Liputan6.com, Jakarta Mencukupi dan menghidupi diri sendiri maupun keluarga menjadi salah satu hal sulit yang dilakukan kebanyakkan orang. Mereka harus bekerja hampir setiap hari selama berjam-jam dan menikmati rutinitas yang selalu sama. Seringkali hal ini menghadirkan kisah haru.
Baca Juga
Bahkan seseorang bekerja seolah tak pernah berhenti karena kebutuhan juga akan terus berjalan dan bertambah seiring berjalannya waktu. Meski ada beberapa orang yang memiliki pekerjaan tetap serta penghasilan yang konsisten alias selalu ada.
Advertisement
Semua orang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan, baik dalam kondisi sehat maupun kurang sehat. Bahkan beberapa orang sakit tetap rela untk bekerja demi memberikan nafkah, melunasi hutang ataupun tagihan dan sebagainya. Seperti yang dilakukan oleh pria tua satu ini.
Seperti kisah haru yang dialami pria tua ini. Dalam kondisi yang belum sehat, ia rela kembali bekerja sebagai sopir taksi. Dengan selang di hidung yang masih terpasang, pria tua itu melaju dengan mobil taksinya demi mendapatkan penumpang dan bisa membayar tagihan rumah sakitnya. Kisah haru ini banyak menuai simpati warganet.
Demi Membayar Biaya Perawatan Medisnya
Kejadian ini diketahui pertama kali lewat sebuah unggahan di laman Facebook milik Niramon Shicam di Thailand. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Kamis (12/9/2019) ia memposting foto seorang lelaki kurus dan sakit-sakitan yang harus mencari nafkah dengan mengendarai taksinya.
Dlama beberapa foto yang diunggahnya, pria tua itu terlihat mengenakan topeng,dan juga terlihat seperti ada selang makanan nasogastrik yang masih terpasang di hidungnya. Tubuhnya pun sangat rapuh. Hampir seperti kulit dan tulangnya.
Menurut Niramon, pria itu menderita berbagai kondisi medis yang berbeda dan belum mampu membayar biaya perawatan medis yang diperlukan. Akibatnya, ia memutuskan untuk mulai mengendarai taksinya. Ia lakukan itu agar mendapatkan cukup uang untuk membayar biaya medisnya, terlepas dari kondisinya pada saat itu yang masih dalam kondisi belum pulih.
Advertisement
Antara simpati dan kritikan
Setelah mendengar cerita dari pria sopir tersebut, Niramon memberikan pria tua itu dengan ongkos taksi 100 Baht atau sekitar Rp 180 ribu sebagai imbalan atas perjalanan itu dan menyarankan pengguna Facebook lainnya untuk menyumbang dan membantu mengurangi beban biaya medisnya.
Namun sayangnya tak semua netizen memberikan kritikkan positif. Niat baik dari postingan viral di Facebook tersebut justru membuat sebagian netizen menuliskan sisi buruk.
Beberapa netizen menunjukkan betapa berbahayanya memiliki orang sakit di belakang kemudi bahkan mengangkut penumpang. Pria itu bisa saja berpotensi menyebabkan kecelakaan di jalan raya.
Netizen lain menyauti pengguna Facebook lainnya untuk bersikap skeptis terhadap posting tersebut, karena rincian tentang pria itu serta riwayat medisnya yang sebenarnya tidak tercantum dalam postingan Facebook. Postingan Facebook sejak itu menjadi viral dengan dibagi lebih dari 24rb kali.