Keguguran Berkali-kali? Coba Cek Kekentalan Darah

Memiliki buah hati menjadi idaman setiap pasangan yang baru menikah. Berbagai upaya dilakukan agar dapat memiliki keturunan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Jan 2014, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2014, 11:30 WIB
donor-darah-perawan-130923b.jpg
Memiliki buah hati menjadi idaman setiap pasangan yang baru menikah. Berbagai upaya dilakukan agar dapat memiliki keturunan. Namun terkadang upaya tersebut masih belum berhasil dan keguguran pun terjadi.

Faktor keguguran itu bermacam-macam, mulai dari proses plasentasi yang tidak berjalan sempurna atau proses implantasiyang terlalu sulit.

Hal tersebut seperti yang dikatakan Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) saat ditemui di Rumah Sakit Omni Hospital Pulomas Jakarta, ditulis Jumat (17/1/2014).

"Plasentasi merupakan proses pembentukan plasenta untuk melindungi bayi bisa terjadi kelahiran spontan kalau bercinta di usia kandungan kurang dari 14 minggu, implantasi atau penanaman calon bayi di dinding rahim juga bisa jadi faktor kegagalan kehamilan bila proses tersebut mengalami kendala," kata dr. Caroline.

Selain itu kekentalan darah di tubuh juga bisa menjadi faktor seorang wanita mengalami kegagalan kehamilan. "Kalau keguguran berkali-kali coba cek kekentalan darahnya. Hal tersebut juga mempengaruhi sulitnya penanaman calon bayi di dinding rahim," kata Dr. Caroline.

Menurutnya sebaiknya para wanita yang mengalami keguguran terus menerus segera berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusi masalah gangguan kehamilan.

"Kalau memang ada faktor kekentalan darah nanti dokter akan memberikan vitamin dan obat pengencer darah. Konsultasi dengan dokter untuk mencark solusi masalah kehamilan," kata Dr. Caroline.

Kekentalan darah menurut Dr. Caroline bukan disebabkan karena pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat, namun ada wanita yang memang memiliki kondisi tersebut.

"Kekentalan wanita itu memang bawaan dari wanita sendiri. Ada wanita yang memiliki kondisi itu, mulailah berkonsultasi. Walaupun bukan dari pola hidup yang tidak sehat namun semua orang perlu menjalani gaya hidup yang sehat," kata Dr. Caroline.

(Mia/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya