Ini Transformasi 7 Pemeran Game of Thrones Sejak Season Pertama

Liputan6.com, Jakarta Serial TV 'Game of Thrones' akhirnya memasuki musim terakhirnya setelah lama dinanti oleh penggemar. Season 8 yang menjadi musim terbaru sekaligus musim terakhir ini tayang melalui episode perdananya Senin lalu, (15/4/2019). Artinya, kisah perjalanan Jon Snow dan karakter lainnya di jagat Westeros akan segera berakhir. 

'Game of Thrones' telah menjadi serial TV yang paling fenomenal sejak season perdananya pada 2011 silam. Hingga season ke-8 pun, serial yang diisi oleh deretam seleb Hollywood terkenal ini pun masih banyak digandrungi. Bahkan, tak sedikit orang yang terinspirasi dari Game of Thrones. Misalnya, desain interior rumah yang dibuat menyerupai serial TV legendaris ini.

Kisah cerita yang seru rasanya akan sayang jika dilewatkan. Untuk itu, sebagai kilas balik mengenang season pertamanya, berikut Liputan6.com sajikan transformasi 7 pemeran utama Game of Thrones yang masih bertahan hingga di season 8, seperti yang dihimpun dari This Insider, Senin (22/4/2019).

Karakter Jon Snow yang diperankan oleh Kit Harington menjadi faktor utama boomingnya serial TV ini. Pada season pertama, Jon Snow meyakini dirinya sebagai putra dari Lord Eddard Stark dari Winterfell.

Namun, seiring berjalannya waktu, Jon tersadar bahwa ia sebenarnya putra dari Rhaegar Targaryen and Lyanna Stark yang punya hak atas Tahta Besi (Iron Throne).

Emilia Clarke yang memerankan Daenerys Targaryen adalah salah satu sumber keseruan serial Game of Thrones. Pada season pertama, Daenerys Targaryen diperlakukan seperti budak oleh kakaknya sendiri.

Namun, dirinya mulai bangkit dan memperjuangkan hak dirinya serta melawan perbudakan di Essos hingga kini berdiri tegak menjadi Queen Daenerys.

Pada season pertama, Sansa Stark dikenalkan sebagai sosok yang polos yang berimpian untuk menikah dengan Prince Joffrey. Putri dari Eddard dan Catelyn Stark ini tumbuh menjadi wanita tangguh hingga berhasil meraih takdirnya sebagai Lady of Winterfell.

Karakter yang diperankan oleh Sophie Turner ini kini membantu Jon untuk mencapai tujuannya.

Awal mula cerita Game of Thrones memperlihatkan Arya Stark dengan aktingnya membenci apapun yang kakaknya, Sansa Stark lakukan. Berkebalikan dengan sang kakak, Arya justru lebih suka hal-hal ekstrem seperti bermain panahan dan pertempuran. Di season 8, Arya Stark tumbuh menjadi petarung handal.

Adegan miris harus terjadi pada Bran Stark yang terjatuh dari menara akibat didorong oleh Jaime. Akibatnya, Bran mengalami kelumpuhan pada kakinya. Namun berkat kejadian nahas tersebut, Bran justru dianugerahi kekuatan supranatural yang membuatnya mampu melihat masa depan dan masa lalu dengan jelas. Ia menyebut dirinya Three-Eyed Raven.

Jaime adalah sosok di balik lumpuhnya kaki Bran Stark. Ia melakukannya ketika Bran mendapati dirinya memiliki hubungan khusus dengan kembarannya, Cersei Lannister. Menuju season 8, Jaime kehilangan tangannya.

Ia juga sempat membunuh King Aerys karena satu hal tertentu. Di season terakhir ini, Jaime memutuskan untuk memperbaiki hidupnya dengan menjauh dari Cersei dan membantu keluarga Stark di Winterfell.

Cersei Lannister yang merupakan kembaran dari Jaime Lannister di season pertama identik dengan perjuangannya merebut Tahta Besi (Iron Throne) demi keluarganya.

Dirinya bahkan membunuh suaminya sendiri, King Robert Baratheon yang membuat putranya memegang tahta King of the Seven Kingdoms. Karena keserakahannya, semua anaknya berakhir tragis. Pada akhirnya, Ia bermusuhan dengan Jon Snow serta Daenerys Targaryen.