9,6 Juta Warga Malaysia Akan Dapat Vaksin COVID-19 Tahun Depan

Pemerintah Malaysia telah menyetujui pengadaan vaksin Pfizer dan COVAX.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 29 Nov 2020, 21:15 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 21:15 WIB
Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Malaysia. Muhyiddin Yassin mengungkapkan jika 30 persen atau seklitar 9,6 juta penduduk Malaysia akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada 2021. Ia menyebutkan jika pemerintah telah menandatangani dua perjanjian atas vaksin COVID-19.

Pemerintah Malaysia telah menyetujui perjanjian dengan Pfizer pada Jumat (27/11/2020) lalu. Bahkan, Perdana Menteri Malaysia menyebutkan jika kini pemerintah tengah melakukan perundingan dengan COVAX untuk mendapatkan fasilitas vaksin COVID-19.

Dua vaksin tersebut nantinya yang akan memenuhi jumlah 30 persen masyarakat Malaysia yang mendapatkan vaksin. Dimana COVAX akan menyediakan 10 persen dari jumlah populasi masyarakat di Malaysia.

Dilansir Liputan6.com dari Channel News Asia, Sabtu (28/11/2020), Malaysia sendiri akan mulai melakukan vaksinasi terhadap warganya di kurater pertama 2021 mendatang. Perdana Meteri Malaysia, Muhyiddin Yasin menyebutkan dirinya yakin jika vaksin yang akan dilakukan oleh warga masyarakat pada 2021 mendatang bisa menghentikan penyebaran COVID-19.

Malaysia jadi negera Pertama beli Vaksin Pfizer di Asia Tenggara

Malaysia mengumumkan telah setuju membeli 12,8 juta vaksin Pfizer. Mereka menjadi negara di Asia Tenggara pertama yang menyetujui menggunakan vaksin dari Amerika Serikat tersebut.

Vaksin tersebut nantinya akan lebih diprioritaskan bagi mereka yang memiliki resiko tinggi terhadap COVID-19. Termasuk tenaga kesehatan, masyarakat lanjut usia serta bagi masyarakat disabilitas serta yang memiliki penyakit jantung dan diabetes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya