengusaha itu.
Advertisement