Liputan6.com, Jakarta HMPV atau Human Metapneumovirus menjadi salah satu virus pernapasan yang kerap disebut "kembaran" influenza. Hal itu lantaran gejala yang timbul sama yakni batuk, pilek, demam dan nyeri tenggorokan seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Alius Cahyadi.
Selain itu, gejala HMPV dan influenza pun mirip dengan seseorang yang terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Hanya saja, lanjut Alius, COVID-19 cenderung lebih berbahaya, menyebar lebih cepat dan memiliki dampak yang jauh lebih besar pada skala global.
Baca Juga
Meski gejala sama tapi HMPV dan Influenza adalah penyakit berasal dari virus yang berbeda. HMPV itu berasal dari infeksi Human Metanpneumovirus sementara itu influenza ada empat jenis yakni A, B, C atau D. Untuk virus influenza, yang paling banyak penyebarannya adalah influenza A.
Advertisement
"Virus ini dikenal sangat menular dan dapat menyebabkan penyakit yang bervariasi, mulai dari flu biasa hingga pneumonia yang parah. Dalam kasus di China pada musim dingin ini, subtipe H1N1 dan H9N2 dari Influenza A menjadi perhatian utama," kata Alius yang sehari-hari praktik di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Banten.
Lebih lanjut, Alius mengatakan ada tiga faktor yang membuat HMPV dan Influenza A menyebar dengan cepat:
- Kondisi cuaca seperti perubahan musim dan lingkungan lembap, yang ideal bagi virus.
- Mobilitas tinggi diantara penduduk di kota-kota besar.
- Penurunan imunitas masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Kelompok Paling Rentan Kena HMPV dan Influenza A
Semua kelompok usia bisa terinfeksi HMPV, begitu pula influenza A. Namun Alius menyebut ada tiga kelompok masyarakat lebih rentan terhadap infeksi HMPV dan Influenza A,yakni:
● Bayi dan Lansia
Sistem kekebalan tubuh yang belum matang atau melemah membuat kelompok usia ini lebih mudah terinfeksi.
● Individu dengan Penyakit Kronis
Penyakit seperti jantung, paru-paru, diabetes, dan gangguan imunitas dapat meningkatkan risiko komplikasi.
● Pekerja Kesehatan
Alius mengatakan tenaga medis yang berinteraksi langsung dengan pasien berisiko tinggi terpapar virus.
Advertisement
Komplikasi Akibat HMPV dan Influenza A
Sebagai penyakit yang disebabkan virus maka daya tahan tubuh adalah kunci untuk melawannya. Maka mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan beristirahat serta mengonsumsi obat sesuai gejala bisa membantu.
Namun, pada beberapa orang infeksi HMPV dan Influenza A dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, mulai dari pneumonia dan bronkitis hingga gagal napas.
Alius juga mengingatkan infeksi HMPV dan influenza A bisa memperburuk kondisi kesehatan pada individu dengan penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Bila gejala seperti batuk, pilek, demam, tak kunjung membaik Alius menyarankan untuk segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala serius,” kata Alius.
Pemeriksaan di rumah sakit (bila diperlukan) bakal didukung layanan screening untuk mendeteksi infeksi virus. Sehingga bisa diketahui berdasarkan hasil skrining apakah terinfeksi virus seperti HMPV dan juga Influenza A atau virus lainnya seperti disampaikan Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dokter Pitono.
Cegah Penularan HMPV dan Influenza A
Untuk mencegah penyebaran HMPV dan Influenza A, Alius mengatakan beberapa langkah penting yang dapat dilakukan. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Menjalankan Protokol Kesehatan. Pengalaman pandemi COVID-19 menjadi pelajaran penting tentang manfaat menjalankan protokol kesehatan. Begitu juga hal yang sama bisa dilakukan dalam pencegahan HMPV dan influenza A. "Memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penularan," kata Alius.
- Vaksinasi. Vaksinasi influenza merupakan salah satu upaya mencegah penularan virus influenza termasuk influenza A. Vaksinasi ini dilakukan tiap tahun mengingat virus ini sangat mudah bermutasi sehingga vaksin perlu diperbarui tiap tahun agar efektif terhadap virus yang beredar.Sementara itu, vaksin untuk HMPV hingga saat ini masih belum ada.
- Istirahat yang Cukup. "Jika merasa sakit, segera istirahat dan hindari kontak dengan orang lain," saran Alius.4. Segera Konsultasi dengan Dokter Bila Gejala Tak Membaik
Advertisement