Geliat Wedding Organizer Masa Pandemi, Ubah Konsep Lebih Sederhana

Peluang bisnis wedding organizer menjanjikan di masa pandemi.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 23 Jan 2021, 20:42 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 20:42 WIB
Ilustrasi Pernikahan (Image by StockSnap from Pixabay)
Ilustrasi Pernikahan (Image by StockSnap from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi yang masih menjadi momok hingga saat ini, tak ayal membuat para pemilik bisnis berusaha bertahan. Banyak yang harus menerima pil pahit berupa kerugian besar. Tapi, tak sedikit pula yang justru mendapat banyak keuntungan meski pandemi masih menyerang.

Wedding organizer (WO) salah satu bisnis yang terdampak. Jenis usaha yang berkecimpung dalam bidang jasa ini, berusaha bertahan dengan mengubah konsep. Momen pandemi yang notabene sarat akan pembatasan kerumunan, dimanfaatkan dengan baik oleh para calon pengantin. 

Acara pernikahan yang umum dihadiri ratusan tamu undangan, kini bisa dipangkas hingga puluhan. Selain lebih hemat biaya, menikah di kala pandemi juga salah satu cara memanfaatkan promo-promo berupa potongan harga yang banyak ditawarkan wedding organizer.

“Iya, kami memutuskan menikah di kala pandemi karena banyak promo. Terus, tamu undangan juga tidak perlu banyak. Jadi lebih sedikit biaya yang bisa keluar,” ujar Shofa, salah satu calon pengantin yang di temui pada Jumat (8/1/2021).

Tren Menikah saat Pandemi

Tim Allana Organizer (instagram: rio_wiibowo)
Tim Allana Organizer (instagram: rio_wiibowo)

Bahkan, menikah di kala pandemi sempat jadi tren di tengah masyarakat. Hal ini diperkuat dengan alasan persiapan yang jauh lebih murah dari biasanya.

“Teman-teman dekat, hampir 7-9 orang yang nikah waktu pandemi. Alasannya sama, mumpung pandemi persiapannya jadi murah, terus undangan juga lebih bisa diminimalisir,” tambah Shofa.

Bagi pemilik wedding organizer, permintaan yang meningkat turut dirasakan dampaknya. Kendati permintaan untuk mengelola acara pernikahan meningkat, tapi dari segi harga yang ditawarkan masih lebih rendah dari saat sebelum pandemi menyerang.

Hal senada diungkapkan oleh Rio Wibowo, pemilik Allana Organizer, “kalau selama pandemi, permintaan WO (wedding organizer) sangat meningkat. Tapi dari segi harga menurun, apalagi kalau dibandingkan sebelum pandemi. Tapi syukurnya masih bisa bertahan di masa seperti ini.”

Dengan banyaknya permintaan, tak lantas membuat pihak Allana Organizer melupakan protokol kesehatan yang berlaku. Penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, penyemprotan hand sanitizer, hingga disinfektan, menjadi standar yang diberlakukan pihak Allana Organizer sebelum para tamu undangan masuk ke lokasi acara pernikahan.

Jadi Peluang Bisnis

Ilustrasi Bisnis (Image by Free-Photos from Pixabay)
Ilustrasi Bisnis (Image by Free-Photos from Pixabay)

Tampaknya tren menikah di masa pandemi tidak luput dari peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini ditanggapi cepat oleh Saga Satria. Dia memilih untuk memulai bisnis wedding organizer dan sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2020 silam.

“Awalnya buat WO karena lihat peluang. Kok banyak yang nikah di masa pandemi kayak gini. Dan keliatannya buat WO bakal menguntungkan,” jelas Saga yang memilih nama Telaten wedding organizer untuk usahanya.

Dimulainya bisnis wedding organizer ini merupakan dampak dari pandemi, di mana sebelumnya dirinya sibuk berkecimpung di industri musik.

“Sebenarnya buat wedding organizer juga karena usaha sebelumnya terdampak pandemi. Biasanya buat acara musik (event organizer) dan jadi teknisi beberapa band atau musisi. Tapi gara-gara pandemi, harus putar otak,” pungkasnya.

Meski vaksin Corona Covid-19 sudah mulai beredar, namun keputusan pemerintah di beberapa daerah untuk melakukan pembatasan kegiatan dan kerumunan masih menjadi pilihan, untuk mencegah penularan virus semakin meluas. Inilah yang menjadi salah satu alasan acara musik dan segala yang berpotensi menimbulkan kerumunan masih belum dapat berjalan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya