Dikarantina karena Virus Corona, Wanita Ini Terjebak Bersama Mayat Suami

Karantina COVID-19 membuat wanita ini terjebak dengan mayat suami di rumah sendiri.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 12 Mar 2020, 20:35 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona kini telah resmi dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) sejak Rabu (11/3/2020). Hal ini akibat wabah virus tersebut kini telah melampaui lebih dari 118.000 kasus di lebih dari 110 negara di seluruh dunia.

Kini negara Italia menjadi negara nomer dua setelah China dengan penyebaran wabah virus corona tertinggi di dunia. Di Italia telah ada sekitar 12 Ribu kasus positif virus corona. Dilansir dari BBC, hingga kini telah dikonfirmasi terdapat 827 kasus meninggal dunia akibat virus mematikan ini di Italia.

Akibat masifnya penyebaran COVID-19, Pemerintah Italia pun memberlakukan kebijakan 'Italy Lockdown'. Seluruh pertokoan, restoran, hingga salon kecantikan diminta untuk tutup menghindari penyebaran virus mematikan ini.

Hal ini ternyata berdampak pula pada aktivitas warga negara yang harus terkarantina sendiri di dalam rumahnya. Bahkan, akibat diminta untuk tak meninggalkan rumah, seorang wanita terpaksa harus terjebak bersama dengan mayat sang suami yang meninggal akibat COVID-19.

Berikut kisah selengkapnya, dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (12/3/2020).

Seoarang wanita terjebak bersama mayat suami selama 2 hari

Seorang wanita terpaksa harus terjebak  di apartemennya bersama dengan mayat dari sang suami yang meninggal akibat virus corona. Kejadian tersebut terjadi di sebuah apartemen di kota Borghetto Santo Spirito, Italia.

Kejadian tragis ini awalnya diketahui dari tetangga wanita tersebut. Pada Senin (9/3/2020) pagi, sang suami yang dinyatakan positif virus corona akhirnya meninggal dunia. Wanita tersebut lantas tak tahu apa yang harus ia lakukan akibat adanya larangan untuk meninggalkan rumah dari pemerintah. Akhirnya ia pun menangis di atas balkon apartemennya. Mengharapkan adanya bantuan dari luar.

Merespon sang wanita yang menangis tersendu-sendu di balkon rumahnya, akhirnya para tetangga pun menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan kejadian tersebut. "Untuk saat ini, yang terpenting adalah memikirkan bagaimana kondisi wanita tersebut, ia tinggal sendirian bersama mayat sang suami. Tak ada seorangpun yang bisa mendekat membantu atau menenangkannya. Kami harap masalah ini dapat segera selesai," ujar salah seorang tetangga dari wanita tersebut.

Sebelum meninggal, sang suami menolak dirawat di RS

Menanggapi hal ini, Walikota Borghetto Santo Spirito, Giancarlo Canepa membenarkan kejadian tersebut. "Benar, ia (wanita tersebut) hingga kini masih terjebak bersama dengan mayat suaminya dan kami baru bisa melakukan evakuasi setelah Rabu pagi," ujar Canepa. 

Sebelum meninggal akibat COVID-19, pria tersebut ternyata sempat menolak untuk dibawa ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan perawatan. Dilansir dari CNN, Canepa juga mengungkapkan bahwa evakuasi tidak bisa dilakukan buru-buru. Aturan protokol harus tetap diberlakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya