Dokter Kecil Awards kini telah mendapatkan lima dokter kecil (dokcil) terbaik se-Indonesia dari 45 perwakilan di 22 provinsi.
Kelima dokter kecil yang beruntung tersebut yaitu:
Juara 1: Fany Nabila dari Jatim
Juara 2: Radwa K Yusup dari Sumut
Juara 3 Febrina Aurelia dari Jabar
Harapan 1: Fahlevi Bintang dari Sumbar
Harapan 2: Rahmandha Wulansari dari Jogja.
Pemenang utama mendapatkan piala bergilir Ibu Negara Republik Indonesia, Ani Yudhoyono. Keceriaan, haru dan penampilan spontanitas mereka mewarnai Grand Final Dokter Kecil Award 2013, yang berlangsung di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, ditulis Selasa (8/10/203).
Penilaian para pemenang didasarkan pada hasil tes yang diberikan seperti, Uji keterampilan, Ujian tulis, Penilaian psikologis, Penilaian pendamping dan penilaian antar teman, dan Penilaian saat grand final. Para juri yang menilai berasal dari PB IDI, Psikolog, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan.
"Penilaian meliputi uji keterampilan, ujian tertulis, penilaian psikologis, penilaian pendamping dari 45 dokcil se-Indonesia dipilih 10 dokcil kemudian dinilai kembali hingga mendapatkan 5 dokcil terbaik," ujar Ketua Panitia Dokter Kecil Awards, Dr. Soripada Mulia.
Grand Final berlangsung cukup meriah diwarnai dengan hiburan, cerita dongeng, menyanyi, menari bahkan membuat suatu atraksi phantomim sehingga mengubah suasana menjadi penuh tawa dari para penonton.
Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr Wahyu Hartono, MSc dan sekaligus membuka acara grand final Dokcil 2013.
Dokter Kecil Award merupakan Program rutin Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 2008, sebagai apresiasi IDI terhadap anak-anak yang diberikan ”gelar dokter” dan sudah menghasilkan pionir-pionir dokter kecil di seluruh wilayah Indonesia.
Program ini juga terkait dengan Hari Bakti Dokter Indonesia dalam rangka menciptakan dokter-dokter kecil sebagai Sahabat Generasi Sehat Indonesia. Sebelum grand final 45 dokcil menjalani masa karantina sejak 3-5 Oktober 2013 di Hotel Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Selama karantina peserta mendapatkan materi-materi untuk mempersiapkan diri mereka menuju Grand Final. Selain itu peserta juga mendapatkan pendalaman materi tentang bagaimana menjaga kesehatan lingkungan mereka, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan rumah yang berguna untuk menunjukan jati diri mereka sebagai dokter kecil.
Kemudian para peserta juga dilatih berbagai pengetahuan seperti masalah kesehatan lingkungan, kebersihan dan keehatan gigi dan mulut, gizi, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pencegahan penyakit menular, bencana, team work, komunikasi dan lain-lain.(Mia/Igw)
Kelima dokter kecil yang beruntung tersebut yaitu:
Juara 1: Fany Nabila dari Jatim
Juara 2: Radwa K Yusup dari Sumut
Juara 3 Febrina Aurelia dari Jabar
Harapan 1: Fahlevi Bintang dari Sumbar
Harapan 2: Rahmandha Wulansari dari Jogja.
Pemenang utama mendapatkan piala bergilir Ibu Negara Republik Indonesia, Ani Yudhoyono. Keceriaan, haru dan penampilan spontanitas mereka mewarnai Grand Final Dokter Kecil Award 2013, yang berlangsung di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, ditulis Selasa (8/10/203).
Penilaian para pemenang didasarkan pada hasil tes yang diberikan seperti, Uji keterampilan, Ujian tulis, Penilaian psikologis, Penilaian pendamping dan penilaian antar teman, dan Penilaian saat grand final. Para juri yang menilai berasal dari PB IDI, Psikolog, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan.
"Penilaian meliputi uji keterampilan, ujian tertulis, penilaian psikologis, penilaian pendamping dari 45 dokcil se-Indonesia dipilih 10 dokcil kemudian dinilai kembali hingga mendapatkan 5 dokcil terbaik," ujar Ketua Panitia Dokter Kecil Awards, Dr. Soripada Mulia.
Grand Final berlangsung cukup meriah diwarnai dengan hiburan, cerita dongeng, menyanyi, menari bahkan membuat suatu atraksi phantomim sehingga mengubah suasana menjadi penuh tawa dari para penonton.
Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr Wahyu Hartono, MSc dan sekaligus membuka acara grand final Dokcil 2013.
Dokter Kecil Award merupakan Program rutin Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 2008, sebagai apresiasi IDI terhadap anak-anak yang diberikan ”gelar dokter” dan sudah menghasilkan pionir-pionir dokter kecil di seluruh wilayah Indonesia.
Program ini juga terkait dengan Hari Bakti Dokter Indonesia dalam rangka menciptakan dokter-dokter kecil sebagai Sahabat Generasi Sehat Indonesia. Sebelum grand final 45 dokcil menjalani masa karantina sejak 3-5 Oktober 2013 di Hotel Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Selama karantina peserta mendapatkan materi-materi untuk mempersiapkan diri mereka menuju Grand Final. Selain itu peserta juga mendapatkan pendalaman materi tentang bagaimana menjaga kesehatan lingkungan mereka, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan rumah yang berguna untuk menunjukan jati diri mereka sebagai dokter kecil.
Kemudian para peserta juga dilatih berbagai pengetahuan seperti masalah kesehatan lingkungan, kebersihan dan keehatan gigi dan mulut, gizi, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pencegahan penyakit menular, bencana, team work, komunikasi dan lain-lain.(Mia/Igw)