6 Alat Masak yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Teflon Salah Satunya

Alat masak yang berbahaya bagi kesehatan ini sangat familiar.

oleh Laudia Tysara diperbarui 16 Jul 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 17:00 WIB
Teflon/mlg
Ilustrasi teflon/copyright unsplash.com/@kevinmccutcheon

Liputan6.com, Jakarta Alat masak yang terlihat biasa saja, justru bisa berbahaya. Tidak hanya karena kerusakan yang tidak terlihat. Alat masak yang berbahaya bagi kesehatan ini bisa juga dipengaruhi pemakaian, kebersihan, dan bahan alat masak yang digunakan.

Beberapa bahan alat masak yang berbahaya bagi kesehatan ini terdengar sangat familiar. Wajar saja, saking seringnya digunakan untuk membuat hidangan. Seperti alumunium foil, teflon, keramik, dan masih banyak lagi.

Padahal jika bisa lebih jeli dan teliti memilih, alat masak yang berbahaya bagi kesehatan tidak perlu terlalu dipikirkan. Coba perhatikan penjelasan mengenai alat masak yang berbahaya bagi kesehatan. Perhatikan juga apa saja alat pengganti yang bisa digunakan dan lebih aman.

Berikut Liputan6.com ulas alat masak yang berbahaya bagi kesehatan dari berbagai sumber, Kamis (16/7/2020).

 

Tembaga

Alat Masak Panci
Ilustrasi Alat Masak Panci. (iStockphoto)

Tembaga memang alat masak yang nampak cantik. Kecantikan ini terlihat dari warna orange dan keemasannya. Meski begitu, sebenarnya warna inilah yang membuat tembaga termasuk alat masak yang berbahaya bagi kesehatan.

Tembaga bisa picu kontaminasi logam yang masuk dalam makanan. Apalagi jika tembaga digunakan untuk menyimpan makanan asam.

Pemakaian dalam jangka waktu yang lama bisa sebabkan pengguna keracunan logam berat. Jika alat ini dilapisi pun bisa membuat pelapisnya beracun karena mengandung nikel.

Nikel ini bisa picu zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebelum beralih menggunakan alat masak yang lain, pastikan alat masak yang dibeli tidak mengandung nikel dan kromium.

Teflon

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Teflon sebenarnya tidak dianjurkan untuk memasak. Meski sebenarnya alat ini sudah sangat populer, tidak membuatnya menjadi alat masak yang aman digunakan. Keduanya terbuat dari cast iron/stainless steel dan bersifat anti lengket.

Namun, keduanya termasuk alat masak yang berbahaya bagi kesehatan. Jika digunakan pada suhu panas yang sangat tinggi, lapisan teflon bisa mengeluarkan gas beracun. Penggunaan jangka panjang juga membuatnya tergores-gores.

Ketika tergores, makanan bisa terkontaminasi dengan perfluorooctanoic acid (PFOA) dan memicu kanker. Bahkan, lapisan plastik polimernya bisa timbulkan racun ketika dipanasi dengan suhu di atas 300 derajat celcius.

Racun yang ditimbulkan bisa sebabkan flu atau flu teflon. Tidak hanya berbahaya bagi tubuh manusia, hewan peliharaan seperti burung juga bisa terancam karena penggunaannya.

Sebaiknya mulai gunakan alat masak bahan besi asli. Besi lebih sempurna menghantarkan panas. Besi juga tidak bisa mengeluarkan racun yang sebabkan masalah kesehatan. Bahkan jika mau menggunakan besi, hantaran panas bisa lebih alami terjadi.

Keramik

Panci
Ilustrasi alat masak | IKEA Indonesia

Alat masak yang berbahan dasar keramik ini memang cantik. Secantik alat masak yang terbuat dari tembaga. Sayangnya keduanya sama-sama alat masak yang berbahaya bagi kesehatan. Lapisan lembut keramis tidak bisa tahan lama dan bisa retak jika digunakan jangka panjang.

Ketika keramik mulai retak, maka timbal dan kadmium bisa muncul. Zat ini bisa saja masuk dan mengontaminasi makanan dan sebabkan masalah kesehatan. Pelapis lembut pada keramik tidak tahan lama dan akan mulai retak setelah beberapa bulan penggunaan.

Saat itu terjadi, timbal dan kadmium terkadang bisa muncul. Padahal keduanya termasuk racun logam yang sangat berbahaya. Timbulkan sakit perut, sakit kepala, ganggu kesuburan, dan komplikasi lainnya.

Jika ingin menggunakan alat masak keramik, gunakan yang 100 persen keramik. Alat masak yang benar-benar keramik tidak akan mudah pecah dan mengelupas. Meski harganya lebih mahal, tetapi lebih aman dan bisa tahan lebih lama.

Talenan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Talenan merupakan alat yang biasa digunakan untuk alas memotong bahan makanan. Talenan termasuk alat masak yang berbahaya bagi kesehatan.

Ancaman ini bisa terjadi jika talenan tidak dijaga kebersihannya. Talenan yang jarang dicuci dan dibersihkan bisa timbulkan bakteri.

Untuk mengurangi risiko paparan bakteri pada makanan, gunakan dua talenan. Talenan ini bisa digunakan secara bergantian dan agar bisa dibersihkan lebih maksimal.

Jika tidak ingin sering-sering mencuci dan mengeringkannya, gunakan talenan dengan dua sisi yang berbeda.

Wadah Plastik

5 Tips Memilih Kotak Makan yang Aman dari Bahaya
Ilustrasi kotak makan. (dok. Dekoruma/Dinny Mutiah)

Menggunakan wadah plastik untuk menyimpan makanan memang terdengar sangat efektif. Harganya murah dan bisa untuk menyimpan lebih banyak makanan. Termasuk makanan yang kering sampai yang berkuah.

Padahal wadah plastik sebenarnya termasuk alat masak yang berbahaya bagi kesehatan. Apalagi jika digunakan untuk wadah makanan yang sangat panas. Makanan panas akan picu zat vinyl chloride, polyvinyl chloride, dan Bisphenol A.

Menurut American National Institutes of Health, zat ini termasuk karsinogenik. Zat ini juga bisa sebabkan penyakit berbahaya hingga kerusakan organ tubuh manusia. Misalnya saja seperti timbulkan masalah kanker, hormon, dan gangguan janin.

Aluminium Foil

20170818-kegunaan lain alumunium foil
Ilustrasi Aluminium Foil | Pixabay

Aluminium foil termasuk alat masak yang sangat familiar. Alat masak ini digunakan karena lebih praktis dan multifungsi. Alat ini terbuat dari logam dan bisa menjadi konduktor yang efektif.

Alumunium ini biasanya digunakan sebagai alat panggang dan bisa cegah gosong. Fungsinya juga bisa menjaga hangat dan dinginnya makanan.

Namun, sayangnya belum banyak yang mengetahui bahwa alumunium foil termasuk alat masak yang berbahaya bagi kesehatan. Journal of Alzheimer’s Disease mengatakan, penggunaan secara terus-menerus tingkatkan risiko alzheimer dan neurodegeneratif.

Bahaya ini mengancam karena logam pada aluminium bisa larut dalam masakan. Pelarutan ini bisa terjadi saat proses pemanasan terjadi. Apalagi jika makanan yang diolah pedas, asam, dan sangat panas.

Untuk menghindari penggunaan yang terlalu sering, coba gunakan bahan kaca. Kaca tidak bisa mengeluarkan racun seperti alumunium ketika dipanaskan untuk memasak. Kaca juga bisa lebih tahan lama, ramah lingkungan, dan tidak memengaruhi rasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya