Berbohong bisa dilakukan siapa saja, termasuk anak-anak. Pola asuh yang mendorong anak kompetitif tanpa disadari mengarahkan anak untuk berbohong.
"Pengasuhan yang kompetitif cenderung membuat anak akan berusaha mencari cara untuk memanipulasi. Misalnya saja sistem ranking, anak kalau tidak mencapai nilai yang diharapkan akan merasa tidak diterima orangtuanya. Akhirnya, ia merasa dengan manipulasi bisa mendapatkannya," kata Psikolog Klinis Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/9/2013).
Selain itu, lanjut Heri, gentika juga bisa membuat orang bersifat manipulatif. "Misalnya saja, ada dua anak yang dididik sama tapi kepribadiannya beda. Ada yang manut, ada yang sulit. Genetika ambil peran dalam kasus ini," ujarnya.
Heri menjelaskan, berbohong juga bisa dipelajari. Belajar berbohong itu bisa dilakukan mandiri atau mengikuti model.
"Kalau belajar mandiri misalnya kalau dia mendapat nilai buruk tapi jujur dia nanti dimarahi. Dia akhirnya memanipulasi nilai jelek karena bukunya hilang sehingga ibunya memaafkan. Jadi dia menganalisa sendiri," kata Heri.
Sementara, belajar model biasanya diikuti anak dengan mencontoh. "Belajar model itu bisa mempelajari dari orangtua, lingkungan, televisi, pengasuh, dan masih banyak lagi," ujarnya.
(Mel/*)
"Pengasuhan yang kompetitif cenderung membuat anak akan berusaha mencari cara untuk memanipulasi. Misalnya saja sistem ranking, anak kalau tidak mencapai nilai yang diharapkan akan merasa tidak diterima orangtuanya. Akhirnya, ia merasa dengan manipulasi bisa mendapatkannya," kata Psikolog Klinis Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/9/2013).
Selain itu, lanjut Heri, gentika juga bisa membuat orang bersifat manipulatif. "Misalnya saja, ada dua anak yang dididik sama tapi kepribadiannya beda. Ada yang manut, ada yang sulit. Genetika ambil peran dalam kasus ini," ujarnya.
Heri menjelaskan, berbohong juga bisa dipelajari. Belajar berbohong itu bisa dilakukan mandiri atau mengikuti model.
"Kalau belajar mandiri misalnya kalau dia mendapat nilai buruk tapi jujur dia nanti dimarahi. Dia akhirnya memanipulasi nilai jelek karena bukunya hilang sehingga ibunya memaafkan. Jadi dia menganalisa sendiri," kata Heri.
Sementara, belajar model biasanya diikuti anak dengan mencontoh. "Belajar model itu bisa mempelajari dari orangtua, lingkungan, televisi, pengasuh, dan masih banyak lagi," ujarnya.
(Mel/*)