Arti Lockdown, Isolasi, dan Karantina, Kenali Bedanya saat Virus Corona Merebak

Banyak istilah seputar pandemi virus Corona yang perlu dipahami.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 15 Mar 2020, 12:15 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Ditetapkannya virus Corona atau COVID-19 sebagai pandemi global oleh WHO membuat sejumlah negara melakukan lockdown. Negara seperti Italia, Denmark, Filipina, dan Irlandia telah mengambil langkah lockdown untuk mencegah penyakit ini meluas dan memakan banyak korban.

Lockdown juga dilakukan di sejumlah kota seperti Wuhan, China tempat virus Corona pertama kali ditemukan. Tiap negara juga telah melakukan isolasi dan karantina bagi warganya yang berstatus ODP, PDP, ataupun suspek.

Isolasi dan karantina membantu melindungi masyarakat dengan mencegah penularan virus Corona atau dikenal COVID-19 menjadi lebih luas. Namun, apa sebenarnya arti dari istilah lockdown, isolasi, dan karantina?

Banyak istilah seputar merebaknya virus Corona yang beredar di masyarakat. Istilah-istilah ini penting dipahami untuk meningkatkan kewaspadaan. Berikut arti lockdown, isolasi, dan karantina dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (15/3/2020).

Mengenal Lockdown

Virus Corona Ubah Kehidupan Malam di Milan
Beberapa orang berjalan di Kanal Naviglio Grande, Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Sepinya salah satu tempat favorit bagi kehidupan malam tersebut imbas dari penerapan aturan lockdown yang diambil Italia demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). (AP Photo/Antonio Calanni)

Dalam istilah bahasa Inggris, lockdown atau kuncian merupakan situasi di mana orang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan gedung atau area secara bebas karena sebuah keadaan darurat.

Lockdown merupakan protokol darurat yang biasanya mencegah orang meninggalkan suatu area. Protokol ini biasanya hanya bisa diajukan oleh seseorang dalam posisi otoritas seperti pemimpin negara atau daerah.

Dalam kasus COVID-19, lockdown dilakukan untuk mengunci akses masuk dan keluar sebuah daerah atau negara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Lockdown mengharuskan sekolah, tempat umum, transportasi umum, bahkan industri ditangguhkan sementara.

Protokol lockdown juga meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah dan membatasi segala aktivitas di ruang publik. Upaya lockdown akibat COVID-19 pertama dilakukan oleh pemerintahan China, khususnya di Provinsi Hubei.

Lockdown juga dilakukan di Korea Selatan tepatnya di Daegu. Negara lain juga menyusul penerapan kebijakan lockdown ini seperti di Italia, Denmark, Filipina, dan Irlandia.

Mengenal Isolasi

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDD), isolasi adalah langkah memisahkan orang sakit yang memiliki penyakit menular dari orang yang tidak sakit. Isolasi memungkinkan orang yang terinfeksi menjauh dari orang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.

Isolasi bisa dilakukan oleh pihak medis yang berwenang atau dilakukan secara mandiri. Dalam istilah medis, isolasi merupakan salah satu dari beberapa tindakan yang dapat diambil untuk menerapkan pengendalian infeksi.

Fasilitas khusus digunakan untuk merawat pasien yang diisolasi seperti pelindung diri dan ruangan khusus. Ruang isolasi khusus dapat dibangun di rumah sakit, atau dapat pula membangun unit isolasi sementara di tengah keadaan darurat.

Mengenal Karantina

Penumpang Negatif Virus Corona Tinggalkan Diamond Princess
Petugas memeriksa penumpang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Dua orang Jepang dari kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan meninggal dunia. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDD), karantina merupakan langkah memisahkan dan membatasi pergerakan orang yang diduga memiliki penyakit menular untuk melihat apakah mereka benar-benar terinfeksi.

Karantina adalah keadaan atau tempat isolasi bagi seseorang yang mungkin telah bersentuhan dengan penyakit menular. Periode isolasi menurunkan kemungkinan orang dapat menularkan penyakit ke orang lain.

Tak seperti isolasi yang diperuntukkan bagi orang yang telah terinfeksi, karantina tidak hanya diperuntukkan bagi orang sakit saja. Orang yang tampak sehat dapat menyebarkan patogen tanpa pernah tahu bahwa mereka memilikinya. Inilah yang membuat karantina penting dilakukan.

Langkah karantina pernah dilakukan oleh Indonesia saat mengevakuasi WNI dari China akibat virus Corona. Para WNI ini dipulangkan dari China menuju Pulau Natuna untuk menjalani karantina selama 2 pekan.

Karantina dilakukan untuk memastikan para WNI tersebut benar-benar negatif virus Corona. Proses karantina juga pernah dilakukan oleh kapal pesiar Diamond Princess yang dilaporkan memiliki korban virus Corona.

Untuk pandemi virus Corona, CDC telah merekomendasikan karantina mandiri untuk individu yang menunjukkan gejala virus Corona.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona Secara Mandiri

[Fimela] Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Menurut CDC, jika Anda sedang sakit atau mengalami gejala virus Corona, Anda bisa menerapkan langkah-langkah untuk membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang-orang di rumah dan komunitas. Masyarakat juga diminta untuk tidak panik menghadapi pandemi ini. Berikut caranya:

- Tetap di rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis. Anda harus membatasi aktivitas di luar rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.

- Tetap di rumah dan hindari area publik. Jangan pergi bekerja, sekolah, atau pergi ke area publik. Hindari menggunakan transportasi umum atau berbagi perjalanan.

- Pisahkan diri dari orang lain dan hewan di rumah.

- Jika ingin memeriksakan diri ke dokter, hubungi penyedia layanan kesehatan dan beri tahu mereka bahwa Anda memiliki atau mungkin memiliki virus Corona.

- Kenakan masker wajah jika sakit atau sedang merawat orang yang sakit.

- Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin.

- Sering mencuci tangan.

- Hindari berbagi barang-barang pribadi.

- Bersihkan semua permukaan benda yang sering disentuh setiap hari.

- Memantau gejala saat sedang sakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya