Meski banjir sudah surut bukan berarti risiko kesehatan juga hilang. Justru masa-masa usai banjirlah saat banyak penyakit datang. Karena itu masyarakat harus selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Walaupun banjir terlah surut, masyarakat jangan langsung tenang-tenang saja. PHBS harus terus ditingkatkan, karena justru paska musibah masalah kesehatan sering datang," kata Kepala Bidang Penanggulanan Masalah Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemprov DKI dr. John Marbun, Rabu (19/2/2014).
Penggagas Komunitas Bersih Nyok! juga menyayangkan masyarakat yang langsung lupa dengan kebersihan dan kesehatan paska banjir.
"Karena terlalu sibuk mengurus ini itu, berbenah, dan lupa masalah kebersihan dan kesehatan. Mereka masih juga buang sampah sembarangan. Padahal, mereka sendiri juga merasakan banjir. Perilaku hidup bersih itu harus diterapkan tidak hanya saat banjir saja," kata dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK.
Menurutnya, kondisi paskabanjir berpotensi menimbulkan banyak kuman penyakit. "Meskipun banjir surut, air banjir kan meninggalkan berbagai macam kuman. Untuk itu perlu sekali menerapkan hidup bersih," kata dr. Amaranila Lalitas srijono, SpKK.
Untuk itu perlu kegiatan yang mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
"Bukan hanya bersih-bersihnya saja. Kami juga memberikan edukasi untuk masyarakat lewat gerakan aksi anti kuman dari Wipol ini. Hal ini dilakukan agar masyarakaf lebih waspada terhadap penyebaran penyakit paska musibah mikir," Kata Brand Manager Wipol PT. Unilever Indonesia, Tbk, Asep Haikal.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat setelah banjir surut menurut Dinas Kesehatan Pemprov Jakarta :
(Mia/Mel)
"Walaupun banjir terlah surut, masyarakat jangan langsung tenang-tenang saja. PHBS harus terus ditingkatkan, karena justru paska musibah masalah kesehatan sering datang," kata Kepala Bidang Penanggulanan Masalah Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemprov DKI dr. John Marbun, Rabu (19/2/2014).
Penggagas Komunitas Bersih Nyok! juga menyayangkan masyarakat yang langsung lupa dengan kebersihan dan kesehatan paska banjir.
"Karena terlalu sibuk mengurus ini itu, berbenah, dan lupa masalah kebersihan dan kesehatan. Mereka masih juga buang sampah sembarangan. Padahal, mereka sendiri juga merasakan banjir. Perilaku hidup bersih itu harus diterapkan tidak hanya saat banjir saja," kata dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK.
Menurutnya, kondisi paskabanjir berpotensi menimbulkan banyak kuman penyakit. "Meskipun banjir surut, air banjir kan meninggalkan berbagai macam kuman. Untuk itu perlu sekali menerapkan hidup bersih," kata dr. Amaranila Lalitas srijono, SpKK.
Untuk itu perlu kegiatan yang mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
"Bukan hanya bersih-bersihnya saja. Kami juga memberikan edukasi untuk masyarakat lewat gerakan aksi anti kuman dari Wipol ini. Hal ini dilakukan agar masyarakaf lebih waspada terhadap penyebaran penyakit paska musibah mikir," Kata Brand Manager Wipol PT. Unilever Indonesia, Tbk, Asep Haikal.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat setelah banjir surut menurut Dinas Kesehatan Pemprov Jakarta :
- Gunakan pelindung kaki serta tangan saat membersihkan rumah untuk menghindari penyebaran kuman serta virus.
- Rajin mencuci tangan dan kaki terutana setelah membersihkan rumah
- Saat rumah sudah bersih dari lumpur, pastikan higienis dengan dibersihkan menggunakan disinfektan yang memiliki bahan anti kuman
- Selain lantai atau dinding,pastikan juga permukaan lainnya bersih dan bebas kuman seperti gagang pintu, keran air, pajangan. Bersihkan kotorannya kemudian lap dengan disinfektan sehingga higienis.
(Mia/Mel)