7 Desa Terunik di Dunia, Penampakannya Bak Negeri Dongeng

Liputan6.com, Jakarta Sebuah desa memang selalu menawarkan keindahan dan kesejukan yang tidak didapatkan ketika hidup di daerah perkotaan. Desa yang jauh dari kebisingan dapat dijadikan pelarian untuk menenangkan pikiran. Kesunyian desa disertai dengan pemandangan yang indah membuat seseorang yang berkunjung ke beberapa desa tersebut menjadi berdecak kagum.

Beberapa desa yang terletak di negara berbeda ini bisa menjadi pilihan ketika ingin menghabiskan waktu untuk mendapatkan kesunyian. Selain keunikannya, pemandangan alam yang disajikan pun bisa menghadirkan ketenangan.

Selain keunikannya, penampakannya yang seperti negeri dongeng membuat seseorang merasa betah ketika berada di desa tersebut. Peru merupakan salah satu negara yang memiliki desa unik yang penampakannya seperti dalam negeri khayalan. Gambaran tentang cerita negeri dongeng memang selalu membuat seseorang berkhayal tentang negeri khayalan tersebut.

Selain Peru, terdapat beberapa negara lainnya yang menyajikan penampakan sebuah desa seperti negeri dongeng sungguhan. Berikut Liputan6.com merangkum dari brightside.me tentang potret 7 desa terunik di dunia, yang penampakannya bak negeri dongeng, Jumat (19/6/2020).

Penampakan Teras Sawah Longji ini terlihat asri dan menyajikan pemandangan indah. Orang-orang China menganggap Teras Sawah Longji menjadi salah satu yang paling indah di negara mereka. Orang-orang lokal menyebutnya Teras Tulang Punggung Naga”. Teras-teras ini terletak di desa Ping An yang penuh warna. Teras Sawah Lonngji ini sudah ada sejak abad ke-12 dan dibangun di lereng gunung setinggi 1.100 m.

Pembangunan teras tersebut membutuhkan banyak waktu dan usaha, namun para petani yang hidup pada saat itu harus bersemangat demi menghidupi kehidupan keluarga mereka. Membangun rumah di gunung merupakan salah satu kesempatan untuk bertahan hidup.

Pulau terapung di Danau Titicaca, Peru merupakan salah satu desa terunik. Suku yang bernama Uru ini terletak di perbatasan Peru dan Bolivia di danau Titicaca. Suku yang bernama Uru ini tinggal di 42 pulau terapung yang terletak di danau. Pulau-pulau tersebut dibangun dengan tebu dan dikelola sendiri. Bahan yang sama ini juga digunakan untuk membuat perahu yang kemudian digunakan untuk memancing. Meskipun jauh dari peradaban, orang-orang masih bisa melihat potretnya di stasiun televisi.

Desa terunik selanjutnya yang penampakannya seperti negeri khayalan adalah Desa Memancing Cua Van di Vietnam. Desa tersebut merupakan sebuah desa nelayan indah bernama Cua Van yang terletak di Ha Long Bay.

Desa nelayan terapung ini adalah salah satu yang terbesar di dunia. Namun, untuk sampai ke desa tersebut harus menggunakan perahu. Desa tersebut mayoritas ditinggali oleh nelayan. Semua orang di sini tinggal di rumah-rumah yang indah di atas rakit, di antaranya orang bahkan dapat melihat sebuah sekolah.

San Gimignano didirikan pada abad ke-3 SM oleh orang-orang Etruscan. Awalnya, desa tersebut adalah desa yang sangat kecil, tetapi menjadi kota di abad ke-10 Masehi. Arsitektur luar biasa dari kota ini adalah menara-rumahnya. Sayangnya, saat ini hanya tinggal 14 rumah yang sebelumnya terdapat 72 rumah. San Gimignano dipenuhi dengan semangat Abad Pertengahan, yang menjadikannya jantung dari seluruh Italia dan Tuscany pada khususnya.

Marsaxlokk adalah desa nelayan yang penuh warna di pulau Malta. Tidak ada badai di pelabuhan ini dan itulah sebabnya rumah-rumah yang terbuat dari batu pasir kuning berdiri sangat dekat dengan air, dan hanya menyisakan dua jalur. Satu jalur untuk lalu lintas mobil dan satu untuk pejalan kaki. Populasi Marsaxlokk hanya sekitar 3.000 orang. Sebagian besar di sini adalah nelayan seperti ayah, kakek, dan kakek buyut mereka.

Desa terunik selanjutnya yang potretnya mencuri perhatian adalah Alberobello yang terletak di Italia. Alberobello terkenal dengan kompleknya yang terdiri dari 1400 bangunan trullo yang diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari warisan sejarah dan kemanusiaan.

Trullos adalah rumah-rumah pertanian yang terbuat dari batu kapur dan merupakan contoh unik dari bangunan dengan dinding batu kering. Nama itu sendiri berasal dari kata Latin trulla yang berarti kubah.

Sebuah pemukiman kecil dengan nama Monsanto disebut "desa Portugal paling Portugis. Ada pepatah lokal menyebutkan bahwa "Di Monsanto, Anda tidak pernah tahu apakah batu lahir dari rumah atau rumah dari batu.” Hal tersebut mencerminkan keunikan arsitektur lokal dengan sangat akurat. Batu-batu besar berfungsi sebagai dinding dan atap beberapa rumah.

Rumah-rumah kecil dengan atap ubin merah bersembunyi di bawah batu-batu granit besar, dan jalan-jalan sempit tampaknya telah diukir dari batu oleh raksasa.