Barbie Hsu Meninggal Dunia, Dokter Jelaskan 3 Alasan Influenza Dapat Berujung pada Pneumonia

Pemeran Shan Cai di sinema legendaris Meteor Garden dinyatakan meninggal dunia usia mengidap influenza yang berujung pneumonia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Feb 2025, 09:01 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 09:00 WIB
Barbie Hsu Meninggal Dunia, Dokter Jelaskan 3 Alasan Influenza Dapat Berujung pada Pneumonia
Barbie Hsu Meninggal Dunia, Dokter Jelaskan 3 Alasan Influenza Dapat Berujung pada Pneumonia. (credit: imdb.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Barbie Hsu menyisakan duka di hati para penggemar termasuk fans Indonesia.

Pemeran Shan Cai di sinema legendaris Meteor Garden dinyatakan meninggal dunia usia mengidap influenza yang berujung pneumonia.

“Selama periode Tahun Baru Imlek, seluruh keluarga kami bepergian ke Jepang untuk berlibur, dan kakak perempuan saya yang paling saya sayangi dan paling baik hati, Barbie, terkena pneumonia terkait influenza dan sayangnya meninggalkan kami,” kata adik Barbie, Dee Hsu mengutip The Straits Time, Senin (3/2/2025).

Terkait influenza yang berujung pneumonia, dokter spesialis paru Sri Dhuny Atas Asri memberi penjelasan.

Menurutnya, influenza dapat memicu pneumonia karena beberapa alasan, yakni:

Infeksi Sekunder

Influenza dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi sekunder, seperti bakteri pneumonia.

Peradangan Paru

Influenza dapat menyebabkan peradangan paru, yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Kerusakan Jaringan Paru

Influenza dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru, membuat tubuh lebih sulit untuk mengambil oksigen.

Dokter Dhuny menambahkan, kasus seperti ini tidak hanya dialami orang tertentu. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pneumonia setelah influenza antara lain:

  • Usia: Orang berusia di atas 65 tahun atau di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap pneumonia.
  • Kondisi medis atau penyakit penyerta: Orang dengan kondisi medis atau penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru lebih rentan terhadap pneumonia.
  • Sistem imun yang lemah: Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti mereka yang mengalami HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi, dan lain-lain lebih rentan terhadap pneumonia.
  • Merokok: Merokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pneumonia.

Apa Saja Tanda Flu yang Mengarah pada Pneumonia?

Dokter Dhuny menambahkan, ada beberapa tanda flu yang mengarah pada pneumonia mematikan, yakni:

  • Demam tinggi tidak turun-turun dalam beberapa hari.
  • Sesak napas yang semakin memberat.
  • Nyeri dada yang semakin memberat.
  • Penurunan kesadaran atau kebingungan.

Faktor Lingkungan Bukan Satu-satunya Penyebab Pneumonia Berat

Seperti diketahui, Barbie Hsu tengah menghabiskan waktu libur di Jepang. Di sana ia menunjukkan gejala flu yang berujung pada pneumonia dan kematian.

Lantas, apakah faktor udara, lingkungan, dan virus di Jepang memengaruhi?

“Faktor udara, lingkungan, dan virus di Jepang dapat memengaruhi, tetapi tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya penyebab,” kata Dhuny kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (3/2/2025).

Influenza dapat menyebar di mana saja, dan berbagai faktor seperti kebersihan, ventilasi, dan vaksinasi dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya influenza dan pneumonia.

“Namun, perlu diingat bahwa Jepang memiliki sistem kesehatan yang baik dan tingkat vaksinasi yang tinggi, sehingga kemungkinan terjadinya influenza dan pneumonia dapat dikurangi,” tambahnya.

3 Tingkat Keparahan Pneumonia

Sebelumnya, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama juga telah memberi penjelasan soal pneumonia ini.

“Khusus tentang kasus aktris Meteor Garden Barbie Hsu ini maka tentu perlu dicari tahu dulu kejelasan rekam mediknya, baru dari situ kita dapat gambaran jelas tentang hubungan antara virus influenza dan kejadian pneumonia-nya yang kemudian menyebabkan kematian,” ucap Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (3/2/2025).

Tjandra menambahkan, secara umum pneumonia dapat didiagnosis berdasar anamnesis (gejala dan keluhan), hasil pemeriksaan dokter (palpasi, perkusi dan auskuktasi dengan stetoskop, dan lain-lain) serta hasil pemeriksaan radiologis dan juga pemeriksaan laboratorium darah dan lain-lain.

Pneumonia sendiri dibagi menjadi tiga yakni ringan (mild), sedang (moderate) dan berat (severe).

“Pneumonia ringan kadang-kadang bahkan tidak perlu masuk rumah sakit, pneumonia sedang biasanya memang harus dirawat di RS, sementara pneumonia berat bahkan bukan tidak mungkin harus masuk ICU, pada keadaan tertentu,” kata Tjandra.

Infografis Gejala, Antisipasi, Mitigasi Bakteri Mycoplasma Pneumonia
Infografis Gejala, Antisipasi, Mitigasi Bakteri Mycoplasma Pneumonia (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya