Gara-Gara Keseringan Tanning, Telinga Wanita Ini Diamputasi

Wanita ini sudah melakukan tanning sejak usia 14 tahun.

oleh Dyah Mulyaningtyas diperbarui 01 Mar 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 13:20 WIB
Gara-Gara Keseringan Tanning, Telinga Wanita Ini Diamputasi
Ilustrasi Tanning. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Memiliki kulit warna cokelat sering menjadi idaman bagi sebagian orang yang berkulit cerah atau putih. Untuk mendapatkan warna kulit yang cokelat merata, tanning sering menjadi pilihannya.

Tanning secara alami dapat dilakukan dengan berjemur di bawah sinar matahari dan juga dapat dilakukan di dalam ruangan dengan peralatan khusus. Namun ternyata tanning juga memiliki dampak negatif jika terlalu sering dilakukan, baik itu tanning di bawah sinar matahari maupun di dalam ruangan

Seperti yang dialami oleh wanita bernama Anthea Smith dari Bolton ini. Ia sudah melakukan tanning pada usia 14 tahun dengan sunbeds karena dirasa lebih praktis.

Anthea tidak pernah menyadari sebelumnya bahaya serius yang dapat ditimbulkan oleh sunbeds pada kulit. Hingga pada akhirnya ia dinyatakan mengidap melanoma, dan kehilangan salah satu telinganya karena harus diamputasi.

Kanker kulit

Gara-Gara Keseringan Tanning, Telinga Wanita Ini Diamputasi
Anthea (Sumber: metro.co.uk)

Akibat kecanduan tanning dengan sunbeds, Anthea mengalami kejadian yang membahayakan jiwanya. Kerap melakukan kegiatan mencoklatkan kulit itu membuat muncul bintik merah di bagian luar telinganya.

Anthea pertama kali melihat bintik merah yang aneh di bagian luar telinga pada tahun 2010, tetapi tanda itu diabaikan oleh dokter dan dianggap sebagai 'kutil'. Namun lima tahun kemudian, pada tahun 2015, kutil di telinganya semakin tumbuh dan kondisinya memburuk hingga berubah menjadi berwarna coklat dan hitam.

Anthea dirujuk oleh dokter kulit ke ahli bedah plastik karena tanda-tanda di telinganya sangat mengkhawatirkan. Saat mendapat penanganan oleh dokter bedah ia menjalani biopsi darurat dan didiagnosis dengan stadium 3C melanoma (kanker kulit) pada bulan Juli 2015.

Ibu dari dua orang anak ini harus menjalani dua kali operasi untuk mengangkat melanoma yang mengakibatkan dirinya kehilangan telinga bagian dalam, kelenjar getah bening, tragus, kelenjar ludah dan tulang temporal.

Anthea juga mengatakan ia merasa seperti alien saat prosedur operasi pertama. Hal itu membuatnya memiliki lubang terbuka di sisi kepalanya. Prosedur kedua memakan waktu hingga 13 jam untuk mengangkat telinga bagian dalam dan telinga tengah, menggunakan kulit dari kaki kanan dan pinggulnya untuk menutupi luka akibat operasi.

Kehilangan satu telinga

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Kini cobaan itu membuat telinga wanita 44 tahun tersebut harus diamputasi. Akibatnya Anthea harus kehilangan sebelah pendengarannya.

Bahkan ia juga mengalami masalah keseimbangan yang konstan akibat menggunakan sunbeds yang berlebihan. Ingin memiliki kulit cokelat, ia mengaku kecanduan tanning dengan melakukan sunbeds.

"Saya kecanduan memiliki kulit cokelat. Terutama itu sunbeds karena lebih cepat dan hasilnya lebih cepat," ungkap Anthea seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Metro, Minggu (1/3/2020).

Kejadian yang mengerikan ini membuat Athea berharap orang lain tidak mengalami hal serupa dengannya hanya karena ingin memiliki kulit coklat.

"Tidak ada orang yang harus hidup dengan apa yang aku alami ini, hanya demi kulit berwarna coklat." tutur Anthea

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya