7 Tanda Tersembunyi Risiko Serangan Jantung, Jangan Abaikan

Serangan jantung bisa datang tiba-tiba.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 28 Agu 2019, 12:10 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 12:10 WIB
20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Serangan jantung menjadi salah satu penyakit kardiovaskular yang meyumbang kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data WHO, diperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun 2016, mewakili 31% dari semua kematian global. Dari kematian ini, 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Ada beberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung. Salah satu penyebab paling umum adalah penumpukan plak di arteri (atherosclerosis) yang menyumbat darah sampai ke otot jantung. Serangan jantung juga bisa disebabkan oleh gumpalan darah atau pembuluh darah yang robek. Lebih jarang, serangan jantung disebabkan oleh kejang pembuluh darah.

Serangan jantung terjadi secara tiba-tiba, tetapi biasanya disebabkan oleh penyakit jantung yang sudah berlangsung lama. Serangan jantung adalah keadaan darurat medis. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda seseorang memiliki risiko serangan jantung.

Beberapa orang yang mengalami serangan jantung merasakan tanda-tanda peringatan, sementara yang lain tidak menunjukkan tanda-tanda apapun. Berikut tanda-tanda seseorang berisiko mendapatkan serangan jantung, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/8/2019).

Nyeri dada, tekanan, dan ketidaknyamanan

kesehatan
ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Kebanyakan orang dengan serangan jantung mengalami semacam nyeri dada atau ketidaknyamanan. Tetapi penting untuk memahami bahwa nyeri dada tidak terjadi pada setiap serangan jantung. Nyeri dada adalah tanda umum serangan jantung. Orang-orang menggambarkan sensasi ini sebagai perasaan seperti seekor gajah berdiri di dada mereka.

Beberapa orang tidak menggambarkan nyeri dada sebagai rasa sakit sama sekali. Sebagai gantinya, mereka mungkin mengatakan mereka merasa sesak dada atau merasa seperti diremas. Terkadang ketidaknyamanan ini bisa terlihat buruk selama beberapa menit dan kemudian hilang. Kadang pula rasa tidak nyaman datang kembali berjam-jam atau bahkan sehari kemudian. Ini semua bisa menjadi pertanda otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen.

Rasa nyeri menjalar ke bagian lain

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Rasa sakit dan sesak juga dapat menjalar di area lain dari tubuh. Kebanyakan orang mengaitkan serangan jantung dengan rasa sakit yang turun di lengan kiri. Itu bisa terjadi, tetapi rasa sakit juga bisa muncul di lokasi lain, termasuk perut atas, bahu, punggung, leher, gigi atau rahang.

Menurut American Heart Association, wanita cenderung mendapatkan serangan jantung yang menyebabkan rasa sakit khususnya di perut bagian bawah dan dada bagian bawah. Rasa sakit mungkin tidak terkonsentrasi di dada sama sekali. Itu bisa terasa seperti tekanan di dada dan rasa sakit di bagian lain dari tubuh. Nyeri punggung bagian atas adalah gejala lain yang lebih sering dialami wanita daripada pria.

Berkeringat siang dan malam

Pria Berkeringat Gerah
Ilustrasi Foto Pria Berkeringat (iStockphoto)

Berkeringat lebih dari biasanya terutama jika tidak berolahraga atau aktif bisa menjadi tanda peringatan dini masalah jantung. Memompa darah melalui arteri yang tersumbat membutuhkan lebih banyak upaya dari jantung. Ini membuat tubuh lebih berkeringat untuk menjaga suhu tubuh selama menghasilkan tenaga ekstra. Jika mengalami keringat dingin atau kulit lembab sepanjang hari, segera hubungi dokter.

Berkeringat di malam hari juga merupakan gejala umum bagi wanita yang mengalami masalah jantung. Wanita mungkin salah mengira gejala ini sebagai efek menopause. Namun, jika wanita bangun dengan seprai basah atau tidak bisa tidur karena berkeringat, ini bisa menjadi pertanda serangan jantung.

Kelelahan

Stres - sakit kepala - lelah (iStock)
Ilustrasi lelah (iStockphoto)

Kelelahan bisa menjadi tanda serangan jantung yang kurang dikenal pada wanita. Menurut American Heart Association, beberapa wanita bahkan mungkin berpikir gejala yang dialami adalah flu biasa. Serangan jantung dapat menyebabkan kelelahan karena tekanan ekstra pada jantung untuk mencoba memompa sementara area aliran darah tersumbat.

Jika sering merasa lelah atau kelelahan tanpa alasan, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh. Kelelahan dan sesak napas lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan dapat dimulai berbulan-bulan sebelum serangan jantung. Itulah mengapa penting untuk mengunjungi dokter sedini mungkin ketika mengalami tanda-tanda awal kelelahan.

Sesak napas

ilustrasi sesak napas
ilustrasi sesak napas (sumber: iStockphoto)

Pernafasan dan jantung memompa darah secara efektif sangat erat terkait. Jantung memompa darah sehingga dapat bersirkulasi ke jaringan serta mendapatkan oksigen dari paru-paru. Jika jantung tidak dapat memompa darah dengan baik, Anda bisa merasa sesak napas.

Sesak napas kadang-kadang bisa menjadi gejala yang menyertai kelelahan yang tidak biasa pada wanita. Sebagai contoh, beberapa wanita melaporkan bahwa mereka akan kehabisan napas dan lelah karena aktivitas sederhana yang mereka lakukan. Ini bisa menjadi tanda umum serangan jantung pada wanita.

Gangguan pencernaan, mual, muntah dan sakit kepala ringan

Mual dan muntah pada kehamilan (iStock)
Mual dan muntah (iStock)

Seringkali orang mulai mengalami gangguan pencernaan ringan dan masalah pencernaan lainnya sebelum serangan jantung. Karena serangan jantung biasanya terjadi pada orang tua yang biasanya memiliki masalah pencernaan.

Sakit kepala ringan dan pusing dapat terjadi bersama serangan jantung dan seringkali merupakan gejala yang digambarkan wanita. Beberapa wanita melaporkan bahwa mereka merasa akan pingsan jika mereka mencoba berdiri atau memaksakan diri. Sensasi ini tentu bukan perasaan yang normal dan tidak boleh diabaikan jika mengalaminya.

Jantung berdebar

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Jantung berdebar dapat berkisar dari merasa seperti jantung berdetak kencang hingga mengalami perubahan irama jantung yang bisa terasa seperti jantung berdebar-debar. Jantung dan tubuh mengandalkan detak yang konsisten dan mantap untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh. Jika irama keluar dari ritme, ini bisa menjadi tanda Anda mengalami serangan jantung.

Jantung berdebar karena serangan jantung dapat menciptakan perasaan tidak nyaman atau cemas, terutama pada wanita. Beberapa orang mungkin menggambarkan jantung berdebar sebagai sensasi yang berdebar di leher, bukan hanya di dada.

Perubahan ritme jantung tidak boleh diabaikan, karena begitu jantung secara konsisten keluar dari ritme, itu memerlukan intervensi medis untuk kembali ke ritme. Jika jantung berdebar disertai pusing, tekanan dada, nyeri dada, atau pingsan, itu bisa menjadi konfirmasi bahwa serangan jantung sedang terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya