Manfaat Kopi, Antidepresi dan Kurangi Niat Bunuh Diri

Satu lagi studi mengenai keunggulan kopi. Dalam studi yang diterbitkan di Journal of Biological Psychiatry, kopi mengurangi bunuh diri

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Agu 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2013, 18:00 WIB
cangkir-kopi-130610b.jpg
Satu lagi studi mengenai keunggulan kopi. Dalam studi yang diterbitkan di Journal of Biological Psychiatry, kopi ternyata dapat mengurangi risiko bunuh diri.

Dalam studi tersebut tertulis bahwa peminum kopi memiliki risiko lebih rendah sebesar 53 persen untuk bunuh diri dibandingkan orang yang tidak minum kopi sama sekali.

Peneliti yang mengaku mengamati kebiasaan 200.000 orang yang senang minum kopi ini juga awalnya tidak menyangka. Karena sebelumnya hanya ingin membandingkan antara peminum kopi dan penyebab kematian.

Hasilnya, orang yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko 45 persen lebih rendah untuk melakukan bunuh diri. Dan orang yang minum empat cangkir lebih kopi per hari memiliki risiko 53 persen lebih rendah.

Menurut rekan peneliti, Alberto Ascherio, selaku profesor Epidemiologi dan Gizi di Harvard School of Public Health, kandungan kafein tinggi di dalam kopi menjadi bahan antidepresi bagi pecintanya. Mungkin kopi juga dapat meningkatkan efek dari neurotransmitter dopamin dan serotonin di otak Anda. Sehingga kopi dapat membantu menangkal depresi dan menahan Anda untuk bunuh diri.

Masalahnya, terlalu banyak kafein juga tidak baik. Manfaat kopi hanya bisa didapatkan jika seseorang minum tidak lebih dari dua cangkir sehari.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya