Liputan6.com, Jakarta Bahaya terlalu sering pakai pantyliner tentunya harus diwaspadai. Walaupun memberikan rasa nyaman ketika beraktivitas, namun penting untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan ketika terlalu sering memakai pantyliner. Kesehatan dan kelembaban vagina harus tetap diperhatikan agar tidak menimbulkan penyakit.
Pantyliner berbentuk mirip pembalut namun ukurannya lebih kecil. Saat ini sudah banyak wanita yang pakai pantyliner setiap hari karena alasan tertentu. Ketika produksi cairan vagina berlebih, atau perempuan yang tengah mengalami keputihan, pantyliner berfungsi untuk menyerap cairan vagina dan menjaga agar celana tetap kering dan bebas noda.
Advertisement
Baca Juga
Walaupun begitu, bahaya terlalu sering pakai pantyliner tak boleh diabaikan. Banyak hal yang harus diperhatikan jika mengharuskan untuk memakai pantyliner setiap hari. Salah satunya adalah mengganti pantyliner setiap 4 jam sekali dan menggunakan celana dalam berbahan katun.
Setelah seharian memakai pantyliner, ada baiknya kamu tidak menggunakan pantyliner ataupun celana dalam ketika kamu tidur malam. Hal tersebut tentunya bertujuan agar vagina kamu bisa bernapas. Dengan memperhatikan hal kecil, bahaya terlalu sering pakai pantyliner bisa kamu hindari.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang bahaya terlalu sering pakai pantyliner yang harus diwaspadai, Rabu (7/10/2020).
Bahaya Terlalu Sering Pakai Pantyliner
Bahaya terlalu sering pakai pantyliner harus kamu waspadai agar tidak menimbulkan penyakit. Daerah kewanitaan kamu harus tetap terjaga kesehatan dan kelembabannya dengan memperhatikan produk kewanitaan yang kerap kamu gunakan, seperti pantyliner.
Pantyliner sendiri sebenarnya bersifat aman bagi kesehatan vagina. Menurut dr. Jessica Sheperd, seorang spesialis kandungan dan kebidanan, pakai pantyliner setiap hari boleh dilakukan dengan syarat Anda menggantinya paling lama setiap 4 jam sekali.
Selain itu, kamu juga sebaiknya memilih produk yang tidak mengandung pewangi atau zat kimia berbahaya lainnya. Namun, jika kamu pakai pantyliner setiap hari dan penggunaannya kurang bijak, ada beberapa bahaya terlalu sering pakai pantyliner yang kamu tanggung.
1. Infeksi Vagina
Bahaya terlalu sering pakai pantyliner yang pertama yakni infeksi vagina. Vagina kamu rentan mengalami iritasi jika kamu tidak bijak menggunakan pantyliner. Vagina yang sehat adalah yang bisa bernapas dan mendapat sirkulasi udara yang cukup. Sementara itu, pantyliner tidak bisa menyediakan sirkulasi udara pada area vagina karena bagian bawahnya yang ditempelkan pada pakaian dalam terbuat dari plastik.
Plastik tersebut menghalangi sirkulasi udara. Akibatnya, area kewanitaan Anda akan jadi lembap karena produksi cairan vagina serta keringat. Vagina yang terlalu lembap dan hangat adalah tempat yang sangat ideal bagi bakteri dan jamur penyebab infeksi vagina. Â
2. Iritasi
Menyebabkan vagina rentan iritasi merupakan bahaya terlalu sering pakai pantyliner selanjutnya yang harus diwaspadai. Oleh sebab itu, kamu harus memperhatikan pemakaian pantyliner agar daerah sekitar kewanitaan kamu tidak mudah iritasi.
Memakai pantyliner setiap hari berisiko menyebabkan iritasi pada vulva atau bagian luar vagina yang bersentuhan dengan pantyliner. Pasalnya, pantyliner yang dijual di pasaran biasanya tidak terbuat dari bahan katun 100% yang lembut di kulit. Hal tersebut mengakibatkan gesekan dengan pantyliner yang terjadi selama seharian penuh lebih berisiko menimbulkan iritasi daripada gesekan dengan bahan pakaian dalam yang lembut.
Berbagai produk pantyliner saat ini sudah dicampur dengan beberapa bahan kimia seperti pemutih atau pewangi. Bagi orang-orang yang peka dengan bahan tersebut, memakai pantyliner satu kali saja bahkan sudah bisa menyebabkan iritasi.
3. Menghambat Sirkulasi Udara
Pantyliner yang kamu gunakan sehari-hari tentunya menghambat sirkulasi udara di daerah kewanitaan kamu. Penggunaan pantyliner terlalu lama dapat ‘memblokir’ sirkulasi udara yang tentunya membuat kulit sekitar daerah kewanitaan dan vagina kamu sulit bernapas.
Strip perekat yang ada di pantyliner biasanya terbuat dari plastik. Hal ini akan membuat kulit pada vagina kamu sulit untuk bernapas. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui bahaya terlalu sering pakai pantyliner agar kamu bisa menggunakannya dengan bijak.
Advertisement
Bahaya Terlalu Sering Pakai Pantyliner
4. Dapat Menyebabkan Alergi Kulit
Bahaya terlalu sering pakai pantyliner tentunya dapat menyebabkan alergi kulit. Alergi kulit bisa saja terjadi jika kamu memakai pantyliner setiap hari.
Aroma wangi yang ada di pantyliner tentunya berasal dari bahan kimia. Bahan yang dikhususkan untuk mengurangi bau tidak sedap pada vagina bisa saja membahayakan daerah kewanitaan kamu, khususnya vagina. Bahan ini bisa menimbulkan alergi pada kulitmu, apalagi jika kulit kamu sensitif.Â
5. Menyebabkan Keputihan Bertambah
Menyebabkan keputihan bertambah merupakan bahaya terlalu sering pakai pantyliner selanjutnya yang harus diwaspadai. Wanita yang sering memakai pantyliner biasanya beralasan bahwa tengah mengalami keputihan atau produki cairan vagina berlebih. Pantyliner berfungsi untuk menyerap cairan vagina dan tentunya menjaga celana dalam agar tetap kering. Namun rupanya penggunaan pantyliner juga menyebabkan produksi cairan atau bahkan keputihan kamu bertambah.
Penggunaan pantyliner setiap hari akan menumbuhkan jamur di area vagina yang lembap. Jamur dan bakteri akan berkembang biak, termasuk jamur dan bakteri yang menjadi penyebab keputihan. Jadi, hal tersebut bisa menyebabkan keputihan kamu bertambah parah.
Pantyliner mungkin bisa menjadi pilihan saat masa keputihan. Tapi lebih baik pantyliner tidak untuk digunakan setiap hari.
6. Bisa Mengganggu Flora Normal Vagina
Bahaya terlalu sering pakai pantyliner selanjutnya ini yakni bisa mengganggu flora normal vagina kamu. Flora vagina adalah bakteri baik yang ada di dalam vagina. Bakteri-bakteri ini akan menjaga tingkat keasaman vaginamu. Kamu yang biasanya membeli pantyliner dan memiliki aroma yang wangi, sebaiknya dihentikan.
Wewangian pada pantyliner akan mengganggu flora normal vagina yang artinya bisa membunuh bakteri yang menjaga keasaman vagina. Hal tersebut menyebabkan keputihanmu akan terus berlanjut dan jadi gatal.
7. Mempermudah Perkembangbiakan Bakteri
Kulit akan sulit untuk bernafas karena bahan utama pembuatan strip perekat dibawah pantyliner adalah plastik yang mengakibatkan daerah disekitar vagina akan menjadi lembab. Hal tersebut merupakan pemicu bakteri berkembangbiak dengan cepat. Bahaya terlalu sering pakai pantyliner satu ini harus diperhatikan.
Hal ini dibuktikan oleh pernyataan direktur Midlife Health Center di University of Pittsburgh Medical Center’s Magee-Women’s yang bernama Mary Peterson, MD menyatakan bahwa jika pantyliner digunakan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan bakteri bahkan infeksi jamur.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan, selain mengetahui bahaya yang ditimbulkan lantaran terlalu sering pakai pantyliner.
1. Mencuci Tangan
Hal penting yang harus diperhatikan yang pertama yakni mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menggunakan pantyliner dan celana dalam. Hal ini penting untuk menghindari perpindahan bakteri dan virus yang mungkin ada di tanganmu.
2. Hindari Pantyliner yang Mengandung Pewangi
Kandungan parfum yang digunakan dalam pantyliner dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit, khususnya di area sekitar vagina yang lebih sensitif dan rentan. Oleh sebab itu penting untuk memperhatikan pantyliner yang kamu beli di pasaran.
3. Mengganti Pantyliner Secara Rutin
Mengganti pantyliner setiap hari harus diperhatikan dan tak boleh diabaikan. Pastikan untuk selalu mengganti pantyliner secara rutin, setidaknya setiap 4- 5 jam sekali. Ini dapat memastikan bahwa area kewanitaanmu selalu bersih dan terhindar dari infeksi jamur dan kuman.
4. Jangan Gunakan Saat Tidur
Hal penting yang harus diperhatikan selanjutnya adalah jangan menggunakan pantyliner saat tidur. Â Penggunaan pantyliner saat tidur akan membuat area kewanitaan semakin lembap dan berisiko menjadi tempat tumbuhnya jamur. Pastikan untuk selalu memberikan ruang bernafas untuk kulit, khususnya saat tidur.
Â
Â
Advertisement