Barbie Hsu Meninggal di Jepang Akibat Pneumonia, Apa Lingkungan Jadi Faktor Penyebab?

Apakah lingkungan, udara, dan virus di Jepang turut berkontribusi dalam memicu influenza yang berujung pada pneumonia berat seperti dialami Barbie Hsu?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Feb 2025, 11:09 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 11:09 WIB
Barbie Hsu Meninggal di Jepang Usai Alami Pneumonia, Apa Lingkungan di Negeri Sakura Turut Berkontribusi?
Barbie Hsu Meninggal di Jepang Usai Alami Pneumonia, Apa Lingkungan di Negeri Sakura Turut Berkontribusi? Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Aktris kenamaan Taiwan Barbie Hsu meninggal dunia usai mengalami pneumonia saat berlibur di Jepang.

Timbul tanya, apakah lingkungan, udara, dan virus di Jepang turut berkontribusi dalam memicu influenza yang berujung pada pneumonia berat seperti dialami bintang Meteor Garden?

Terkait hal ini, dokter spesialis paru, Sri Dhuny Atas Asri, memberi tanggapan. Menurutnya, lingkungan bukan satu-satunya faktor penyebab pneumonia berat yang berujung pada kematian.

"Faktor udara, lingkungan, dan virus di Jepang dapat memengaruhi, tetapi tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya penyebab," ujar Dhuny kepada Health Liputan6.com, Selasa, 4 Februari 2025.

"Influenza bisa terjadi di mana saja, dan berbagai faktor seperti kebersihan, ventilasi, serta vaksinasi dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya influenza dan pneumonia," imbuhnya.

Di Jepang, yang dikenal dengan sistem kesehatan yang baik dan tingkat vaksinasi yang tinggi, risiko influenza dan pneumonia dapat lebih rendah. Namun, Dhuny menambahkan, faktor-faktor lainnya tetap dapat memengaruhi.

“Perlu diingat bahwa Jepang memiliki sistem kesehatan yang baik dan tingkat vaksinasi yang tinggi, sehingga kemungkinan terjadinya influenza dan pneumonia dapat dikurangi,” ujarnya.

Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko pneumonia berat setelah influenza adalah:

  • Usia: Orang yang berusia di atas 65 tahun atau di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap pneumonia.
  • Kondisi medis atau penyakit penyerta: Mereka yang memiliki penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru lebih rentan terhadap pneumonia.
  • Sistem imun yang lemah: Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien kemoterapi, lebih rentan.
  • Merokok: Kebiasaan merokok juga meningkatkan kemungkinan terjadinya pneumonia.

Faktor Pemicu Influenza Berujung pada Pneumonia

Terkait influenza yang berujung pneumonia, dokter Dhuny turut memberi penjelasan. Menurutnya, influenza dapat memicu pneumonia karena beberapa alasan, yakni:

Infeksi Sekunder

Influenza dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi sekunder, seperti bakteri pneumonia.

Peradangan Paru

Influenza dapat menyebabkan peradangan paru, yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Kerusakan Jaringan Paru

Influenza dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru, membuat tubuh lebih sulit untuk mengambil oksigen.

Waspada Gejala Influenza yang Bisa Berujung Pneumonia

Belajar dari kepergian sang aktris, dokter Dhuny mengungkap, ada beberapa tanda flu yang mengarah pada pneumonia mematikan, yakni:

  1. Demam tinggi tidak turun-turun dalam beberapa hari.
  2. Sesak napas yang semakin memberat.
  3. Nyeri dada yang semakin memberat.
  4. Penurunan kesadaran atau kebingungan.

Tak Semua Pneumonia Picu Kematian

Sebelumnya, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama juga telah memberi penjelasan soal pneumonia ini.

“Khusus tentang kasus aktris Meteor Garden Barbie Hsu ini maka tentu perlu dicari tahu dulu kejelasan rekam mediknya, baru dari situ kita dapat gambaran jelas tentang hubungan antara virus influenza dan kejadian pneumonia-nya yang kemudian menyebabkan kematian,” ucap Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (3/2/2025).

Tjandra menambahkan, secara umum pneumonia dapat didiagnosis berdasar anamnesis (gejala dan keluhan), hasil pemeriksaan dokter (palpasi, perkusi dan auskuktasi dengan stetoskop, dan lain-lain) serta hasil pemeriksaan radiologis dan juga pemeriksaan laboratorium darah dan lain-lain.

Pneumonia sendiri dibagi menjadi tiga yakni ringan (mild), sedang (moderate) dan berat (severe).

“Pneumonia ringan kadang-kadang bahkan tidak perlu masuk rumah sakit, pneumonia sedang biasanya memang harus dirawat di RS, sementara pneumonia berat bahkan bukan tidak mungkin harus masuk ICU, pada keadaan tertentu,” kata Tjandra.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Fakta Kasus Mycoplasma Pneumonia Misterius di Indonesia
INFOGRAFIS JOURNAL_ Fakta Kasus Mycoplasma Pneumonia Misterius di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya